Simulasi hanya dilakukan pada beberapa blok rumah saja yang mewakili rumah lainnya berdasarkan pola perumahan yaitu: pola grid, cul-de-sac, dan loop.
Perumahan lama didominasi oleh pola grid namun juga terdapat beberapa titik yang menggunakan pola cul-de-sac, sedangkan perumahan baru mengikuti bentuk
pola jalan loop dan grid dengan ruang terbuka hijau diantara atau di ujung kapling. Berikut adalah hasil simulasi pada blok rumah yang mewakli pola grid,
cul-de-sac, dan pola loop pada masing-masing perumahan.
4.3.1 Perumahan Lama Kelompok rumah pada pola cul-de-sac perumahan lama
Bangunan rumah pada pola jalan cul-de-sac membentuk sisi muka yang saling berhadapan antar rumah. Blok contoh pada pola cul-de-sac ini memiliki
pekarangan yang luas, namun belum terisi sepenuhnya oleh pepohonan. Blok rumah sebagai contoh untuk mewakili pola jalan cul-de-sac dipilih dari site 13
yang disajikan pada Gambar 32.
Gambar 32 Sebaran pohon keadaan sebenarnya pada site yang mewakili rumah untuk pola cul-de-sac perumahan lama.
Pepohonan yang ada tersebar dan tidak mampu memberikan penghematan yang besar dalam penghematan energi. Penutupan lahan oleh kanopi sebesar 3
dengan 14 pohon hanya memberi penghematan tahunan per rumah sebesar Rp.143.100 atau setara dengan penurunan 4,27. Pohon yang dominan pada site
ini adalah dari jenis Mangga M. indica, Tabel 18 merupakan jenis dan jumlah yang ditemui pada pola cul-de-sac untuk keadaan sebenarnya dan hasil simulasi.
Tabel 18 Jenis, jumlah pohon, dan luas kanopi yang digunakan pada site contoh pola cul-de-sac perumahan lama
No. Jenis
Kondisi Sekarang Simulasi
Nama Latin Nama Ilmiah
Jumlah Pohon
Luas Kanopi
m2 Jumlah
Pohon Luas
Kanopi m2
1. Cemara balon Casuarina sumatrana
- -
4 113,60
2. Cemara gembel Cupresus papuana 1
7,40 16
141,67 3. Cemara lilin
Cupresus sempervirens -
- 14
53,93 4. Dadap merah
Erythrina crista-galli 1
7,90 -
- 5. Durian
Durio zibethinus 1
11,01 1
11,01 6. Jambu
Psidium guajava -
- 23
332,52 7. Mangga
Mangifera indica 6
65,70 25
750,92 8. Matoa
Pometia pinnata 1
20,42 -
- 9. Rambutan
Nephelium lappaceum L. 2
20,52 1
12,50 10. Sawo manila
Achras zapota 2
17,66 2
17,66
Jumlah 14
150.62 86
1.433,81
Keterangan: Pohon yang ditanam dapat menggunakan jenis lain dengan karakteristik yang sama.
Simulasi dilakukan dengan menggunakan jenis pohon yang sama dengan keadaan sebenarnya dan menambahkan beberapa jenis yang ditemui dalam
perumahan lama. Simulasi dengan menambahkan tutupan lahan oleh pepohonan sebesar 30 dengan 86 pohon, hasil analisis telah memberikan manfaat tahunan
dalam penghematan energi melebihi 1,5 juta rupiah per rumah atau terjadi penurunan pemakaian energi listrik sebesar 47,27 dari penggunaan AC.
Bagian barat rumah yang menerima radiasi panas matahari yang besar ditanami pohon dari jenis yang memiliki tajuk lebar dan kerapatan daun yang
tinggi seperti Mangga M. indica. Sedangkan bagian timur rumah dipilih dari jenis yang memiliki kanopi yang sempit dengan kerapatan daun yang renggang
seperti Jambu P. guajava, Cemara gembel C. papuana. Hasil simulasi pada blok rumah cul-de-sac ini disajikan pada Gambar 33.
Gambar 33 Sebaran pohon hasil simulasi 30 kanopi pada site yang mewakili rumah untuk pola cul-de-sac perumahan lama.
Hasil analisis konservasi energi secara lebih detil untuk pola cul-de-sac pada keadaan sebenarnya dan simulasi disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19 Statistik site dan konservasi energi pada site contoh pola cul-de-sac perumahan lama
