Prediksi Simpanan dan Rosot Karbon

dan masih tergolong umur muda. Pohon-pohon ini umumnya dari jenis pohon yang menghasilkan buah seperti Mangga M. indica, dan Rambutan Nephelium lappaceum L.. Pada site C15RLG_S2_03, terdapat sejumlah pohon dengan energy rating tinggi yang hilang serta berakibat pada berkurangnya nilai penghematan energi listrik dalam rumah hingga lebih dari Rp.1.000.000 pada prediksi tahun ke 10 dan 20. Sehingga rata-rata persentase penurunan penghematan per rumah menjadi 1,17 dari kondisi saat ini yaitu 1,42. Pohon-pohon yang hilang pada site C15RLG_S2_03 didominasi dari jenis Jambu A. ocidentale dan Beringin karet Ficus elastica. Gambar 26 berikut merupakan sebaran pohon saat ini pada site C15RLG_S2_03 dan prediksi untuk 10 dan 20 tahun mendatang. Gambar 26 Sebaran pohon pada site C15RLG_S2_03 perumahan baru lingkaran hijau adalah sebaran pohon saat ini; lingkaran putih merupakan pepohonan yang hilang pada prediksi kanopi 10 dan 20 tahun mendatang.

4.2.3 Prediksi Simpanan dan Rosot Karbon

Penilaian simpanan dan rosot karbon pada pepohonan dengan mengelompokan berdasarkan tingkat kedewasaan atau sebaran umur dari masing- masing site pengambilan data. Site dengan pohon yang lebih muda dengan lebih sedikit biomasa diasumsikan memiliki daya rosot karbon yang lebih tinggi daripada pohon tua lebih besar biomasa. Pada prediksi manfaat pohon untuk beberapa tahun mendatang telah merubah komposisi tipe distribusi umur pada tiap site bagi kedua perumahan. Manfaat pohon sebagai penyimpan karbon semakin meningkat nilainya seiring dengan waktu, namun terjadi penurunan dalam pada rosot karbon. Nilai ini sesuai dengan laporan hasil penelitian pada kota di Amerika yang juga menggunakan metode yang sama sebagai alat analisis, bahwa distribusi umur muda memberikan manfaat yang besar pada rosot karbon dibandingkan dengan distribusi umur dewasa, dan distribusi umur dewasa memiliki manfaat yang besar pada simpanan karbon dibandingkan dengan distribusi umur muda Boulder Water Conservation 2002, Lorenzo et al. 2004. Meningkatnya jumlah karbon yang tersimpan dalam pepohonan terlihat jelas pada site yang mengalami perubahan distribusi kelas umur pohon muda pada kondisi saat ini yang tumbuh menjadi kelas distribusi umur dewasa pada prediksi untuk 10 dan 20 tahun mendatang. Semua site pada perumahan lama mangalami perubahan distribusi umur, kecuali pada site 13, 14, dan 15. Site-site ini merupakan site yang masih baru dikembangkan dengan 3 kanopi yang merupakan persentase paling kecil pada perumahan lama. Pohon-pohon yang terdapat pada site ini masih didominasi oleh pohon-pohon muda dari jenis Cemara gembel C. papuana pada ketiga site tersebut, Pinus merkusi P. merkusii, serta dari jenis pohon yang menghasilkan buah seperti Mangga M. indica, dan Rambutan N. lappaceum L.. Prediksi pada tahun ke 10 maupun tahun ke 20 mengalami pertumbuhan dimater per individu pohon, namun rata-rata pertumbuhan diameter pada ketiga site ini tetap berada dibawah angka 10 inci sehingga model simpanan dan rosot karbon untuk site 13, 14, dan 15 masih termasuk kedalam kelompok distribusi umur muda. Prediksi manfaat pohon dalam simpanan dan rosot karbon tiap site untuk perumahan lama disajikan pada Gambar 27 dan Gambar 28. Gambar 27 Perbandingan simpanan dan rosot karbon per site pada perumahan lama