signifikan mempengaruhi pembayaran zakat atas penghasilan ke arah yang positif. Faktor-faktor ini meliputi usia, status perkawinan, tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan dan pembayaran melalui mekanisme pemotongan gaji. Selain itu, ditemukan bahwa perempuan bekerja lebih mungkin untuk membayar zakat atas
penghasilan. Pengetahuan tentang Islam, kesadaran pendapatan sebagai objek zakat dan kepuasan tidak signifikan memengaruhi pembayaran zakat walaupun
memiliki hubungan yang positif. Fatmawati 2008 menganalisis pelaksanaan zakat mal di masyarakat
Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan penelitian ini, memperoleh informasi tentang kurangnya ketaatan
masyarakat Kecamatan Jatibarang dalam mengeluarkan zakat mal. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu pertama, mereka kurang memahami
kewajiban zakat, kedua, banyaknya kebutuhan sosial sebagai respon terhadap adat atau kebiasaan sehingga dana untuk zakat berkurang. Ketiga, belum ada sanksi
yang tegas bagi orang yang sengaja tidak mengeluarkan zakat mal. Keempat, kurangnya kepercayaan masyarakat kepada Badan Amil Zakat BAZ Kecamatan
Jatibarang.
2.7 Kerangka Pemikiran Konseptual
Salah satu Kabupaten dengan kondisi tingkat kemiskinan yang tinggi adalah Kabupaten Brebes. Persentase penduduk miskin Kabupaten Brebes pada
tahun 2008 mencapai 25,98 persen dan pada tahun 2009 sebesar 24,39 persen BPS, 2011. Kondisi kemiskinan di Kabupaten Brebes Zakat memiliki potensi
yang besar untuk mengentaskan kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Dana yang dihimpun dari orang kaya muzzaki Kabupaten Brebes dapat digunakan
melalui berbagai program agar orang miskin di Kabupaten Brebes bisa menjadi sejahtera. Berdasarkan laporan keuangan Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes,
dana zakat dan infak yang terkumpul baru mencapai Rp 821.387.060,00. Penerimaan dana zakat dapat ditingkatkan jika organisasi pengelola zakat
mengetahui hal-hal yang mendorong seseorang membayar zakat. Kebiasaan berinfak secara rutinuga dapat mendukung program mengentaskan kemiskinan.
Berdasarkan Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, tujuan dari pengelolaan dana zakat oleh organisasi pengelola zakat salah
satunya adalah meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat. Keputusan tempat membayar zakat menjadi sangat penting karena dana zakat yang bisa dikelola
organisasi pengelola zakat hanya yang dibayar wajib zakat kepada OPZ bukan menyalurkan secara langsung atau panitia zakat bukan OPZ.
Berikut bagan kerangka pemikiran penelitian.
Kondisi kemiskinan di Kabupaten Brebes
Potensi dana zakat yang dimiliki Kabupaten Brebes
Analisis Diskriminan
Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan
wajib zakat membayar zakat Faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan rutin berinfak
Faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan
tempat membayar Kondisi aktual dana zakat
yang terkumpul jauh di bawah potensi zakat
Analisis Deskriptif Tabulasi Silang
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
2.7 Hipotesis
Hipotesis yang ingin dibuktikan dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor keimanan, penghargaan, kepuasan, althurism kepekaan sosial, dan
organisasi berpengaruh terhadap partisipasi berzakat, rutinitas berinfak dan pemilihan tempat membayar zakat.
2. Partisipasi berzakat, rutinitas berinfak dan pemilihan tempat membayar zakat dipengaruhi pendapatan, pekerjaan, pendidikan.
3. Infak berpengaruh signifikan terhadap partisipasi berzakat. 4. Rutinitas berinfak dipengaruhi periode berinfak.
5. Keberadaan organisasi pengelola zakat menjadi faktor yang memengaruhi pemilihan tempat membayar zakat.