Statistik Site Sekarang
Simulasi
Luas site contoh ha 0,46
0,46 Jumlah pohon
14 86
Jumlah pohon per rumah 2,33
14,33 Distribusi penutupan lahan
- Impervious 29
29 - Tree canopy
3 30
- Urban land use 71
71
Konservasi Energi Dari Pepohonan Sekarang
Simulasi
Biaya rata-rata tahunan pendinginan udara per rumah Rp. 3.350.000 3.350.000
Jumlah rumah 6
6 Penghematan dari pohon Rp.
858.600 9.500.300
Penghematan per rumah Rp. 143.100 1.583.383
Persentase penurunan tahunan per rumah 4,27
47,27
Penghematan Killowatt per Jam 1.060,01 11.728,72
Penghematan KWHs per rumah 176,67
1.954,79
Kelompok rumah pada pola grid perumahan lama
Blok rumah yang terpilih sebagai contoh untuk pola grid adalah dari site 12. Pola grid ditandai dengan tingkat pemanfaatan lahan yang tinggi untuk bangunan,
ini terlihat dari bangunan rumah yang saling berdempetan satu sama lain dan saling membelakangi satu sama lain, lahan kosong hanya terdapat pada bagian
depan rumah Gambar 34. Pohon dominan pada pola grid ini adalah dari jenis Sikat botol C. citrinus dan Asoka S. indica yang merupakan pohon pinggir
jalan, sedangkan pohon yang terdapat pada pekarangan adalah dari jenis Mangga M. indica serta beberapa jenis pohon hias.
Gambar 34 Sebaran pohon keadaan sebenarnya pada site yang mewakili rumah untuk pola grid perumahan lama.
Penempatan pohon untuk mendapatkan manfaat maksimal dalam konservasi energi pada pola grid ini agak sulit karena posisi rumah umumnya saling
berdempetan sehingga tidak adanya ruang kosong untuk penanaman pohon. Selain itu arah rumah yang menghadap utara-selatan menciptakan blok rumah yang
memanjang pada arah barat-timur, yang tidak memberikan ruang bagi penempatan pohon untuk menaungi dengan maksimal. Ruang kosong yang ditemui hanya pada
pekarangan rumah yang menghadap utara dan selatan. Walaupun demikian penambahan tetap dilakukan seperti dari jenis Mangga M. indica dan Jambu P.
guajava terutama pada rumah yang menghadap ke jalan utama selatan karena
rumah-rumah ini memiliki pekarangan yang cukup luas dibandingkan dengan rumah yang menghadap utara. Simulasi juga dilakukan dengan menambahkan
pohon-pohon yang ada di pinggir jalan yaitu dari jenis Sikat botol C. citrinus dan Asoka S. indica. Jenis-jenis pohon yang digunakan pada site ini disajikan
dalam Tabel 20, sedangkan hasil simulasi untuk pola grid ini ditampilkan pada Gambar 35.
Tabel 20 Jenis, jumlah pohon, dan kanopi yang digunakan pada site contoh pola grid perumahan lama
No. Jenis
Kondisi Sekarang Simulasi
Nama Latin Nama Ilmiah
Jumlah Pohon
Luas Kanopi
m
2
Jumlah Pohon
Luas Kanopi
m
2
1. Cemara gembel Cupresus papuana
2 16,02
- -
2. Cemara norflok Araucaria heterophylla
1 9,92
- -
3. Damar Agathis damara
6 14,95
6 14,95
4. Jambu Psidium guajava
2 33,14
9 139,46
5. Mangga Mangifera indica
3 51,75
17 369,11
6. Saraka Saraca indica
8 132,67
8 402,20
7. Sikat botol Callistemon citrinus
11 81,45
16 480,52
8. Sirsak Annona muricata
4 30,21
3 31,71
Jumlah 37
370.10 59
1.437,95
Keterangan: Pohon yang ditanam dapat menggunakan jenis lain dengan karakteristik yang sama.
Gambar 35 Sebaran pohon hasil simulasi 30 kanopi pada site yang mewakili rumah untuk pola grid perumahan lama.
Keadaan sebenarnya pada pola grid ini memiliki 37 pohon dengan penutupan lahan sebesar 8, manfaat penghematan energi tahunan sebesar
Rp.103.154 per rumah atau terjadi penurunan pemakaian energi sebesar 3,08. Hasil simulasi dengan menambahkan pohon menjadi 70 di sekitar bangunan
rumah telah meningkatkan luas kanopi menjadi 30, yang dapat memberikan penghematan tahunan sebesar Rp.404.500 per rumah atau setara dengan
penurunan penghematan 12,07. Hasil analisis pada kelompok rumah yang mewakili pola grid disajikan pada Tabel 21 berikut.
Tabel 21 Statistik site dan konservasi energi pada site contoh pola grid perumahan lama
Statistik Site Sekarang
Simulasi
Luas site contoh ha 0,46
0,46 Jumlah pohon
37 59
Jumlah pohon per rumah 2,85
4,54 Distribusi penutupan lahan
- Impervious 42
42 - Tree canopy
8 30
- Urban land use 58
58
Konservasi Energi Dari Pepohonan Sekarang
Simulasi
Biaya rata-rata tahunan pendinginan udara per rumah Rp. 3.350.000 3.350.000
Jumlah rumah 13
13 Penghematan dari pohon Rp.
1.341.000 5.258.500
Penghematan per rumah Rp. 103.154
404.500 Persentase penurunan tahunan per rumah
3,08 12,07
Penghematan Killowatt per Jam 1.655,56
6.491,97 Penghematan KWHs per rumah
127,35 499,38
4.3.2 Perumahan Baru Kelompok rumah pada pola loop perumahan baru