Penentuan Kadar Aspal Optimum

aspal 5,35-6,35 di hitamkan karena memenuhi spesifikasi dapat dilihat pada Gambar 5.5. Berdasarkan grafik barchart diatas, rentang minimum diambil pada kadar aspal 6,2 dan rentang maksimum 6,35 diperoleh nilai tengah dari variasi kadar aspal tersebut yaitu 6,275. Kadar aspal ini menjadi kadar aspal optimum pada campuran ini.

5.9 Analisis Karakteristik Campuran AC – WC Halus Pada Kadar Aspal Optimum 6,275

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikaji, dibuat ringkasan pembahasan hasil pengujian yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 5.8 Hasil Karakteristik Campuran AC – WC Halus Pada Kadar Aspal Optimum 6,275 Karakteristik Campuran AC – WC Halus Kadar Aspal Optimum Persyaratan Campuran 6,275 Stabilitas Kg 3743,61 Min. 800 Flow mm 5,47 Min.3 Marshall quotientkgmm 703,28 Min. 250 VIM 4,579 3,0-5,0 VMA 15,670 Min. 15 VFB 70,779 Min.65 Sumber : Hasil Penelitian, 2014. 5.10 Penentuan Nilai Stabilitas Marshall Sisa Untuk Campuran AC - WC Pada Kadar Aspal Optimum 6,275 Hasil penelitian menunjukkan nilai stabilitas Marshall dengan rendaman 24 jam 60 o C rata-rata adalah sebesar 3560,33kg. Stabilitas marshall sisa adalah persentase perbandingan antara stabilitas rendaman selama 24 jam 60 o C dengan stabilitas rendaman selama 30-40 menit 60 o

C. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

IRS = x 100 5.1 MSS MSI Stabilitas sisa = n mnt stabilitas jam stabilitas 60 30 _ 60 24 _   x 100 = kg kg 3743,61 33 , 3560 x 100 = 95,10 Jadi nilai stabilitas marshall sisa untuk campuran AC – WC halus pada kadar aspal optimum 6,275 adalah sebesar 95,10. Nilai ini telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 rev.2, yaitu standar minimum nilai stabilitas marshall sisa sebesar 90.

5.11 Karakteristik Campuran AC - WC Dengan Pengujian Cantabro

Pengujian cantabro dilakukan terhadap sampel pada kadar aspal optimum sebanyak dua kali. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.8. Berdasarkan hasil pengujian cantabro diperoleh nilai sebesar 3,66 , maka campuran yang digunakan telah memenuhi persyaratan yaitu maksimal 20. Ini menunjukkan bahwa kelekatan aspal cukup bagus sehingga terjadi pelepasan butiran agregat sesuai persyaratan. Tabel 5.9 Hasil Uji Cantabro Sampel Pada Kadar Aspal Optimum 6,275 Kadar Aspal Berat sebelum pengujian M o Berat setelah pengujian M i Kehilangan berat Kehilangan berat gram gram gram 6,275 1240,4 1199,0 41,4 3,337 1245,2 1195,6 49,6 3,983 Rata-rata 3,66 Sumber : Hasil Penelitian, 2014.

5.12 Rangkuman Karakteristik Marshall campuran

Karakteristik Marshall campuran yang dijadikan perbandingan disajikan pada Tabel 5.10 sesuai uraian pada Sub Bab 4.14. Jenis campuran yg diteliti pada penelitian ini adalah Campuran 3 Camp. 3 berupa campuran AC-WC dengan RAP dan aspal penetrasi 6070 Pradnya, 2015. Pada penelitian ini, dilakukan pembandingan hasil uji

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENUAAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE Pengaruh Penuaan Dan Lama Perendaman Terhadap Durabilitas Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC).

0 1 22

PENDAHULUAN Pengaruh Penuaan Dan Lama Perendaman Terhadap Durabilitas Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC).

0 3 7

PENGARUH PENUAAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE Pengaruh Penuaan Dan Lama Perendaman Terhadap Durabilitas Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC).

0 1 12

Studei Sifat Campuran Asphalt Concrete Wearing Cours (AC-WC) Dengan Bahan Utama Bongkaran Aspal Beton Lama Dan Autoclaved Aerated Concrete (AAC) Sebagai Filler.

0 0 1

Kinerja Stiffness, Fatigue dan Creep Campuran Aspal Panas Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC).

0 0 1

STUDI SIFAT CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN BAHAN UTAMA BONGKARAN ASPAL BETON LAMA DAN AUTOCLAVED AERATED CONCRETE (AAC) SEBAGAI FILLER.

0 0 11

Pengaruh Komposisi Agregat Kasar Terhadap Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC)

0 0 8

KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE–WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN PENGGUNAAN ABU VULKANIK DAN ABU BATU SEBAGAI FILLER

0 0 12

PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) TAMBAHAN LATEKS TERHADAP SIFAT MARSHALL

0 1 10

PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK SEBAGAI FILLER TERHADAP CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS ASPHATL CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC) - POLSRI REPOSITORY

0 0 17