terpilih untuk dikembangkan, mempunyai kemampuan tumbuh cepat pada lahan yang tersedia dan manfaat yang diberikan jenis ini mempunyai nilai ekonomi yang
menguntungkan. Sebagai salah satu jenis yang terpilih untuk dikembangkan dalam kegiatan reboisasi dan pembangunan HTI, keberhasilan tegakan ini untuk dapat tumbuh
baik di lapangan sangat ditentukan oleh mutu bibit yang dihasilkan dari persemaian. Oleh karena itu pengelolaan persemaian sekaligus pencegahan hama dan penyakit haruslah
sangat diperhatikan. Hal ini disebabkan semakin meluas hutan tanaman Acacia mangium yang cenderung bersifat monokultur dapat berisiko tinggi terserang penyakit. Jenis
tegakan Acacia mangium ini mudah terserang rayap, penyakit dumping-off dan penyakit embun tepung Downy mildew Departemen Kehutanan 2001.
2.3 Pemanenan Kayu
Pemanenan kayu dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan kehutanan yang mengubah pohon dan biomassa lainnya menjadi bentuk yang dapat dipindahkan ke
lokasi lain, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Suparto 1979. Conway 1982 menjelaskan bahwa pemanenan kayu merupakan serangkaian
kegiatan yang dimaksudkan untuk memindahkan kayu dari hutan ke tempat penggunaan atau pengolahan kayu.
Kegiatan pemanenan kayu dibedakan atas 4 empat komponen yaitu: 1.
Penebangan, yaitu mempersiapkan kayu seperti menebang pohon serta memotong kayu sesuai dengan ukuran batang untuk disarad.
2. Penyaradan, yaitu usaha untuk mengangkut kayu dari tempat penebangan ketepi
jalan angkutan. 3.
Pengangkutan, yaitu usaha untuk mengangkut kayu dari hutan ketempat penimbunan atau pengolahan kayu.
4. Penimbunan, yaitu usaha untuk menyimpan kayu dalam keadaan baik sebelum
digunakan atau dipasarkan, dalam keadaan ini termasuk pemotongan ujung-ujung kayu yang pecah atau kurang rata sebelum ditimbun.
Menurut Elias 2002, sistem pemanenan kayu dapat dikelompokkan : a. Berdasarkan energi yang dipakai :
- sistem manual - sistem semi mekanis
- sistem mekanis b. Berdasarkan peralatan yang dipakai :
- sistem traktor - sistem kabel
- sistem aerial balon dan helikopter - sistem gravitasi
- sistem penarikan dan pemikulan kayu oleh manusia - sistem penarikan dengan tenaga hewan
c. Berdasarkan bentuk dan ukuran kayu yang dihasilkan : - Full tree system
- Tree length system - Long wood system
- Short wood system - Pulp wood system
- Chips wood system - Cut to length system
d. Berdasarkan sistem silvikultur yang dipakai : - Sistem Tebang Pilih Tanaman Indonesia TPTI
- Sistem Tebang Pilih Tanaman Jalur TPTJ - Sistem Tebang Habis Pemudaan Alam THPA
- Sistem Tebang Habis Pemudaan Buatan THPB e. Berdasarkan mobilitas peralatan pemanenan.
Sistem pemanenan hasil hutan ditinjau dari derajat mekanisasi dibagi tiga macam : 1. Sistem manual
Sejak dari proses penebangan, pemangkasan cabang dan ranting, pemotongan batang- batang pohon menjadi ukuran tertentu, penyaradan hasil penebangan ke TPn serta
pemuatan ke atas truk dilakukan dengan tenaga otot.
2. Sistem semi-mekanis Dalam sistem ini proses penebangan, pemangkasan cabang dan ranting, pembagian
batang, penyaradan dan pengangkutan dilakukan secara semi mekanis. 3. Sistem mekanis penuh
Sistem mekanis penuh berarti sejak dari tahap penebangan, pemangkasan cabang dan ranting, pembagian batang, serta penyaradan dan pengangkutan dilakukan secara
mekanis. Sistem ini pada umumnya diterapkan pada pekerjaan yang berskala besar seperti HTI, dimana target produksi pemanenan kayu sebagai pemasok bahan baku
setiap industri pulp and paper dapat mencapai jutaan meter kubik pertahunnya. Dalam merekayasa sistem dan teknik pemanenan kayu di HTI selain aspek teknis, sosial-
ekonomis dan lingkungan juga harus dipertimbangkan terutama aspek penciptaan lapangan kerja baru Elias 2002.
2.4 Limbah