Pedoman Pemilihan Jenis Pohon yang Memiliki Energy Rating Tinggi

Tabel 25 Statistik site dan konservasi energi pada site contoh pola grid perumahan baru Statistik Site Sekarang Simulasi Luas site contoh ha 0,46 0,46 Jumlah pohon 41 104 Jumlah pohon per rumah 1,78 4,52 Distribusi penutupan lahan - Impervious 35 35 - Tree canopy 2 30 - Urban land use 65 65 Konservasi Energi Dari Pepohonan Sekarang Simulasi Biaya rata-rata tahunan pendinginan udara per rumah Rp. 3.350.000 3.350.000 Jumlah rumah 23 23 Penghematan dari pohon Rp. 375.200 16.265.900 Penghematan per rumah Rp. 16.313 707.213 Persentase penurunan tahunan per rumah 0,49 21,11 Penghematan Killowatt per Jam 463,21 20.081,39 Penghematan KWHs per rumah 20,14 873,10

4.3.3 Pedoman Pemilihan Jenis Pohon yang Memiliki Energy Rating Tinggi

Penataan lanskap merupakan pengaturan secara spasial dan temporal dari beberapa jenis tanaman dan komponen tidak hidup. Komposisi dan pengaturan jenis menentukan kuantitas dan kualitas manfaat yang diberikan kepada lingkungan Motloch 2001 dalam Lorenzo et al 2004. Lanskap desain dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam penggunaan energi untuk menghangatkan dan mendinginkan bangunan. Saat iklim mikro sekitar bangunan berada dalam kondisi yang sama dengan kondisi dalam bangunan yang diinginkan, maka hampir tidak dibutuhkan energi. Dari empat faktor utama yang mempengaruhi penggunaan energi dalam bangunan, hanya dua yang dapat dimodifikasi melalui lanskap dan memberi pengaruh yang berarti pada penggunaan energi Brown dan Gillespie 1995. Gambar 40 merupakan ilustrasi yang diberikan oleh Brown dan Gillespie 1995. Pepohonan dan vegetasi merupakan salah satu penyekat radiasi surya terbaik. Ini telah menjadi fungsi utama hutan, baik pada daerah tropis dimana radiasi surya berlangsung sepanjang tahun, maupun zona yang beriklim sedang dimana radiasi surya terasa sangat menyengat pada musim panas. Pepohonan dapat mengontrol radiasi surya yang tidak diinginkan melalui menyerap, memantulkan, memancarkan, dan meneruskan ASLA Foundation 1977. Gambar 40 Ilustrasi radiasi dan angin yang diterima oleh bangunan pada ruang terbuka berbeda dengan yang diterima oleh bangunan yang dinaungi Brown dan Gillespie 1995. Keberadaan hutan sangat dipengaruhi oleh radiasi surya. Hutan menyerap 60 hingga 90 persen dari total energi surya yang diterimanya. Jumlah yang diserap tergantung pada kerapatan dan perkembangan daun. Pada suatu tegakan pohon daun jarum dapat menyerap 75 hingga 90 persen radiasi surya, sedangkan pada satu pohon tunggal hanya dapat menyerap hingga 60 persen. Pemantulan oleh pepohonan mencapai 15 hingga 20 persen dari radiasi yang diterimanya, dan meneruskan hanya sekitar 5 persen. Pepohonan juga dapat memancarkan radiasi surya yang diterima, proses ini menyebabkan suhu di bawah pohon pada malam hari terasa lebih hangat. ASLA Foundation 1977 menulis bahwa naungan merupakan produk nyata yang diberikan oleh pepohonan. Tegakan pohon yang berkelanjutan dapat menyaring hingga lebih dari 90 cahaya tampak pada musim panas. Kemampuan pohon dalam menaungi sangat dipengaruhi oleh karakteristik jenis pohon, seperti: 1 tajuk pohon yang berbentuk menjurai, bulat, atau kubah; 2 daun lebat, rapat, rimbun; 3 buah yang tidak terlalu besar; serta 4 toleransi terhadap angin yang tinggi. Manfaat penghematan energi dalam bangunan rumah pada perangkat lunak CITYgreen ® yang dikembangkan oleh American Forest