Karakteristik Kimia Tanah Reaksi Tanah pH, Kation Basa dan Kejenuhan Alumunium

Bobot Isi. Kerapatan bongkah mempunyai hubungan yang erat dengan kelas tekstur, struktur, dan kandungan bahan organik tanah. Kerapatan bongkah pada wilayah studi yang dihitung berdasarkan pendekatan sifat-sifat hidrolik dengan nilai 1,21-1,51 gcm 3 . Nilai kerapatan bongkah terbesar 1,51 gcm 3 terdapat pada tanah Tropudults. Permeabilitas Tanah . Permeabilitas tanah pada lokasi studi bervariasi antara 0,2 cmjam hingga 1,28 cmjam. Permeabilitas tanah di wilayah studi menunjukkan semakin besar dengan semakin besarnya ukuran fraksi tanah. Tanah yang menunjukkan fraksi pasir paling besar menunjukkan laju permeabilitas yang lebih besar dibanding lokasi lainnya.

2.6.3. Karakteristik Kimia Tanah Reaksi Tanah pH, Kation Basa dan Kejenuhan Alumunium

. Di Tambang Sangata pH tercatat sangat masam pH H 2 O = 4,5 sampai agak masam pH H 2 O = 6,0-6,5. Kejenuhan alumunium bervariasi sangat rendah 0 hingga sangat tinggi 100 dengan kandungan alumunium lapisan atas bervariasi antara 1-5 me100 gram tanah Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2000. Rata-rata kandungan kation H + dan Al 3+ pada lapisan tanah atas 0-20 cm masing-masing sebesar 2,01 dan 1,23 me100gram tanah dan pada tanah lapisan bawah 20-60 cm masing-masing sebesar 2,81 dan 2,35 me100 gram tanah. Kejenuhan alumunium pada tanah lapisan 20-60 cm mempunyai nilai yang cukup tinggi 31-60. Di wilayah studi semakin meningkat kedalaman tanah, maka kandungan Al-dd juga semakin tinggi. Kandungan Al-dd pada tanah lapisan bawah yang lebih tinggi dibandingkan tanah lapisan atas memberi indikasi bahwa mineral liat mengandung unsur alumunium. Karbon Organik dan Total Nitrogen. Kandungan karbon organik lapisan atas 0-20 cm tergolong rendah sampai sangat tinggi 1.29-6.93 dengan rata-rata sedang 2,85. Sedang pada tanah lapisan bawah 20-60 cm dikelompokkan sangat rendah sampai rendah 0.58-1.98 dengan rata-rata rendah 1,22. Kandungan total Nitrogen pada tanah lapisan 0-20 cm bervariasi sangat rendah sampai sedang 0.08-0.36 sedang pada tanah lapisan 20-60 cm umumnya sangat rendah sampai rendah 0.06-0.15 . Rata-rata CN ratio pda tanah lapisan 20-60 cm adalah 12.31. Kandungan P dan K tersedia. Kandungan P tersedia P-Bray I tanah lapisan atas 0-20 cm bervariasi sangat rendah sampai sangat tinggi 12.6-36.18 ppm P 2 O 5 dan sangat rendah sampai sangat tinggi untuk tanah lapisan bawah 20- 60 cm yaitu 5.95-32.75 ppm P 2 O 5 , dimana rata-rata kandungan P tersedia bagian bawah relatif lebih rendah dibandingkan tanah lapisan atas. Kandungan K tersedia Bray I di wilayah studi tergolong sedang sampai tinggi, baik pada tanah lapisan atas maupun pada tanah lapisan bawah. Kandungan K tersedia rata-rata pada tanah lapisan atas 0-20 cm dan lapisan tanah bawah 20-60 cm masing-masing sebesar 42.33 ppm K dan 39.37 ppm K yang keduanya tergolong tinggi. Kapasitas Tukar Kation KTK dan Kejenuhan Basa KB . Di Tambang Sangata tercatat KTK tanah sangat rendah 4.21 me100 gram tanah sampai sangat tinggi 25 me100 gram tanah, dengan rata-rata bervariasi 10-16 me100 gram tanah Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2000. Variasi KTK tanah lapisan atas 0-20 cm tergolong rendah 5.2-12.9 me100 gram dan pada tanah lapisan bawah 20-60 cm juga tergolong rendah 6.2-15.3 me100 gram tanah. KTK paling rendah pada lapisan tanah atas terdapat pada tekstur lempung liat berpasir, yaitu sebesar 5.2 me100 gram tanah. Kejenuhan Basa KB pada lokasi studi rata-rata sangat rendah 9 sampai sangat tinggi 100, dengan KB rata-rata sebesar 5 . Kesuburan Tanah. Peringkat kesuburan tanah setiap lokasi ditetapkan berdasarkan rating KTK, KB, P tersedia, K tersedia, dan karbon organik PPT Bogor, 1983. Kesuburan tanah rata-rata di wilayah studi tergolong rendah R hingga sedang S dikarenakan: - KTK yang rendah sampai sedang - KB tanah yang rendah sampai sedang - Kandungan karbon organik yang rendah sampai sedang - Kandungan P tersedia yang rendah sampai sedang

III. BAHAN DAN METODE 3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian lapangan dilakukan di lahan penambangan batubara PT. Kaltim Prima Coal, Kabupaten Kutai Timur; Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B seluas + 90.960 hektar dengan model penambangan tambang terbuka dengan sistem back and fill. Sampel diambil dari 5 lokasi yaitu pada lahan yang belum ditambang sama sekali hutan asli dan lahan yang sudah direklamasi yang berumur 0, 5, 9, dan 13 tahun Tabel 1. Tabel 1. Kode Profil Lapang Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara PT. Kaltim Prima Coal Kode Profil Umur Reklamasi S7P1-1 0 tahun S7P1-2 5 tahun S7P2-3 5 tahun S7P3-4 5 tahun HEP1-5 9 tahun HEP2-6 9 tahun HEP3-7 9 tahun GHP1-8 13 tahun GHP2-9 13 tahun GHP3-10 13 tahun DS2P1-11.1 Hutan asli DS2P1-11.2 Hutan asli Analisis sampel tanah dilakukan di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik lahan dan Laboratorium Bioteknologi, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian telah dimulai dari bulan April hingga bulan September 2009.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan tanah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tanah reklamasi bekas tambang batubara PT. Kaltim Prima Coal dengan umur reklamasi yang berbeda 0, 5, 9, 13 tahun. Medium yang digunakan untuk mengisolasi Total Bakteri adalah Nutrient Agar dan untuk mengisolasi Total Fungi digunakan Martin Agar.