membuat kerangka awal yang berupa gambar dan kemudian dikembangkan menjadi sebuah alur dalam penulisan naskah drama.
Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menulis naskah drama dengan teknik storyboard adalah sebagai berikut.
a Siswa diminta menyediakan selembar kertas kemudian kertas tersebut dibagi
menjadi banyak enam sampai delapan bagian. b
Selanjutnya, siswa mencari gagasan tentang ide-ide cerita dan menggambar peristiwa awal dan akhir pada bagian pertama dan terakhir dari kertas tersebut.
c Setelah itu, siswa mengisi bagian-bagian yang tersisa dalam urutan alur yang sesuai.
d Setelah semua bagian diberi gambar yang sesuai dengan alur dan konflik dari sebuah
cerita, siswa kemudian melakukan koreksi atas draf pertama mereka. e
Setelah itu siswa diminta untuk mengembangkan gambar yang telah mereka buat menjadi sebuah naskah drama yang memiliki alur dan konflik yang baik.
f Setelah siswa selesai membuat naskah drama, hasil tulisan siswa dapat dipajang di
dalam kelas dipublikasikan.
Dengan demikian, penggunaan teknik storyboard dalam pembelajaran menulis naskah drama pada dasarnya ialah memberi ruang atau tempat bagi siswa
untuk mengembangkan ide awal melalui gambar yang mereka buat secara berurutan sesuai dengan alur serta konfliknya dan memindahkannya ke dalam
bentuk naskah drama yang utuh. Guru dapat membantu siswa dengan memberi berbagai macam alternatif pengembangan alur cerita dari gambar awal yang
dibuat oleh siswa.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Mulyani 2009 dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama dengan Dramatisasi
Cerpen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Karangpucung. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
menulis teks drama dengan dramatisasi cerpen pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Karangpucung agar siswa terampil membuat teks drama dengan dramatisasi cerpen.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIISMP Negeri I Karangpucung. Data diperoleh dari pedoman pengamatan, catatan lapangan, pedoman wawancara, angket, dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini ialah pada siklus I penelitian belum
terlalu berhasil. Pada siklus I siswa menulis teks drama dengan cerpen bertema religius sebagai sumber inspirasi. Skor rata-rata pada pratindakan adalah 13,61 sedangkan pada
siklus I adalah 13,97 sehingga ada peningkatan tetapi belum signifikan. Pada siklus II siswa menulis teks drama dengan cerpen bertema remaja sebagai sumber inspirasi. Skor
rata-ratanya adalah 18,74 sehingga ada peningkatan yang signifikan. Kesimpulannya adalah dramatisasi cerpen dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks
drama. Penelitian ini juga relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rojaki
2008 dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama melalui Pendekatan Proses pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Karangpucung Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang berupa penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah drama melalui pendekatan
proses pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Karangpucung agar siswa terampil membuat naskah drama melalui pendekatan proses. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMP Negeri I Karangpucung. Data diperoleh dari pedoman pengamatan, catatan lapangan, pedoman wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis yang
digunakan adalah teknik kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rojaki
2008 di atas, yaitu dalam hal pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Jika penelitian yang dilakukan oleh Rojaki menggunakan pendekatan proses, maka
penelitian ini lebih menitikberatkan kepada penggunaan teknik storyboard. Sementara itu, penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Mulyani
2009 dalam hal penggunaan strategi yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks drama. Jika penelitian ini menggunakan teknik storyboard yaitu gambar
tanpa teks, maka penelitian yang dilakukan oleh Tri Mulyani menggunakan dramatisasi cerpen yaitu cerpen yang didramakan.
C. Kerangka Pikir