Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia kulit buah jeruk purut memenuhi persyaratan karakterisasi simplisia yang tertera pada Materia Medika Indonesia. Hasil yang diperoleh yaitu kadar air 5,99, kadar sari yang larut dalam air 22,33, kadar sari yang larut dalam etanol 21,52, kadar abu total 7,75, dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,56. 2. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia kulit buah jeruk kesturi diperoleh kadar air 7,99, kadar sari yang larut dalam air 27,15, kadar sari yang larut dalam etanol 10,68, kadar abu total 7,81, dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,90. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia kulit buah jeruk lemon diperoleh kadar air 7,96, kadar sari yang larut dalam air 21,17, kadar sari yang larut dalam etanol 17,44, kadar abu total 4,57, dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,38. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia kulit buah jeruk bali diperoleh kadar air 8,99, kadar sari yang larut dalam air 17,52, kadar sari yang larut dalam etanol 16,25, kadar abu total 4,27, dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,26. 3. Hasil skrining fitokimia dari simplisia kulit buah jeruk kesturi, lemon, purut, dan bali adalah flavonoid, glikosida, tanin, dan steroidtriterpenoid. Universitas Sumatera Utara 4. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan dengan menggunakan spektrofotometer visible pada panjang gelombang 516 nm mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi berturut-turut adalah ekstrak etanol kulit buah jeruk bali, purut, lemon, dan kesturi. 5. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan dengan menggunakan spektrofotometer visible pada panjang gelombang 516 nm dari ekstrak etanol kulit buah jeruk kesturi, lemon, purut, dan bali menunjukkan kekuatan antioksidan yang sangat lemah dibanding aktivitas antioksidan vitamin C kontrol positif yang sangat kuat.

