25 tindakan dan kebijaksanaannya senantiasa mencerminkan komitmen
pengayoman baik terhadap masyarakat maupun anak didik pemasyarakatan. Sedangkan menurut G. Suyanto, S. H. 1981 : 60 bahwa : petugas
pembinapetugas pemasyarakatan harus selalu ingat bahwa tugas utamanya adalah pembinaan dari sesamanya sesama manusia. Pembinaan sesamanya
ini bertujuan pemulihan sesamanya kepada fitrahnya sebagai manusia dalam kesatuan hubungan yang terajalin antara manusia dengan pribandinya dan
dalam hubungannya yang satu dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian pembinaan dapat diartikan sebagai usaha seseorang
dalam membimbing seseorang kearah yang lebih baik sehingga mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.
6. Tinjauan Tentang Lembaga Pemasyarakatan
a. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan LP
Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia.
Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia dahulu Departemen Kehakiman. Penghuni Lembaga Pemasyarakatan bisa narapida napi atau tahanan. Konsep
pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman Sahardjo pada tahun 1962, dimana disebutkan bahwa tugas jawatan kepenjaraan
bukan hanya melaksanakan hukuman, namun tugas yang jauh lebih berat
26 adalah mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana ke dalam
masyarakat. b.
Proses Pembinaan Narapidana dalam Sistem Pemasyarakatan
Departemen Hukum dan HAM sebagai payung sistem pemasyarakatan Indonesia, menyelenggarakan sistem pemasyarakatan
agar narapidana dapat memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga narapidana dapat diterima kembali dalam lingkungan
masyarakatnya, kembali aktif berperan dalam pembangunan serta hidup secara wajar sebagai seorang warga negara.
Saat seorang narapidana menjalani vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan, maka hak-haknya sebagai warga negara akan dibatasi. Sesuai
UU No.12 Tahun 1995, narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan. Walaupun
terpidana kehilangan kemerdekaannya, tapi ada hak-hak narapidana yang tetap dilindungi dalam setiap pemasyarakatan Indonesia.
Setelah proses pembinaan telah berjalan selama 23 masa pidana yang sebenarnya atau sekurang-kurangnya 9 bulan, maka pembinaan
dalam tahap ini memasuki pembinaan tahap akhir. Pembinaan tahap akhir yaitu berupa kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program integrasi
yang dimulai sejak berakhirnya tahap lanjutan sampai dengan selesainya masa pidana. Pada tahap ini, bagi narapidana yang memenuhi syarat
diberikan cuti menjelang bebas atau pembebasan bersyarat. Pembinaan
27 dilakukan diluar Lapas oleh Balai Pemasyarakatan BAPAS yang
kemudian disebut pembimbingan Klien Pemasyarakatan.
B. Kerangka Berpikir