Jalan penelitian : Penelitian didahului dengan menentukan 25 kelompok perlakuan dan 25 Alat Penelitian

3.4. Metode Pengumpulan Data :

1. Data primer yaitu data yang diambil langsung dari responden melalui kuesioner, sound level meter, audiometer dan observasi. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dari laporan, dokumentasi maupun rujukan lainnya dari PT A.T.

3.4.1. Jalan penelitian : Penelitian didahului dengan menentukan 25 kelompok perlakuan dan 25

kelompok kontrol. 1. Pretest. Sebelum dilakukan perlakuan maka dilakukan pretes audiometri terhadap kelompok perlakuan dan kontrol untuk mengukur fungsi pendengaran pekerja. 2. Intervensi. Perlakuan yang diberikan adalah dibuat Kebijakan berupa peraturan yang dibuat oleh pimpinan ,lalu diberikan pelatihan tentang bahaya bising dan tentang APP serta secara bersamaan dilakukan juga ditunjuk pengawas yang mengawasi pemakaian APP pekerja. Pada gambar 3.1 dilakukan pelatihan terhadap pekerja : Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Pelatihan tentang APP terhadap Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Dimana pelatihan dilakukan secara kelompok-kelompok kecil supaya tidak mengganggu pekerjaan para pekerja. Kemudian pada pengawasan dapat dilihat pada kelompok perlakuan memakai APP dengan terus menerus, ini dapat dilihat pada gambar 3.2. : Gambar 3.2 Pekerja yang sedang memakai APP pada saat bekerja Universitas Sumatera Utara 3. Postest Setelah 3 bulan dilakukan tes audiometri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

3.4.2. Alat Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Sound Level meter SLM Merek Larson Davis Type LXT Track Prosedur pengoperasian : a. Geser AC weighting selector keposisi “A” atau “C” untuk menentukan tingkat bunyi yang diukur. b. Menentukan range rentang pengukuran yang tepat dengan memilih range selector hingga ke toleransi angka tampilan minimum. Bila pada sudut kiri display menunjukkan “?” ini berarti tempat pilihan rentang terlalu tinggi atau rendah. c. Pegang alat pada tangan dan arahkan microphone pada sumber bising yang diukur, tingkat intensitas bunyi akan ditampilkan pada display dalam satuan decible dB. d. Letakkan alatnya setinggi telinga pekerja yang diperiksa. Tekan on setelah angkanya di display mencapai maksimal lalu tekan enter untuk menghentikan gerakan angkanya. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Sound Level Meter Spesifikasi sound level meter : Range : 100dB , Accuracy : ± 3 dB, Weighting : “A” dan “C”, Respons time : Fast, slow, impulse, Michrophone : 1” electrict condensor type, Analog output : AC 0,707 Vms Dalam penelitian ini, pengukuran bising di lakukan pada bagian turbin, boiler, sterilizer, press, klarifikasi, kernel, dan maintenance. 2. Screening AudiometerModel QH 10 buatan Quadrant Instruments Australia. Prosedur pengoperasian : a. Subjek memakai earphone, yang merah menutupi telinga kanan dan biru menutupi telinga kiri, yakinkan bahwa earphone berada tepat pada tempatnya. b. Bila salah satu telinga diketahui lebih bagus, mulailah pemeriksaan telinga tersebut, jika tidak ada perbedaan diantara kedua telinga, mulailah dengan telinga kanan dan mulai tombol frekuensi 1000 Hz. Universitas Sumatera Utara c. Tekan tombol bunyi dan tahan, naikkan level intensitas bunyi hingga subjek memberi respon kemudian tombol bunyi dilepas. a. Kurangi level intensitas bunyi 10 dB dan timbulkan bunyi sekitar 1 detik b. Jika subjek memberi respon kurangi level bunyi berikutnya dengan 10 dB. Ulangi prosedur ini hingga subjek gagal memberikan respon. d. Saat subjek gagal memberikan respon naikkan level intensitas bunyi sebesar 5 dB dan test lagi dengan 3 kali sinyal bunyi. Jika respon subjek hanya 1 dari 3 kali sinyal bunyi, naikkan level bunyi sebanyak 5 dB dan ulangi. e. Jika subjek gagal memberi respon 2 dari 3 kali bunyi, turunkan level bunyi dengan 5dB dan kembali timbulkan 3 kali sinyal bunyi. Level terendah adalah dimana subjek memberikan respon 2 kali dari 3 sinyal bunyi yang diberikan diambil sebagai batas terendah level pendengaran. f. Test frekuensi diatas 1000 Hz dengan cara yang sama kemudian test kembali 1000 Hz untuk menjamin kemampuan pengulangan dari alat. Jika hasil yang didapat tidak sesuai, ulangi test hingga hasilnya sama. Akhirnya lakukan test pada frekuensi 500 Hz. Klasifikasi derajat ketulian menurut WHO : 1. Mild  26-40 dB 2. Moderate  41-55 dB 3. Moderate severe  56-70 dB 4. Severe  71-91 dB Universitas Sumatera Utara 5. Profound  more than 91 dB Gambar 3.4. Ruang audiometri

3.5. Variabel dan Definisi Operasional DO