5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pengujian aktivitas antioksidan dari jenis kulit buah jeruk yang lain dan metode selain metode pemerangkapan radikal 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil DPPH. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Anonim a . 2008. Calamansi. Diakses Tanggal: 27 Juni 2012. http:theworldofmargie.wordpress.comcategoryscience . Anonim b . 2012. Kulit Buah Bisa untuk Antikanker dan Cegah Katarak. Diakses Tanggal: 29 Juni 2012. http:blog.ub.ac.idnawaby20120627kulit-buah- bisa-untuk- antikanker-dan-cegah-katarak. Anonim c . 2012. Kulit Jeruk Purut Kurangi Efek Kemo. Diakses Tanggal: 29 Juni 2012. http:www.wonogiripos.com2012lifestylekhazanahkulit-jeruk- purut-kurangi-efek-kemo-163881 . Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Depkes. Hal. 32-33. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Depkes. Hal. 39. Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Depkes RI. Hal. 297-303, 321-325, 333-337. Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 9-11. Farnsworth, N.R. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Sciences. 553: 263. Harborne, J.B. 1984. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 35, 147. Ionita, P. 2005. Is DPPH Stable Free Radical a Good Scavenger for Oxygen Active Species?. Bucharest. Chemical Paper. 591: 11-16. Kosasih, E.N., Setiabudhi, T., dan Heryanto, H. 2004. Peranan Antioksidan pada Lanjut Usia. Jakarta: Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia. Hal. 56-57. Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami, Penangkal Radikal Bebas: Sumber, manfaat, cara penyediaan dan pengolahan. Surabaya: Trubus Agrisana. Hal. 4-5, 16, 21, 24, 43. Mardawati, E., Filianty, F., dan Harta, H. 2008. Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis Garcinia mangostana L dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Hal. 4. Universitas Sumatera Utara Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan Oleh: Kosasih Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 1-16. McMurry, J. 2008. Organic Chemistry. Edisi Ketujuh. USA: Physical Sciences. Hal. 140-141. Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl DPPH for estimating antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci. Technol, 262: 212. Nuraini, D.N. 2011. Aneka Manfaat Kulit Buah dan Sayuran: Manfaat dan cara pemakaian. Yogyakarta: Andi Offset. Hal. 55, 63-67, 76-78. Prakash, A. 2001. Antioxidant Activity. Analytical Progress. 192: 1-4. Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 222. Rosidah., Yam, M.F., Sadikun, A., dan Asmawi, M.Z. 2008. Antioxidant Potential of Gynura procumbens. Pharmaceutical Biology 469: 616-625. Setiadi dan Parimin. 2004. Budi Daya Jeruk Asam di Kebun dan di Pot. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 18-19, 24, 31. Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 40-41, 47, 51- 52, 54. World Health Organization. 1998. Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials. Switzerland: WHO. Hal. 31-33. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 . Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2 . Gambar tanaman jeruk, kulit jeruk, simplisia, dan serbuk simplisia kulit jeruk Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Tanaman kulit jeruk kesturi yang diambil dari internet pada 10 Mei 2012 Gambar 2.2 Kulit jeruk kesturi Lampiran 2. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Simplisia kulit jeruk kesturi Gambar 2.4 Serbuk simplisia kulit jeruk kesturi Lampiran 2. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Tanaman jeruk purut yang diambil dari internet pada 10 Mei 2012 Gambar 2.6 Kulit jeruk purut Lampiran 2. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Simplisia kulit jeruk purut Gambar 2.8 Serbuk kulit jeruk purut Lampiran 2 lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Tanaman jeruk lemon yang diambil dari internet pada 10 Mei 2012 Gambar 2.10 Kulit jeruk lemon Lampiran 2. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Simplisia kulit jeruk lemon Gambar 2.12 Serbuk simplisia kulit jeruk lemon Lampiran 2. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13 Tanaman jeruk bali yang diambil dari internet pada 10 Mei 2012 Gambar 2.14 Kulit jeruk bali Lampiran 2. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.15 Simplisia kulit jeruk bali Gambar 2.16 Serbuk kulit jeruk bali Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Hasil pemeriksaan mikroskopik Gambar 3.1 Mikroskopik penampang melintang kulit buah jeruk kesturi segar Keterangan : 1. Kutikula 2. Epidermis 3. Flavedo 4. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 5. Kelenjar minyak atsiri 6. Rongga minyak skizolisigen 7. Albedo 8. Berkas pembuluh Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Lanjutan Gambar 3.2 Mikroskopik serbuk simplisia kulit buah jeruk kesturi Keterangan : 1. Flavedo dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma 2. Berkas pembuluh 3. Stoma 4. Fragmen rongga minyak skizolisigen 5. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Lanjutan Gambar 3.3 Mikroskopik penampang melintang kulit buah jeruk purut segar Keterangan : 1. Kutikula 2. Epidermis 3. Flavedo 4. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 5. Kelenjar minyak atsiri 6. Rongga minyak skizolisigen 7. Albedo 8. Berkas pembuluh Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Lanjutan Gambar 3.4 Mikroskopik serbuk simplisia kulit buah jeruk purut Keterangan : 1. Flavedo dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma 2. Stoma 3. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 4. Fragmen rongga minyak skizolisigen 5. Berkas pembuluh Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Lanjutan Gambar 3.5 Mikroskopik penampang melintang kulit buah jeruk lemon segar Keterangan : 1. Sisik kelenjar 2. Kutikula 3. Epidermis 4. Flavedo 5. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 6. Kelenjar minyak atsiri 7. Rongga minyak skizolisigen 8. Albedo 9. Berkas pembuluh Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Lanjutan Gambar 3.6 Mikroskopik serbuk simplisia kulit buah jeruk lemon Keterangan : 1. Flavedo dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma 2. Fragmen rongga minyak skizolisigen 3. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 4. Stoma 5. Berkas pembuluh Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Lanjutan Gambar 3.7 Mikroskopik penampang melintang kulit buah jeruk bali segar Keterangan : 1. Kutikula 2. Epidermis 3. Flavedo 4. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 5. Kelenjar minyak atsiri 6. Rongga minyak skizolisigen 7. Albedo 8. Berkas pembuluh Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Lanjutan Gambar 3.8 Mikroskopik serbuk simplisia kulit buah jeruk bali Keterangan : 1. Flavedo dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma 2. Berkas pembuluh 3. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 4. Fragmen rongga minyak skizolisigen 5. Stoma Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. Alat spektrofotometer Gambar 4.1 Seperangkat alat spektrofotometer UVVis Shimadzu 1800. Universitas Sumatera Utara Lampiran 6. Perhitungan pemeriksaan karakteristik simplisia kulit buah jeruk kesturi, purut, lemon, dan bali

1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia

Kadar air = g sampel berat ml air volume x 100

1.1 Kulit Buah Jeruk Kesturi