prediksi tahun ke 10. Gambar 28 Perbandingan simpanan dan rosot karbon per site pada perumahan lama prediksi tahun ke 20. Pendugaan simpanan dan rosot karbon pada perumahan baru untuk prediksi manfaat pepohonan tahun ke 10 dan tahun ke 20 hanya mampu merubah distribusi kelas umur pada 4 site saja dari 34 site pengambilan contoh. Gambar 29 dan Gambar 30 yang merupakan nilai manfaat yang diberikan oleh pepohonan per kelompok kanopi pada perumahan baru pada prediksi tahun ke 10 dan tahun ke 20 mendatang, grafik ini menunjukkan bahwa prediksi pepohonan tidak memberikan perbedaan manfaat yang signifikan dalam nilai simpanan dan rosot karbon dibandingkan dengan kondisi pepohonan saat ini. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 S _01 S _02 S _03 S _04 S _05 S _06 S _07 S _08 S _09 S _10 S _11 S _12 S _13 S _14 S _15 S _16 S _17 S _18 14 22 67 46 28 10 9 6 17 27 16 5 4 5 2 11 49 55 19 161 114 76 596 19 19 9 28 47 28 104 76 114 38 227 85 142 Simpanan Karbon ton Rosot Karbon kgtahun 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 S _01 S _02 S _03 S _04 S _05 S _06 S _07 S _08 S _09 S _10 S _11 S _12 S _13 S _14 S _15 S _16 S _17 S _18 14 23 68 46 39 10 9 7 21 27 16 7 4 6 2 15 49 55 19 38 114 76 66 19 19 9 57 47 28 9 85 123 38 28 85 142 Simpanan Karbon ton Rosot Karbon kgtahun Gambar 29 Perbandingan simpanan dan rosot karbon per site pada perumahan baru prediksi tahun ke 10. Gambar 30 Perbandingan simpanan dan rosot karbon per site pada perumahan baru prediksi tahun ke 20. Walaupun demikian, terjadi peningkatan manfaat simpanan karbon pada semua site perumahan baru untuk prediksi tahun ke 10 maupun tahun ke 20. Rosot karbon juga mengalami peningkatan hanya pada site yang tidak mengalami perubahan distribusi kelas umur pada prediksi tahun ke 10 dan tahun ke 20, sedangkan pada site yang mengalami perubahan distribusi umur dari kelas umur muda menjadi kelas umur dewasa mengalami penurunan nilai menfaat dalam rosot karbon oleh pepohonan. Hilangnya sejumlah pohon dalam prediksi beberapa tahun mendatang juga mempengaruhi nilai simpanan dan rosot karbon, seperti pada site C15RLG_S2_03 yang kehilangan 21 pohon dari jenis Jambu A. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 C05 C10 C15 2.87 8.25 11.43 62.46 175.87 217.67 Rosot Karbon kgtahun Simpanan Karbon ton 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 C05 C10 C15 3.33 9.92 11.71 53.00 155.37 208.21 Rosot Karbon kgtahun Simpanan Karbon ton ocidentale, Beringin karet F. elastica, dan Asoka S. indica. Pohon-pohon yang hilang pada site ini memiliki sebaran ukuran diameter batang yang cukup besar dengan rata-rata 7 inci. Pohon yang hilang pada site ini tidak mampu mengimbangi pertumbuhan dari pohon-pohon lain yang masih ada pada prediksi untuk tahun ke 10 dan tahun ke 20, sehingga site ini mengalami penurunan manfaat pada simpanan dan rosot karbon. Tabel 15 menyajikan prediksi manfaat pepohonan dalam menyimpan dan merosot karbon pada kedua perumahan. Tabel 15 Rekapitulasi prediksi statistik karbon dari keberadaan pepohonan untuk tahun ke 10 dan tahun ke 20 pada perumahan lama dan perumahan baru Statistik Karbon Prediksi Tahun ke 10 Prediksi Tahun ke 20 Simpanan Karbon ton Rosot Karbon kgtahun Simpanan Karbon ton Rosot Karbon kgtahun Perumahan Lama Rata-rata per pohon 0,26 1,25 0,27 0,66 Rata-rata per Ha. 10,01 