Validitas Data Teknik Analisis Data

lxxiii 3. Mengkaji dokumen dan arsip content analysis karena sumber data ini merupakan data penting untuk menemukan data yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian Yin, 2000: 107. 4. Observasi langsung yang bersifat partisipasi pasif dimana peneliti dapat mengamati narasumber khususnya mahasiswa. Observasi ini dilakukan untuk mengamati berbagai situasi saat proses pemahaman makna cagar budaya di lingkungan Surabaya Sutopo, 2006: 77.

E. Validitas Data

Validitas data yang dikembangkan dalam penelitian adalah teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi data sumber menjadi pilihan karena dapat memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda, misalnya nilai historis cagar budaya dapat digali dari sumber data berupa narasumber dan data arsip. Trianggulasi metode dilakukan untuk lebih memantapkan hasil pengumpulan data yang kemudian hasilnya ditarik simpulan data yang lebih kuat validitasnya. Jadi antara trianggulasi data dengan trianggulasi metode nanti diharapkan ada kesesuaian dalam perumusan analisis hasil interpretasi kuisioner dan wawancara dari mahasiswa jurusan pendidikan sejarah di Unesa Surabaya HB. Sutopo, 2006: 91-96. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa jurusan pendidikan sejarah di Unesa Surabaya tersebut dapat secara langsung mengenali dan mengidentifikasi keberadaan cagar budaya sebagai sumber belajar. Melalui trianggulasi metode lxxiv maka mahasiswa dapat mengetahui Surabaya disebut kota pahlawan dan dapat membandingkan melalui imajinasinya untuk memahami nilai historis dari keberadaan cagar budaya tersebut. Perbandingan akan keberadaan cagar budaya saat ini dapat membuka kesadaran mahasiswa jurusan pendidikan sejarah di Unesa Surabaya untuk memiliki kesadaran memanfaatkan cagar budaya sebagai salah satu sumber sejarah dan aset sejarah kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Selain itu membawa cakrawala mahasiswa jurusan pendidikan sejarah Unesa Surabaya untuk memanfaatkan cagar budaya di kota masing-masing sebagai sumber belajar.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif-kualitatif dengan tehnik analisis interaktif Miles dan Huberman, 1984: 22-23. Adapun alasan penelitian kualitatif di atas dimaksudkan untuk lebih mementingkan proses pengumpulan data beragam dan disusun sebagai kekhususan untuk dikelompokkan bersama melalui proses pengumpulan data secara teliti serta saling berkaitan bottom up grounded theory Sutopo, 2006: 41. Analisis ini dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan di lapangan yang disusun secara lentur dan terbuka Sutopo, 2006: 42 sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan lebih menekankan pada pendekatan kritik dalam merekonstruksi suatu peristiwa sejarah yang tersisa melalui pemanfaatan budaya yang dapat membantu pemahaman mahasiswa tentang Surabaya sebagai kota pahlawan. lxxv Teknik analisis interaktif ini memiliki tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi yang digambarkan dalam gambar 2 seperti di bawah ini : Gambar 2 Gambar 2. Model Analisis Interaktif Sutopo, 2006: 120 Selanjutnya aktivitas penelitian hanya bergerak di antara tiga komponen analisis tersebut. Penyajian data sebagai alur penting dari kegiatan analisis interaktif digunakan untuk melihat hasil data kuesioner sebagai langkah awal penelitian. Sedangkan hasil observasi dan wawancara digunakan untuk menentukan proses analisis pemahaman pembelajaran secara sistematis dan objektif didukung proses analisis yang didapat dari sumber arsip dan dokumen yang didapat melalui metode kritik sumber intern dan ekstern. Kritik sumber tersebut digunakan untuk membantu interpretasi data yang diolah sehingga menghasilkan hipotesis yang obyektif Gunnar Myrdal, 1981: 25. Setiap kelompok data yang telah direfleksi lalu saling dikomparasikan untuk menemukan perbedaan dan persamaan persepsi dalam tujuan penelitian awal sehingga simpulan yang didapat menjadi lebih jelas. Analisis ketiga yang penting adalah menarik simpulan atau verifikasi. Peneliti memberi simpulan secara longgar, tetap terbuka dan skeptis. Model analisis ini memiliki kekuatan pada proses analisisnya yang dilakukan berulang- Pengumpulan data 3 Penarikan simpulanverifikasi 2 Sajian data 1 Reduksi data lxxvi ulang, sehingga pada tahap ini diperoleh simpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data terakhir dilakukan dengan menarik simpulan verifikasi berdasarkan reduksi dan sajian data. Kedalaman dan ketelitian proses analisis akan menentukan gambaran umum yang detil tentang proses pemahaman mahasiswa yang memanfaatkan cagar budaya sebagai sumber belajar dan pemahaman nilai sejarah tentang Surabaya sebagai kota pahlawan. lxxvii

1. BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Latar