Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

lxxi pemahaman pembelajaran sejarah yang memakai cagar budaya sebagai sumber belajar tentang mengapa dan bagaimana cagar budaya tersebut dapat mendukung Surabaya disebut sebagai kota Pahlawan. Peneliti menggunakan cara pendekatan pola pikir dan analisis keberkaitan antar variabel pokok yang saling terkait dalam proses pemanfaatan keberadaan cagar budaya sebagai sumber belajar dan pemahaman sejarah pada mahasiswa jurusan pendidikan sejarah di Unesa Surabaya. Tujuan untuk mengetahui efektivitas pencapaian tujuan, hasil, atau dampak suatu kegiatan mengenai proses pelaksanaan yang telah direncanakan dan dilaksanakan terkait dengan cagar budaya Surabaya sebagai kota pahlawan Sutopo, 2006: 142.

C. Sumber Data

Adapun jenis data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Narasumber yaitu mahasiswa jurusan pendidikan sejarah, pegawai institusi terkait seperti dinas kebudayaan dan pariwisata pemerintah kota Surabaya, tim cagar budaya, partisipasi dari Dewan Harian Kota Surabaya dan staf pengajar di jurusan pendidikan sejarah Unesa Surabaya. 2. Tempat atau lokasi perjuangan yang difokuskan pada titik-titik perjuangan, khususnya wilayah fokus dan percikan I yang membawa Surabaya memiliki identitas sebagai kota pahlawan. Keberadaan cagar budaya ini difokuskan pada bangunan atau situs yang memiliki nilai historis ketika terjadi peristiwa 10 November 1945. Melalui tugas observasi terhadap keberadaan cagar budaya yang masih tersisa, mahasiswa jurusan pendidikan sejarah di Unesa lxxii Surabaya dapat menggambarkan lingkungan sekitarnya saat ini. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan, refleksi dan pemahamannya untuk membuka kesadarannya akan nilai historis dari cagar budaya tersebut. Refleksi ini diharapkan dapat membantu proses pemahaman sejarah tentang Surabaya sebagai kota pahlawan. 3. Dokumen didapat dari arsip dinas kebudayaan, arsip kota, dinas tata ruang kota, silabus pembelajaran dan laporan tugas mahasiswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner dalam bentuk pertanyaan terbuka open ended questionnaire sebagai panduan awal untuk mendapatkan data kasar Sutopo, 2006: 82. Kuesioner ini untuk mendapatkan pengetahuan awal tentang keberadaan cagar budaya yang dapat mendukung identitas Surabaya sebagai kota Pahlawan. Kuisioner ini disebarkan di lingkungan mahasiswa jurusan pendidikan sejarah di Unesa Surabaya khususnya telah menempuh mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia dan Sejarah Indonesia tahun 1945-1966. 2. Wawancara mendalam indepth interview yang dilakukan lebih menyerupai suatu bentuk dialog antara peneliti dan narasumber dilakukan dalam suasana santai. Agar wawancara mendalam lebih terarah maka dipersiapkan pedoman wawancara interview guide yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang garis besar nilai-nilai historis cagar budaya dari lokasi atau wilayah berlangsungnya peristiwa kepahlawanan di Surabaya tahun 1945-an Moleong, 1993: 68. lxxiii 3. Mengkaji dokumen dan arsip content analysis karena sumber data ini merupakan data penting untuk menemukan data yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian Yin, 2000: 107. 4. Observasi langsung yang bersifat partisipasi pasif dimana peneliti dapat mengamati narasumber khususnya mahasiswa. Observasi ini dilakukan untuk mengamati berbagai situasi saat proses pemahaman makna cagar budaya di lingkungan Surabaya Sutopo, 2006: 77.

E. Validitas Data