48,45 10,65 25,55 Total 393,00 1.902,26 418,00 1.003,18 Perumahan Baru Rata-rata per pohon 0,11 2,21 0,12 1,99 Rata-rata per Ha. 5,98 123,14 6,76 110,91 Total 430,33 8.860,84 486,55 7.980,26 Manfaat pepohonan sebagai penyimpan karbon secara statistik pada perumahan lama dan perumahan baru menunjukkan nilai yang meningkat seiring dengan pertambahan tahun, baik dalam manfaat per pohon, per hektar, maupun manfaat total keseluruhan perumahan. Sedangkan kemampuan pepohonan dalam rosot karbon berbanding terbalik dengan umur pohon tersebut. Perumahan lama maupun perumahan baru memiliki statistik pepohonan yang berbeda terutama dari jumlah pohon maupun persentase luas kanopi per satuan luas yang sama. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan nilai manfaat pada simpanan dan rosot karbon yang dihasilkan pada masing-masing perumahan. Perbandingan manfaat pepohonan pada kedua perumahan dirangkum dalam grafik persentase pada Gambar 31. Gambar 31 Perbandingan manfaat pohon pada perumahan lama dan perumahan baru dalam menyimpan dan merosot karbon prediksi tahun ke 10 dan 20 tahun mendatang. Dari umur perumahan lama memiliki lebih banyak pohon-pohon yang tua yang mampu menyimpan karbon dalam jumlah yang lebih besar, namun pohon tua memiliki kecenderungan merosot karbon yang semakin menurun seiring pertambahan umur. Manfaat pepohonan dalam menyimpan karbon per pohon maupun per hektar lebih besar pada perumahan lama yang memiliki lebih banyak pohon tua dibandingkan dengan perumahan baru. Namun, manfaat simpanan karbon secara keseluruhan lebih besar pada perumahan baru yang memiliki luas total pada pengambilan data yang hampir dua kali dari perumahan lama. Manfaat rosot karbon dari pepohonan berbanding terbalik dengan kemampuan simpanan karbon pada distribusi umur yang mengalami perubahan dari kelas umur muda menjadi kelas umur dewasa, seperti terlihat dari nilai yang diberikan pada site-site contoh perumahan lama. Prediksi pertumbuhan pohon tahun ke 10 pada perumahan baru tidak mengalami perubahan distribusi umur untuk setiap site pengambilan data, sehingga manfaat rosot karbon oleh pepohonan mengalami peningkatan seperti halnya nilai simpanan karbon. Pada tahun ke 20 terjadi perubahan distribusi umur pada 4 site di perumahan baru 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tahun ke 10 Tahun ke 20 Tahun ke 10 Tahun ke 20 Tahun ke 10 Tahun ke 20 Tahun ke 10 Tahun ke 20 Tahun ke 10 Tahun ke 20 Tahun ke 10 Tahun ke 20 Penyimpanan Karbon ton Penyerapan Karbon kgtahun Penyimpanan Karbon ton Penyerapan Karbon kgtahun Penyimpanan Karbon ton Penyerapan Karbon kgtahun Rata-rata per Pohon Rata-rata per Ha. Total 0.26 0.27 1.25 0.66 10.01 10.65 48.45 25.55 393.00 418.00 1902.26 1003.18 0.11 0.12 2.21 1.99 5.98 6.76 123.14 110.91 430.33 486.55 8860.84 7980.26 Perumahan Lama Perumahan Baru menjadi distribusi kelas dewasa, yaitu site C05RLG_ S2_08, C10RLG_ S1_06, C10RLG_ S3_11, dan C15RDG_ S4_04. Perubahan distribusi kelas umur untuk prediksi tahun ke 20 telah menurunkan kemampuan pepohonan dalam merosotkan karbon untuk perumahan baru dibandingkan pada tahun ke 10. Nilai rosot karbon tertinggi oleh pepohonan untuk prediksi tahun ke 10 dan 20 terdapat pada perumahan baru dibandingkan dengan perumahan lama, baik nilai rosot karbon per pohon, per hektar, maupun nilai manfaat rosot