Gambar 8. Skema pembuatan ekstrak daun suji
3. Uji Klorofil dan Kolesterol Terdialisis Secara in vitro
a. Persiapan bahan
1. Suspensi pepsin Pepsin sebanyak 1.6 gram dilarutkan dalam 10 ml 0.1 N HCl.
Suspensi dibuat sewaktu akan digunakan. 2. Pankreatin - bile
Pankreatin sebanyak 1.0 gram dan 6.25 gram ekstrak bile didispersikan dalam NaHCO
3
0.1 M dan ditepatkan volumenya menjadi 250 ml. Campuran ini dibuat sewaktu akan digunakan.
Disaring dengan kain saring Ampas
Ekstrak Daun Suji Dikering-anginkan
Ditimbang Dihancurkan menggunakan blender
Diinkubasi 75
o
C, 30 menit
Tween 80 0.75 dalam Na-sitrat 12 mM 1:10
Dicuci
Dipotong kecil-kecil
Disentrifuse 3500 rpm, 10 menit Endapan
Daun Suji
3. Kantung dialisis Kantung dialisis yang digunakan adalah Spectrapor I yang
berukuran 6000-8000 MWCO dipotong dengan panjang 15 cm kemudian direndam dalam air bebas ion sampai akan digunakan.
b. Persiapan sampel
Disiapkan masing–masing sampel sebanyak 100 ml meliputi 2 jenis sampel yaitu ekstrak daun suji dan sampel larutan SCC serta
sebagai kontrol atau pembanding adalah larutan Tween 80 dalam Na- sitrat pelarut ekstrak daun suji.
c. Prosedur
Sampel suji dan SCC masing-masing sebanyak 100 ml mula- mula dianalisis kadar klorofil maupun kadar total kolesterolnya dalam
hal ini fitosterol. Masing-masing sampel diberi dua perlakuan yaitu tanpa penambahan kolesterol dan dengan penambahan kolesterol
sebanyak 2. Untuk menyerupai kondisi di lambung, diatur menjadi pH 2 dengan HCl 4 N dan ditambah pepsin. Selanjutnya larutan
sampel diinkubasi di penangas air bergoyang selama 1 jam pada 37 C.
Setelah 1 jam diinkubasi, diambil cuplikan dari fraksi gastric ini. Berikutnya kantung dialisis yang berisi 20 ml NaHCO
3
0.1 M dimasukkan ke dalam larutan sampel. Kemudian diinkubasi lagi dalam
penangas air bergoyang sampai pH 7 atau kurang lebih selama 30 menit. Setelah larutan sampel mencapai pH 7, maka ditambahkan
larutan pankreatin-bile 5 ml dan lipase sebanyak 0.01 ml. Larutan sampel tersebut kemudian diinkubasi lagi selama 2 jam dalam
penangas air bergoyang pada suhu 37 C. Setelah 2 jam kemudian,
maka dipisahkan antara fraksi digesta dan fraksi dialisat yang terdapat dalam kantung dialisis. Masing-masing sampel dari tiap fraksi
kemudian disentrifuse dan disaring dengan penyaring mikro 0.2 µm
untuk mendapatkan filtrat bebas padatan. Selanjutnya masing-masing fraksi dianalisis kadar klorofil dan kadar kolesterol serta dilakukan
separasi pigmen. Selain itu dilakukan perhitungan persentase klorofil dan kolesterol terdialisis dengan perhitungan sebagai berikut :
Klorofil terdialisis = kadar klorofil fraksi dialisat X 100 kadar klorofil fraksi awal F0
Kolesterol terdialisis = kadar kolesterol fraksi dialisat X 100 kadar kolesterol fraksi awal+kolesterol F1
Gambar 9. Skema pencernaan in vitro
C. PROSEDUR ANALISIS