Kajian tentang Materi Pecahan di Kelas III SD
                                                                                23
13. Berusaha  secara  kontinu  dan  terus  menerus  dalam  mengembangkan
matematika 14.
Mampu mengkomunikasikan hasil-hasil pekerjaan matematika 15.
Mampu  mengembangkan  dirinya  sebagai  seorang  peneliti  untuk  meneliti matematika
16. Mampu  bekerja  secara  mandiri  dan  independent  dalam  memecahkan
persoalan matematika 17.
Toleran dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah matematika 18.
Mampu  menggunakan  masalah-masalah  dalam  kehidupan  sehari-hari  untuk menggali persoalan matematika
19. Mampu menggunakan matematika untuk memecahkan persoalan sehari-hari
20. Mencoba  menularkan  atau  memberikan  pengetahuan  atau  keterampilan
matematika kepada orang lain. 21.
Memperoleh hasil atau nilai yang tinggi untuk ujian atau tes matematika 22.
Mempunyai  pengalaman  mengikuti  berbagai  lomba  matematika  termasuk olimpiade.
Berdasarkan  paparan  diatas  hasil  belajar  matematika  yang  ditentukan dalam penelitian kali ini adalah memproleh hasil atau nilai yang tinggi untuk ujian
atau  tes  matematika.  selain  itu  melalui  penggunaan  media  kartu  pecahan  siswa mampu  memahami  konsep  membandingkan  pecahan  sederhana  dan  dapat
memecahkan  masalah  sehari-hari  yang  bersangkutan  dengan  membandingkan pecahan sederhana.
24
Hasil  belajar  seringkali  digunakan  sebagai  ukuran  untuk  mengetahui seberapa  jauh  seseorang  menguasai  bahan  yang  sudah  diajarkan.  Dalam
mengaktualisasikan  hasil  belajar  tersebut  diperlukan  serangkaian  pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat.
Alat evaluasi terbagi menjadi beberapa macam salah satunya adalah tes. Tes hasil  belajar  yang  baik  harus  sesuai  dengan  kriteria  yang  sudah  ditentukan.
Menurut  Wina  Sanjaya  2008:238  tes  harus  memiliki  dua  kriteria  yaitu  kriteria validitas  dan  reliabilitas.  Tes  hasil  belajar  sebagai  suatu  alat    ukur  dikatakan
memiliki  tingkat  validitas  seandainya  dapat  mengukur  apa  yang  hendak  diukur. Sedangkan tes memiliki tingkat reliabilitas atau keandalan jika tes tersebut dapat
menghasilkan informasi yang konsisten. Menurut  Wina  Sanjaya  2008:238  ada  beberapa  teknik  untuk
menentukan  tingkat  reliabilitas.  Pertama,  dengan  tes-retes  yaitu  dengan mengorelasikan  hasil  testing  yang  pertama  dengan  hasil  testing  yang  kedua.
Kedua, dengan mengorelasikan hasil testing antara item genap dan item ganjil odd-even  method.  Ketiga,  dengan  memecah  hasil  testing  menjadi  dua
bagian, kemudian keduanya dikorelasikan.
Wina Sanjaya 2008:239 mengemukakan beberapa jenis  tes hasil belajar antara lain sebagai berikut.
1. Berdasarkan jumlah peserta didik
a. Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah siswa secara
bersama-sama, dan b.
Tes  individual  adalah  tes  yang  dilakukan  kepada  seorang  siswa  secara perorangan.
2. Berdasarkan cara penyusunannya
25
a. Tes buatan guru disusun untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
oleh guru yang bersangkutan, dan b.
Tes  standar  adalah  tes  yang  digunakan  untuk  mengukur  kemampuan siswa  sehingga  berdasarkan  kemampuan  tersebut  tes  standar  dapat
memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa yang akan datang. 3.
Berdasarkan cara pelaksanaannya a.
Tes  tertulis  adalah  tes  yang  dilakukan  dengan  cara  siswa  menjawab sejumlah item soal dengan cara tertulis,
b. Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan, dan
c. Tes  perbuatan  adalah  tes  dalam  bentuk  peragaan  dan  digunakan  untuk
mengetahui kemampuan serta keterampilan seseorang mengenai sesuatu. Berdasarkan paparan di  atas maka dalam penelitian  yang akan dilakukan
berencana  menggunakan  tes  hasil  belajar  yang  berbentuk  tertulis.  Tes  tersebut bersifat  individual karena siswa  akan mengerjakan secara individu  namun  dalam
waktu  yang  bersamaan.  Dalam  penyusunan  soal  tes  tertulis  berdasarkan  pada standar  KKM  Kriterian  Kelulusan  Minimal    yang  sudah  ditentukan  oleh  guru.
Berdasaran cara penyusunannya tes tertulis yang akan digunakan termasuk dalam tes standar karena bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami
materi  pembelajaran  dan  untuk  memprediksi  keberhasilan  belajar  siswa  yang dilihat melalui hasil soal tes tertulis yang digunakan.
                