karbon total. Substitusi Rosot CO 2 dengan Jumlah Pemakaian AC Prediksi Untuk substitusi rosot karbon pada prediksi 10 dan 20 tahun mendatang menggunakan asumsi yang sama dengan kondisi saat ini untuk nilai faktor emisi konsumsi listrik 454 grkWH, serta daya terpasang per unit AC 430 watt. Hasil substitusi rosot karbon dengan jumlah unit AC yang dapat digunakan dalam 1 jam disajikan dengan lebih detil pada Tabel 16. Tabel 16 Substitusi rosot CO 2 untuk prediksi pertumbuhan pohon 10 dan 20 tahun mendatang dengan pengoperasian 1 unit AC 430 watt selama 1 jam Faktor emisi konsumsi listrik 454 grkWh 1 Emisi satu jam dari 1 unit daya AC terpasang 430watt adalah 195,22 gr Perumahan Rosot Karbon Daya per Unit AC kW Jumlah AC yang diijinkan beroperasi Unitjam kgtahun grjam Perumahan Lama -10 tahun 1.902,26 217,15 0,43 1 - 20 tahun 1.003,18 114,52 0,43 1 Perumahan Baru - 10 tahun 8.860,84 1.011,51 0,43 5 - 20 tahun 7.980,26 910,99 0,43 5 Keterangan: 1 WRI dan WBSCD 2001 dalam Tinambunan 2006 Rosot karbon pada pohon akan menurun seiring dengan umur pohon tersebut. Dengan berkurangnya batas toleransi dalam merosotkan karbon, maka jumlah penggunaan AC pun akan berkurang. Pada perumahan lama hanya diijinkan mengunakan 1 unit AC dengan kapasitas 430 watt selama sejam untuk tahun ke 10 dan 20 mendatang, sedangkan pada perumahan baru dengan lama pemakaian yang sama dan kapasitas AC yang sama hanya dibolehkan 5 unit AC pada 10 dan 20 tahun mendatang. Perdagangan Karbon Prediksi Harga karbon internasional selalu berubah yang ditentukan berdasarkan kesepakatan, umumnya harga ini akan terus meningkat seiring dengan perubahan iklim yang semakin tidak bersahabat. Beberapa sumber menulis bahwa harga karbon berkisar antara 3 – 15 per ton. Dengan asumsi bahwa kurs 1 setara Rp.10.000, serta dengan beberapa prediksi harga karbon maka dapat di hitung harga karbon yang tersimpan pada masing-masing perumahan. Tabel 17 berikut merupakan dugaan prediksi harga karbon untuk prediksi tahun mendatang. Tabel 17 Harga karbon yang tersimpan pada prediksi tahun ke 10 dan tahun ke 20 pada perumahan lama dan perumahan baru Karbon Substitusi Prediksi Tahun ke 10 Prediksi Tahun ke 20 Perumahan Lama Karbon tersimpan ton 393,00 418,00 Harga Karbon 1 = Rp.10.0000 - Rp.30.000 per ton 35.370.000 37.620.000 - Rp.50.000 per ton 98.250.000 104.500.000 - Rp.100.000 per ton 393.000.000 418.000.000 - Rp.120.000 per ton 565.920.000 601.920.000 - Rp.150.000 per ton 884.250.000 940.500.000 Perumahan Baru Karbon tersimpan ton 430,33 486,55 Harga Karbon 1 = Rp.10.0000 - Rp.30.000 per ton 38.730.089 43.789.425 - Rp.50.000 per ton 107.583.580 121.637.291 - Rp.100.000 per ton 430.334.321 486.549.165 - Rp.120.000 per ton 619.681.422 700.630.797 - Rp.150.000 per ton 968.252.223 1.094.735.621 Karbon yang tersimpan sebesar 393 ton untuk prediksi tahun ke 10 pada perumahan lama bernilai Rp.35 juta hingga R.884 juta, sedangkan perdiksi tahun untuk tahun ke 20 dengan jumlah karbon yang tersimpan sebesar 418 ton setara dengan Rp.37 juta hingga Rp.940 juta. Perumahan baru dengan karbon yang tersimpan sebesar 430 ton untuk prediksi tahun ke 10 memiliki kisaran harga antara Rp.129 juta hingga Rp.968 juta, dan untuk prediksi tahun ke 20 mencapai harga yang berkisar Rp.145 juta hingga Rp.1 miliar.

4.3 Simulasi Penataan Pohon Bagi Penghematan Energi