Analisis Kimia Tanah Analisis Biologi Tanah Analisis Total Mikrob dan Total Fungi.

populasi total mikrob dan total fungi, ditetapkan dengan metode cawan hitung plate count method. Sebanyak 10 gram tanah dimasukkan kedalam 90 ml larutan fisiologis 8.5 gr NaCl1 liter aquades dan dibuat seri pengenceran sampai 10 -6 . Penetapan total mikrob menggunakan seri pengenceran 10 -5 dan 10 -6 dengan masa inkubasi 1-2 hari, sedangkan total fungi menggunakan seri pengenceran 10 -3 dan 10 -4 dengan masa inkubasi 1-2 hari. Keseluruhan proses dilakukan secara steril untuk menghindari kontaminasi yang dapat mengganggu parameter yang ditetapkan. Respirasi Tanah. Respirasi tanah ini dilakukan untuk mengetahui tingkat aktivitas mikrob tanah dengan menghitung jumlah CO 2 yang dihasilkan. Sebanyak 10 gram tanah dan botol film yang telah diisi 5 ml 0.2N KOH dan 10 ml aquades dimasukkan ke dalam toples. Tutup toples sampai kedap udara dan diinkubasi selama 7 hari di tempat yang gelap. Setelah 7 hari, titrasi dengan HCl yang sebelumnya diberi 3 tetes phenolptalin sampai bening, lalu tambahkan 3 tetes metil orange, titrasi kembali sampai warna pink Jumlah CO 2 yang dihasilkan per kilogram tanah lembab per hari r dapat dihitung dengan rumus: keterangan: r = Jumlah CO 2 yang dihasilkan per kilogram tanah lembab per hari a = ml HCl untuk contoh tanah t = Normalitas HCl b = ml HCl untuk contoh n = Jumlah hari inkubasi r = a-b x t x 120 n

IV. GAMBARAN UMUM PT. KALTIM PRIMA COAL 4.1.

Letak Geografis PT. Kaltim Prima Coal PT. KPC beroperasi dalam wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B J2JiDu1682 dengan batas geografis 117º 27” 7,40” - 117º 40’ 43,40” BT dan 0º 31’ 20,52” - 0º 52’ 4,60” LU, dan termasuk kedalam wilayah administrasi Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan pertambangan ini terletak sekitar 120 km di arah Timurlaut Samarinda atau berjarak 200 km dari Balikpapan. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan eksplorasi, penambangan dan pemasaran batubara dengan luas daerah kerja 90.960 Ha, yang meliputi wilayah tambang Sangatta dan Bengalon Gambar 1. Gambar 1. Lokasi PKP2B PT. KPC

4.2. Fisiografi dan Geologi

Endapan batubara Sangatta merupakan salah satu anggota Formasi Balikpapan yang berumur Miosen. Formasi ini terbentuk di dalam Cekungan Kutai yang melampar`dari sebelah Selatan Samarinda sampai di Utara Daerah Sangkulirang. Wilayah penambangan Sangatta dicirikan oleh struktur perlipatan dan kubah yang disebabkan oleh adanya intrusi, yang dikenal sebagai kubah Pinang Pinang dome. Penambangan batubara yang berlangsung saat ini di Sangatta berada pada struktur sinklin Lembak, antiklin Melawan, dan Sinklin Runtu; di bagian Selatan wilayah PKP2B PT. KPC, sebelah Utara Sungai Sangatta, dan sebelah Barat Kubah Pinang. Cadangan batubara potensial di daerah Sangatta adalah di Pinang dan Melawan. Cadangan batubara Pinang menerus ke daerah Timurlaut mengitari Kubah Pinang dengan kemiringan lapisan yang beragam dari landai di daerah sumbu sinklin Lembak hingga lebih dari 40º di sepanjang sayap Baratlaut sinklin Runtu. Endapan batubara di Bengalon terletak di Utara Sungai Bengalon, sekitar 30 km di Utara Sangatta. Secara geologis daerah Bengalon masih termasuk sinklin Lembak yang tersesarkan dan sinklin Penebaran yang merupakan perpanjangan sinklin Lembak ke arah Utara. Geologi regional daerah Sangatta dan Bengalon tersusun oleh formasi dari arah bawah ke atas bernama Formasi Pulau Balang, Formasi Balikpapan dan Formasi Kampung Baru. Di daerah Sangatta dijumpai lebih dari 30 lapisan batubara, sedangkan di Bangalon terdapat lebih dari 20 lapisan batubara.

4.3. Iklim

Secara umum berdasarkan klasifikasi Scmidt dan Ferguson wilayah penambangan PT. KPC termasuk kategori tipe iklim B, yaitu iklim basah dengan kelembaban relatif berkisar antara 63 - 100. Evapotranspirasi tahunan berkisar antara 1300 mm. Pemantauan curah hujan manual dilakukan setiap hari di 12 stasiun curah hujan di areal tambang Sangatta, 1 stasiun curah hujan di Tanjung Bara dan 1 stasiun di Bengalon. Empat stasiun pemantau curah hujan otomatis terpasang di areal tambang Sangatta untuk mengetahui intensitas hujan yang terjadi. Tiga stasiun pemantau cuaca otomatis terpasang di Tanjung Bara, Swarga Bara dan Lubuk Tutung Bengalon untuk memantau kelembaban, suhu udara, kecepatan angin, dan arah angin. Curah hujan tahunan di areal penambangan PT. KPC Sangatta dan Bengalon berkisar antara 2000 – 2.500 mmbulan. Curah hujan tahunan tertinggi yang tercatat pada tahun 2007 terjadi di daerah Melawan sedangkan curah hujan harian tertinggi terjadi di Pit AB pada bulan Maret. Musim hujan terjadi pada