5.9 Potensi Karbon
5.9.1 Potensi Volume
Pada Tabel 12 disajikan potensi volume sebelum pemanenan berdasarkan volume tinggi bebas cabang dan volume tinggi total.
Tabel 12. Potensi Volume Sebelum Pemanenan PETAK 0,25
Ha N ph
Vbc m³ Vtot m³
I 69 17,41 45,46
II 49 11,36 34,36 III 53 11,59 33,86
IV 62 13,97 40,39 Jumlah 233 54,33
154,07
Keterangan :
Vbc
= Volume Bebas Cabang
Vtot
= Volume Total
Dari keempat petak tersebut potensi volume sebelum pemanenan yang terbesar terdapat pada petak I yakni volume tinggi bebas cabang sebesar 17,41 m³
dan volume tinggi total sebesar 45,46 m³, penyebabnya karena petak 1 jumlah pohon yang diukur lebih banyak daripada petak-petak yang lainnya sehingga
potensi volume lebih besar. Pada petak 2 volume tinggi bebas cabang sebesar 11,36 m³ dan volume
tinggi total sebesar 34,36 m³. Pada petak 3 volume tinggi bebas cabang sebesar 11,59 m³ dan volume tinggi total sebesar 33,86 m³. Pada petak 4 volume tinggi
bebas cabang sebesar 13,97 m³ dan volume tinggi total sebesar 40,39 m³.
5.9.2 Potensi Karbon
Pada Tabel 13 dapat diketahui potensi karbon
Kg CHa
pada petak ukur 1, 2, 3, dan 4 berdasarkan persamaan terbaik.
Tabel 13. Potensi Kg CHa Tegakan Acacia mangium Sebelum Pemanenan Berdasarkan Persamaan Pendugaan Karbon Per Pohon.
Persamaan Petak 1
Petak 2 Petak 3
Petak 4 Rata-rata
C= 0.53 D
1.44
H
0.667
106.324,55 78.917,06 81.125,53 95.175,13 90.385,57
Pada Tabel 13 disajikan potensi sebelum pemanenan berdasarkan pendugaan karbon per pohon berdasarkan persamaan C= 0.53 D
1.44
H
0.667
pada petak 1 sebesar 106.324,55 kg CHa, petak 2 sebesar 78.917,06 kg CHa, petak 3
sebesar 81.125,53 kg CHa, petak 4 sebesar 95.175,13 kg CHa dan untuk rata-rata perpetak tersebut sebesar 90.385,57 kg CHa.
5.9.3 Potensi Volume Limbah
Tabel 14. Volume m³Ha Limbah Berdasarkan Sumber Dan Asalnya Tegakan Acacia mangium.
Petak Jumlah
Pohon
Sebelum Pemanenan
Volume
Sebelum Pemanenan
m³ Volume
Tunggak Volume
Batang Volume
Cabang Tidak
Beraturan Cabang
Beraturan Total
I
276 181,84 1,43
12,27 1,76 4,39
19,85
II
196 137,45 0,91 9,33 1,51 3,89
15,63
III
212 135,42 1,48 9,01 3,04 4,70
18,22
IV
248 161,55 1,09
11,15 2,26 5,41
19,90
Rata-rata
233 154,07 1,22
10,44 2,14 4,60
18,40
Pada Tabel 14 disajikan volume limbah berdasarkan sumber dan asalnya, pada petak 1 dari
276
pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
181,84 m³Ha
, didapatkan hasil
1,43m³Ha
limbah tunggak, limbah batang
12,27 m³Ha
,
1,76
m³Ha cabang tidak beraturan,
4,39 m³Ha
cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 1 adalah sebesar
19,85 m³Ha
. Pada petak 2 dari
196
pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
137,45
m3Ha, didapatkan hasil
0,91 m³Ha
limbah tunggak,
9,33 m³Ha
limbah batang,
1,51 m³Ha
cabang tidak beraturan,
3,89 m³Ha
limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 2 adalah sebesar adalah
15,63m³Ha
. Pada petak 3 dari
212
pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
135,42 m³Ha
, didapatkan
1,48 m³Ha
limbah tunggak,
9,01 m³Ha
limbah batang,
3,04
m
3
Ha limbah cabang tidak beraturan,
4,70
m
3
Ha limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 3 adalah sebesar
18,22
m
3
Ha. Pada petak 4 dari
248
pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
161,55
m3Ha, didapatkan hasil
1,09
m
3
Ha limbah tunggak,
11,15
m
3
Ha limbah limbah batang,
2,26
m
3
Ha limbah cabang tidak beraturan,
5,41
m
3
Ha limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 4 adalah sebesar
19,90
m
3
Ha.
