33 3.
Tahap perijinan. Pada tahap ini dilakukan pengurusan ijin untuk penelitian ke LP Klas IIA Yogyakarta.
4. Tahap pengumpulan data dan analisis data. Pada tahapan ini dilakukan
pengumpulan terhadap data-data yang sudah didapat dan dilakukan analisis data untuk pengorganisasian data, tabulasi data, prosentase data,
interpretasi data, dan penyimpulan data. 5.
Tahap penyusunan laporan. Tahapan ini dilakukan untuk menyusun seluruh data dari hasil penelitian yang didapat dan selanjutnya disusun
sebagai laporan pelaksanaan penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi S. Nasution, 2002 : 26.
Dalam penelitian ini teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Observasi
Kegiatan mempelajari suatu gejala dan peristiwa melalui upaya melihat dan mencatat data atau informasi secara sistematis, penilai tidak
melibatkan diri pada kegiatan yang dilakukan atau dialami orang lain Sudjana, 1992 : 238.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap dan terperinci. Data informasi yang diperoleh melalui
pengamatan ini selanjutnya dituangkan dalam tulisan.
34 Dalam penelitian ini peneliti berperan serta secara aktif dan melihat
langsung kegiatan pembelajaran pelatihan keterampilan pertukangan kayu untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelatihan tersebut.
Metode observasi ini digunakan untuk menggali data-data yang berkaitan dengan proses pembelajaran pelatihan keterampilan pertukangan kayu
yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta.
Beberapa alasan mengapa dilakukan pengamatan, antara lain: a.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengamatan secara langsung.
b. Peneliti dapat mencatat apa yang telah dilihat dan diamati
selama proses pembelajaran berlangsung secara langsung. c.
Mencegah terjadinya bias di lapangan. d.
Peneliti mampu memahami situasi di dalam kegiatan pelatihan ketrampilan.
e. Dalam kegiatan tertentu peneliti tidak dapat terjun secara
langsung, sehingga peneliti hanya bisa menggunakan cara pengamatan.
2. Wawancara Interview
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2005 : 186
35 Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui
tatap muka antara pihak penanya interviewer dengan pihak yang ditanya atau penjawab interviewee. Wawancara dilakukan penanya dengan
menggunakan pedoman wawancara interview guide. Pelaksanaan wawancara dapat kedalam tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
penutup Sudjana, 1992 : 234-235. Dalam wawancara peneliti menggali sebanyak mungkin data yang
terkait dengan masalah subyek. Pada penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan petugas Pembina, ketua koordinator bidang kerja , dan
warga binaan pemasyarakatan untuk memperoleh data tentang implementasi pelatihan ketrampilan pertukangan kayu dan mengetahui
faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelatihan ketrampilan tersebut.
Proses wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan pedoman wawancara dengan model pertanyaan terbuka, tidak kaku,
fleksibel, dan disampaikan secara informal. Pedoman wawancara tersebut terlampir, tersusun dan digunakan sebagai arah agar wawancara terfokus
pada persoalan dan pelaksanaan implementasi pelatihan ketrampilan pertukangan kayu bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas
IIA Yogyakarta. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan peneliti sebagai:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan pelatihan keterampilan pertukangan
kayu bagi warga binaan
36 b.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala selama proses pelatihan ketrampilan pertukangan kayu berlangsung.
c. Untuk mengetahui materi-materi apa saja yang diberikan dalam
pelatihan ketrampilan pertukangan kayu dan evaluasi yang dilakukan.
3. Dokumentasi