Variabel yang Berpengaruh Secara Tidak Signifikan terhadap Permintaan Wisata

Tabel 10 Proporsi pengeluaran responden pengunjung di kawasan Floating Market Lembang Tahun 2014 Biaya 1 Rata-rata pengeluaran Rp 2 Persentase =1c100 Pengeluaran konsumsi di luar kawasan wisata Konsumsi dari rumah 9.125 7.46 Transportasi pribadi 21.900 17.89 Transportasi umum 1.500 1.23 Penginapan Total kebocorankunjungan a 32.525 26.57 Pengeluaran di dalam kawasan wisata Konsumsi didalam kawasan wisata 49.625 40.54 Parkir 4.875 3.98 Tiket 13.750 11.23 Souvenir 21.625 17.67 Toilet Dokumentasi Total pengeluaran di lokasikunjungan b 89.875 73.43 Total pengeluaran pengunjung c=a+b 122.400 100 Total pengeluaran pengunjung tahun c12 1.468.800 Rata-rata total kunjungan per tahun 2012-2014d 137.635 Total kebocoran tahun e=cproporsi ad 447.657.837.500 Sumber: Data Primer Diolah 2014 Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa proporsi terbesar yang dikeluarkan oleh wisatawan adalah biaya konsumsi di dalam kawasan wisata. Hal ini dikarenakan tempat wisata Floating Market Lembang memiliki nilai jual yang terdapat di perahu makanan yang menjual berbagai jenis makanan yang menarik. Besaran proporsi untuk konsumsi di dalam kawasan wisata yaitu sebesar 40,54 dengan nilai rata-rata pengeluaran sebesar Rp 49.625,00 per kunjungan, sedangkan untuk proporsi terendah yaitu transportasi umum sebesar 1.23 dengan nilai rata-rata pengeluaran sebesar Rp 1.500,00. Berdasarkan data pihak pengelola Floating Market Lembang rata-rata jumlah kunjungan per tahun dari tahun 2012 hingga 2014 sebesar 137.635 orang. Total rata-rata pengeluaran pengunjung per kunjungan di lokasi cukup besar yaitu Rp 89.875,00. Total kebocoran dari pengeluaran pengunjung per tahun yang diperoleh sebesar Rp 447.657.837.500,00. Presentase kebocoran leakage sebesar 26.57. Proporsi kebocoran di Floating Market Lembang ini tergolong cukup rendah. Kebocoran merupakan uang yang dibelanjakan wisatawan diluar lokasi wisata sehingga tidak memberikan dampak bagi penjualan ekonomi lokal. Kebocoran yang terjadi digunakan untuk biaya perjalanan, konsumsi dari rumah, dan penginapan.

6.3.1 Dampak Ekonomi Langsung Direct Impact

Dampak ekonomi langsung dari suatu pariwisata merupakan pendapatan yang diperoleh unit usaha lokal yang berasal dari pengeluaran wisatawan. Adanya unit usaha di Floating Market Lembang tentu akan memenuhi kebutuhan wisatawan selama di lokasi wisata. Pengeluaran yang dikeluarkan wisatawan selama di lokasi wisata antara lain digunakan untuk konsumsi di lokasi, parkir, souvenir , dan lainnya. Unit usaha di Floating Market Lembang rata-rata buka setiap hari dan ramai dikunjungi pada akhir pekan dan hari libur. Unit usaha yang terdapat di kawasan wisata Floating Market Lembang diantaranya perahu makanan, restauran, dan souvenir. Perhitungan dampak langsung yang dirasakan oleh unit usaha dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Dampak ekonomi langsung di kawasan wisata Floating Market Lembang Unit Usaha Responden unit usaha Jumlah populasi Rata-rata pendapatan pemilik usaha perbulan Dampak ekonomi langsungRp a b Pendapatan c Persentase f=bc e=cd100 - Souvenir 3 3 24.716.667 35.40 74.150.001 - Restauran 4 4 23.175.000 33.19 92.700.000 - Perahu makanan 23 43 21.926.087 31.40 942.821.741 Total 69.817.754 100.00 1.109.671.742 Sumber: Data Primer Diolah 2014