Tabel 15.
Persentase Volume Limbah
Ha Terhadap Volume Sebelum Pemanenan.
Petak Jumlah
Pohon
Sebelum Pemanenan
Volume
Sebelum Pemanenan
m³ Tunggak Batang
Cabang Tidak
Beraturan Cabang
Beraturan Total
I
276 181,84 0,79
6,75 0,97
2,41 10,92
II
196 137,45 0,66
6,79 1,10
2,83 11,37
III
212 135,42 1,09
6,66 2,24
3,47 13,46
IV
248 161,55 0,67
6,90 1,40
3,35 12,32
Rata-rata
233 154,07 0,80
6,77 1,43
3,01 12,02
Pada Tabel 15 disajikan persentase limbah berdasarkan sumber dan asalnya pada petak 1 dari 276 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
181,84 m3, didapatkan hasil 0,79 limbah tunggak, 6,75 limbah batang, 0,97 cabang tidak beraturan, 2,41 cabang beraturan. Total volume limbah yang
terjadi pada petak 1 adalah sebesar 10,92 . Pada petak 2 dari 196 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
137,45 m3 didapatkan hasil 0,66 limbah tunggak, 6,79 limbah batang, 1,10 cabang tidak beraturan, 2,83 limbah cabang beraturan. Total volume limbah
yang terjadi pada petak 2 adalah sebesar adalah 11,37 . Pada petak 3 dari 212 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
135,42 m3, didapatkan hasil 1,09 limbah tunggak, 6,66 limbah batang, 2,24 limbah cabang tidak beraturan, 3,47 limbah cabang beraturan. Total volume
limbah yang terjadi pada petak 3 adalah sebesar 13,46. Pada petak 4 dari 248 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar
161,55 m3, didapatkan hasil 0,67 limbah tunggak, 6,90 limbah batang, 1,40 limbah cabang tidak beraturan, 3,35 limbah cabang beraturan. Total volume
limbah yang terjadi pada petak 4 adalah sebesar 12,32 . Dari data-data yang ada pada tabel 14 dan tabel 15 dapat dilihat bahwa rata-rata volume dan
persentase limbah terbesar adalah jenis limbah batang, hal ini dapat terjadi karena faktor pembagian batang yang dilakukan untuk menyesuaikan alat angkut log.
Dengan kapasitas alat angkut yang terbatas maka batang bebas cabang yang ada di petak tebangan dibagidipotong sedemikian rupa sehingga log sesuai dengan
kapasitas lori tersebut. Potongan-potongan sisa pembagian batang dengan jumlah yang relatif besar itulah yang menjadi limbah batang.
Tabel 16. Persentase dan Volume Limbah Pemanenan Kayu Di Petak Tebang Acacia mangium.
Jenis Limbah Volume m³
Persentase -Tunggak
4,90 0,79 -Cabang Tidak Beraturan
8,57 1,39 -Cabang Beraturan
18,38 2,98 -Batang
41,77 6,78 Jumlah Limbah
73,61 11,94 Volume Total Kayu Sebelum Pemanenan
616,27
Dari Tabel 16 berdasarkan lokasi tegakan volume total kayu yang dipanen, volume dan persentase limbah di petak tebangan yang terdiri dari limbah tunggak,
limbah cabang tidak beraturan, limbah cabang beraturan, dan limbah batang sebesar 41,77 m
3
6,78 . Sedangkan volume dan persentase limbah di TPn tidak ada. Apabila dibandingkan dengan penelitian terdahulu mengenai limbah
pemanenan kayu di hutan alam ditemukan jenis limbah pemanenan di TPn. Penyebab tidak terdapatnya jenis limbah pemanenan di TPn pada penelitian di
hutan tanaman ini disebabkan semua kegiatan pemanenan mulai dari penebangan sampai pembagian batang dilakukan dipetak tebangan setting tebangan. Kayu
bulat yang disarad ke TPn merupakan kayu yang telah memenuhi syarat pengujian bahan baku sehingga terangkut semua ke pabrik.
5.9.4 Potensi Karbon
Dalam Limbah
Tabel 17.
Potensi Karbon kg CHa Dalam Limbah Terhadap Jumlah Karbon Dengan Persamaan Terbaik Pada Tegakan Acacia mangium.
PETAK Jumlah
Pohon Sebelum
Pemanenan Volume
Sebelum Pemanenan
m³ Tunggak Batang
Cabang Tidak
Beraturan Cabang
Beraturan Total
I 276 181,84
694,70 5.969,9
858,25 2.133,04
9655,95 II
196 137,45 635,96
6.531,0 1.054,12
2.726,30 10.947,42
III 212 135,42
814,68 4.975,2
1.802,54 2.592,54
10.184,98 IV
248 161,55 657,30
6.749,2 1.366,26
3.271,81 12.044,65
Rata-rata 233 154,07
700,66 6.056,3
1.270,29 2.680,92
10.708,25
Pada Tabel 17 dapat dilihat potensi karbon dalam limbah berdasarkan tegakan acacia mangium, pada petak 1 dari 276 pohon yang ditebang berdasarkan
potensi karbonnya dengan volume 181,84 m³ diperoleh karbon dalam limbah
tunggak 694,70 kg CHa, limbah batang 5.969,97 kg CHa, limbah cabang tidak beraturan 858,25 kg CHa, limbah cabang beraturan 2.133,04 kg CHa. Total
potensi karbon dalam limbah yang terjadi pada petak 1 adalah sebesar 9655,95 kg CHa.
Pada petak 2 dari 196 pohon yang ditebang berdasarkan potensi karbonnya dengan volume 137,45 m³ diperoleh karbon dalam limbah tunggak 814,68 kg
CHa, limbah batang 6.531,03 kg CHa, limbah cabang tidak beraturan 1.054,12 kgCHa, limbah cabang beraturan 2.726,30 kg CHa. Total potensi karbon dalam
limbah yang terjadi pada petak 2 adalah sebesar 10.947,42 kg CHa. Pada petak 3 dari 212 pohon yang ditebang berdasarkan potensi karbonnya
dengan volume 814,68 m³ diperoleh karbon dalam limbah tunggak 4.975,23 kg CHa, limbah batang 1.802,54 kg CHa, limbah cabang tidak beraturan 4.219,93
kg CHa, limbah cabang beraturan 2.592,54 kg CHa. Total potensi karbon dalam limbah yang terjadi pada petak 3 adalah sebesar 10.184,98 kg CHa.
Pada petak 4 dari 248 pohon yang ditebang berdasarkan potensi karbonnya dengan volume 161,55 m³ diperoleh karbon dalam limbah tunggak 657,30 kg
CHa, limbah batang 6.749,29 kg CHa, limbah cabang tidak beraturan 1.366,26 kg CHa, limbah cabang beraturan 3.271,81 kg CHa. Total potensi karbon dalam
limbah yang terjadi pada petak 4 adalah sebesar 12.044,65 kg CHa. Berdasarkan hasil data tersebut dapat diuraikan bahwa pendugaan kandungan karbon yang
terbesar rata-ratanya terdapat pada bagian batang sebesar 6.056,38 kg CHa dan pendugaan kandungan karbon yang terkecil terdapat pada bagian tunggak sebesar
1640.32 kg CHa. Hal ini disebabkan semakin banyak jumlah pohon yang ditebang, semakin besar pula kandungan karbonnya.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN