Rongga Udara Dalam Campuran VIM
adalah 10,772, 8,035, 5,352, 4,557, 3,918 . Syarat spesifikasi VIM Marshall untuk campuran AC – WC halus munurut Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010
rev.2 memiliki standar miminum 3,0 dan maksimum 5,0 , seperti Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal Dengan VIM Marshall Rata-Rata
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Gambar 5.4 menunjukkan bahwa bertambahnya kadar aspal, nilai VIM semakin menurun, hal ini disebabkan karena rongga – rongga udara dalam campuran terisi oleh
aspal secara keseluruhan. Nilai VIM Marshall Standar yang memenuhi spesifikasi dalam Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 rev.2 adalah nilai VIM dengan kadar aspal
6,5 dan 7 5.7.5 Campuran Dengan Kepadatan Mutlak VIM PRD
Derajat Kepadatan Mutlak Percentage Refusal Density, PRD adalah rasio antara kepadatan benda uji lapangan terhadap kepadatan refusal dalam satuan persen.
Perencanaan campuran beraspal dengan PRD dilakukan sebagai pendekatan atau simulasi adanya pemadatan lanjutan oleh lalu-lintas.
Dalam pembuatan benda uji PRD, kadar aspal yang dipergunakan adalah kadar aspal yang memberikan nilai VIM Marshall 6 dan 0,5 di atas dan di bawah dari kadar
aspal tersebut. Untuk masing-masing kadar aspal dibuatkan 3 benda uji. Benda uji ini kemudian dipadatkan dalam cetakan mold dengan pemadatan getar atau dengan
pengembangan pemadatan Marshall.
. .
VI M
Kadar Aspal Total
sa pel sa pel
sa pel
i i u aksi u
rata-rata
Hasil pengujian VIM-PRD kemudian disatukan ke dalam grafik hubungan antara VIM-Marshall dengan kadar aspal. Perbedaan nilai VIM benda uji yang dipadatkan
dengan Marshall standar dengan yang dipadatkan sampai dengan mencapai kepadatan mutlaknya tidak boleh lebh besar dari 3 lebih direkomendasi sekitar 2.
Gambar 5.5 Grafik Hubungan Antara VIM PRD Dengan VIM Marshall
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Dari hasil pengujian VIM PRD kemudian disatukan ke dalam grafik hubungan antar VIM Marshall, didapatkan perbedaan nilai VIM benda uji yang dipadatkan dengan
Marshall standar dengan yang dipadatkan sampai mencapai kepadatan mutlaknya tidak lebih besar dari 3 sehingga masuk spesifikasi Bina Marga yang dapat dilihat pada
Gambar 5.5. 5.7.6 Rongga Antar Butiran Agregat VMA
VMA merupakan rongga antar butiran agregat yang akan mempengaruhi stabilitas dalam campuran. Pada spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 rev.2 syarat
minimum nilai VMA untuk campuran AC – WC halus adalah 15. Didapat nilai VMA untuk campuran Laston pada kadar aspal 5, 5,5, 6, 6,5, 7 berturut-turut adalah
18,825, 17,281, 15,829, 16,081, 16,472. Sehingga nilai VMA memenuhi syarat spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum DPU 2010 rev.2, seperti Gambar 5.6.
. .
. .
. .
. .
. .
. .
VI M
Kadar Aspal Total
Gambar 5.6 Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal Dengan VMA Rata-Rata
Sumber : Hasil Penelitian, 2014
Gambar 5.6 menunjukkan bahwa nilai VMA semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kadar aspalpada kadar aspal 5, 5,5, 6, 6,5, 7.