menitikberatkan pada kemampuan pepohonan untuk menaungi. Setiap pohon memiliki nilai naungan yang berbeda-beda tergantung karakteristik yang dimiliki mulai dari 0 hampir tidak mampu memberikan naungan sama sekali hingga nilai 5 dengan karakteristik yang mampu menaungi secara maksimal. Parameter kemampuan pohon dalam menaungi yang diberikan oleh perangkat lunak CITYgreen ® berupa kerapatan daun, bentuk kanopi, dan ketahanan daun. Terdapat sejumlah pohon dengan nilai naungan berdasarkan karakteristik pada database CITYgreen ® , Tabel 26 menyajikan beberapa contoh jenis pohon beserta nilai naungan. Tabel 26 Nilai kelas naungan untuk beberapa jenis pohon pada program CITYgreen ® Nama Lokal Nama Ilmiah Kelas Naungan Alpukat Persea americana 3 Beringin Ficus benjamina 5 Beringin karet Ficus elastica 5 Cemara kipas Thuja orientalis Cemara lilin Cupressus sempervirens 2 Cemara norflok Araucaria heterophylla 2 Flamboyan Delonix regia 5 Jakaranda Jacaranda mimosifiolia 3 Jambu Psidium guajava 1 Jamuju Podocarpus macrophyllus 3 Kecrutan Spathodea campanulata 1 Ketapang Terminalia catappa 5 Mahoni Swietenia mahogani 3 Mangga Mangifera indica 5 Pinus Pinus merkusii 2 Pohon asam Tamarindus indica 5 Sikat botol Callistemon spp. 1 Tabebuya Tabebuia caraiba 2 CITYgreen ® juga menyediakan form untuk memasukan jenis pohon baru yang terdapat pada lokasi penelitian kedalam database. Proses untuk memasukkan jenis-jenis pohon baru membutuhkan informasi tentang karakteristik jenis pohon tersebut seperti kerapatan daun, kelas pertumbuhan tinggi dan diameter batang, bentuk kanopi, daya tahan daun, serta tinggi maksimum. Informasi tentang karakteristik pohon ini didapat melalui penelusuran pustaka maupun browsing pada berbagai situs baik dari dalam maupun luar negri seperti World Agroforestry Centre, National Tropical Botanical Garden, The Plant Press, Purdue University Horticulture and Landscape Architecture. Beberapa informasi karakteristik pohon sangat sulit untuk didapatkan karena tidak adanya literatur maupun penelitian yang menyebutkan secara detil informasi tentang pohon-pohon tropis, sehingga penelusuran pustaka dilakukan dengan memperhatikan pada jenis lain dalam famili yang sama. Daftar jenis-jenis pohon yang ditemui di lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 15. Gambar 41 merupakan form penambahan spesies beserta karakteristiknya kedalam database perangkat lunak CITYgreen ® . Gambar 41 Form penambahan jenis baru pada program CITYgreen ® . Untuk mendapatkan nilai manfaat yang mampu diberikan pada penghematan energi dalam bangunan rumah, tiap pohon memiliki energy rating dalam menaungi berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh suatu jenis serta mengkombinasikan dengan 1 jarak dari bangunan, 2 orientasi relatif dari bangunan, dan 3 kemampuan menaungi jendela danatau air conditioner. Pepohonan hanya dapat mempengaruhi pemakaian energi listrik dalam rumah apabila pohon tersebut berjarak kurang dari 10 meter dari bangunan danatau tinggi lebih dari 6 meter McPherson dan Simpson 1999; American Forest 2002a. Pepohonan paling efektif apabila dapat menaungi AC, jendela, atau dinding dan berada pada sisi rumah yang paling besar menerima cahaya matahari. Pada umumnya bagian barat merupakan posisi yang paling strategis untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dalam penghematan energi American Forest 2002a. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan