Penggunaan Teknik Storyboard dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama

5 Siswa diminta untuk mengembangkan gambar yang telah mereka buat menjadi sebuah paragraf dan membuat draf akhir. 6 Hasil karya siswa dapat dipajang di dalam kelas dipublikasikan. 7 Siswa dapat berbagi cerita dengan siswa lain. Pengembangan dari teknik storyboard antara lainadalah mintalah siswa untuk memotong setiap bagian cerita mereka dan tempelkan setiap bagiannya pada selembar kertas baru. Kemudian, mereka menyusun sampul untuk bagian depan buku-buku mereka dan menyusunnya berdasarkan urutan-urutan yang mereka maksudkan. Buku yang telah dibuat dapat mereka banggakan dan bisa untuk dibaca semua orang. Teknik storyboard ini bekerja secara efektif untuk penulis pemula, dan juga telah sangat sukses digunakan oleh siswa-siswa yang melakukan perbaikan nilai yang juga mengalami kesulitan dalam menulis.

5. Penggunaan Teknik Storyboard dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama

Proses pembelajaran menulis naskah drama membutuhkan ruang bagi siswa untuk melatih keterampilannya dalam menulis. Keterampilan menulis naskah drama dengan baik tidak dapat dimiliki oleh seseorang dengan begitu saja. Namun, perlu adanya kesadaran dari seorang guru untuk membimbing siswa secara terus menerus danteratur. Guru tidak bisa lepas tangan begitu saja setelah memberikan tugas kepada siswa untuk membuat sebuah naskah drama. Teknik storyboard dapat digunakan untuk memotivasi siswa dalam rangka mengembangkan kemampuan diri dalam menulis yang diawali dengan kegiatan membuat kerangka awal yang berupa gambar dan kemudian dikembangkan menjadi sebuah alur dalam penulisan naskah drama. Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menulis naskah drama dengan teknik storyboard adalah sebagai berikut. a Siswa diminta menyediakan selembar kertas kemudian kertas tersebut dibagi menjadi banyak enam sampai delapan bagian. b Selanjutnya, siswa mencari gagasan tentang ide-ide cerita dan menggambar peristiwa awal dan akhir pada bagian pertama dan terakhir dari kertas tersebut. c Setelah itu, siswa mengisi bagian-bagian yang tersisa dalam urutan alur yang sesuai. d Setelah semua bagian diberi gambar yang sesuai dengan alur dan konflik dari sebuah cerita, siswa kemudian melakukan koreksi atas draf pertama mereka. e Setelah itu siswa diminta untuk mengembangkan gambar yang telah mereka buat menjadi sebuah naskah drama yang memiliki alur dan konflik yang baik. f Setelah siswa selesai membuat naskah drama, hasil tulisan siswa dapat dipajang di dalam kelas dipublikasikan. Dengan demikian, penggunaan teknik storyboard dalam pembelajaran menulis naskah drama pada dasarnya ialah memberi ruang atau tempat bagi siswa untuk mengembangkan ide awal melalui gambar yang mereka buat secara berurutan sesuai dengan alur serta konfliknya dan memindahkannya ke dalam bentuk naskah drama yang utuh. Guru dapat membantu siswa dengan memberi berbagai macam alternatif pengembangan alur cerita dari gambar awal yang dibuat oleh siswa.

B. Penelitian yang Relevan