Dampak Ekonomi Langsung Direct Impact
usaha yang berada di Floating Market Lembang memiliki tenaga kerja, terutama unit usaha makanan sangat membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.
Dampak ekonomi tidak langsung berasal dari hasil pengeluaran unit usaha berupa biaya operasional unit usaha yang berada di Floating Market Lembang.
Keberadaan Floating Market Lembang juga menyerap tenaga kerja lokal yang ada di sekitar sehingga menimbulkan dampak ekonomi secara tidak langsung berupa
upah atau pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja yang bekerja di unit usaha yang terdapat di Floating Market Lembang. Tabel 12 menunjukkan bahwa unit
usaha restoran mengeluarkan rata-rata biaya pengeluaran di kawasan wisata sebesar Rp 20.125.000,00 per bulan. Biaya tersebut merupakan biaya terbesar
dibandingkan dengan unit usaha souvenir dan perahu makanan. Biaya tersebut terdiri dari biaya sewa, biaya gaji tenaga kerja, biaya pemeliharaan alat, dan biaya
bahan baku. Unit usaha perahu makanan memiliki rata-rata pengeluaran di kawasan wisata sebesar Rp 19.036.043,00 per bulan, sedangkan untuk unit usaha
souvenir sebesar Rp 16.450.000,00 per bulan. Selanjutnya diperoleh total
keseluruhan pengeluaran didalam kawasan wisata dengan mengalikan jumlah rata-rata pengeluaran di dalam kawasan dengan jumlah unit usaha. Sehingga
diperoleh total pengeluaran di dalam kawasan wisata untuk unit usaha perahu makanan sebesar Rp 819.710.849,00. Ini merupakan pengeluaran terbesar
dibandingkan unit usaha souvenir dan restaurant. Unit usaha souvenir dan restaurant
memperoleh total pengeluaran didalam kawasan wisata masing-masing sebesar Rp 49.250.000,00 dan Rp 80.500.000,00.
Pengeluaran unit usaha tidak hanya dilakukan di dalam kawasan wisata, namun juga di luar kawasan wisata. Biaya yang dikeluarkan di luar unit usaha
yaitu biaya transportasi. Unit usaha perahu makanan mengeluarkan biaya tertinggi di luar kawasan wisata dengan rata-rata Rp 22.902.187,00 per bulan. Unit usaha
souvenir dan restaurant mengeluarkan biaya di luar kawasan wisata rata-rata
sebesar Rp 1.500.000,00 per bulan dan Rp 6.800.000,00 per bulan. Pengeluaran di luar kawasan wisata didapatkan dengan mengalikan populasi unit usaha dan biaya
transportasi. Biaya yang dikeluarkan oleh unit usaha baik didalam maupun di luar kawasan wisata dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Pengeluaran unit usaha di kawasan Floating Market Lembang Tahun 2014
Keterangan Unit Usaha
Souvenir Restaurant
Perahu makanan
1 Rata-rata pengeluaran di kawasan wisata
Biaya sewa 10.416.667
11.250.000 10.380.435
Biaya gaji tenaga kerja 2.800.000
4.125.000 3.802.174
Biaya pemeliharaan alat 233.333
125.000 215.217
Biaya bahan baku 3.000.000
4.625.000 4.665.217
Jumlah a 16.450.000
20.125.000 19.036.043 Jumlah unit usaha b
3 4
43 Total pengeluaran di
kawasan wisata c=ab 49.350.000
80.50 0.000
819.710.849 2 Rata-rata pengeluaran
di luar kawasan wisata Biaya transportasi
500.000 1.700.000
532.609 Jumlah d
500.000 1.700.000
532.609 Total pengeluaran di luar
lokasi e=bd 1.500.000
6.800.000 22.902.187
Sumber: Data Primer Diolah 2014
Perhitungan pada Tabel 12 dapat digunakan untuk menghitung dampak ekonomi tidak langsung indirect impact. Dampak ekonomi tidak langsung
dilihat dari jumlah rata-rata pengeluaran unit usaha di kawasan Floating Market Lembang. Perolehan dampak ekonomi tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Dampak ekonomi tidak langsung di kawasan Floating Market Lembang
Jenis Unit Usaha
Jumlah Tenaga
Kerja a
Respon den
Tenaga Kerja
Pendapata n Tenaga
Kerja Rp b
Total Pendapatan
Tenaga Kerja Rp c=axb
Pengeluaran Unit Usaha
di Kawasan Wisata Rp
d Dampak
Ekonomi Tidak
Langsung Rp e=c+d
Kios cinderamata
6 3
1.400.000 8.400.000
49.350.000 57.750.000
Restaurant 12
3 1.366.667
16.400.004 80.500.000
96.900.004 Perahu
makanan 86
20 1.367.500
117.605.000 819.710.849 937.315.849
Petugas kebersihan
15 2
960.000 14.400.000
14.400.000 Security
10 2
1.450.000 14.500.000
14.500.000 Total keseluruhan
1.120.865.853 Sumber: Data Primer Diolah 2014