Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected

b Tahap pelaksanaan Muchlas sebagaimana dikutip dalam Trianto 2011 mengatakan bahwa tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu. Artinya dalam satu tatap muka dipadukan beberapa model pembelajaran. c Tahap evaluasi Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depertemen Pendidikan Nasional hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu. 1 Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya. 2 Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai. Fogarty sebagaimana dikutip dalam Sukayati Wulandari 2009 mengatakan bahwa terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu, yaitu 1 the fragmented model model tergambarkan, 2 the connected model model terhubung, 3 the nested model model tersarang, 4 the sequenced model model terurut, 5 the shared model model terbagi, 6 the webbed model model terjaring, 7 the threaded model model tertali, 8 the integrated model model terpadu, 9 the innersed model model terbenam, 10 the nekworked model model jaringan.

c. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected

Jumboo 2012 mengatakan bahwa model pembelajaran terpadu tipe connected adalah model pembelajaran yang penekanannya terletak pada perlu adanya integrasi inter bidang studi. Model pembelajaran ini juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, serta ide- ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester berikutnya. Sukayati dan wulandari 2009 mengatakan bahwa model pembelajaran terpadu tipe connected menyajikan hubungan yang eksplisit di dalam suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu topik ke topik lain, satu konsep ke konsep lain, satu keterampilan ke keterampilan lain, satu tugas ke tugas berikutnya. Fogarty sebagaimana dikutip dalam Trianto 2011 mengemukakan bahwa model terhubung connected merupakan model integrasi interbidang studi. Model ini secara nyata mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, keterampilan, atau kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan atau kemampuan pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Dengan kata lain, bahwa pembelajaran terpadu tipe connected adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan lainnya atau berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau berikutnya dalam satu bidang studi. 1 Kekurangan model pembelajaran terpadu tipe connected Kekurangan model pembelajaran terpadu tipe connected antara lain: 1 masih kelihatan tepisahnya antarbidang studi, 2 tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antarbidang studi, 3 dalam memadukan ide-ide pada satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan Fogarty dalam Trianto, 2011. Indrawati 2009 mengatakan bahwa kekurangan model pembelajaran terpadu tipe connected adalah disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan serta content terfokus pada satu disiplin ilmu. Hadisubroto dalam Trianto, 2011 mengatakan bahwa kekurangan model ini adalah berbagai bidang studi masih tetap terpisah dan nampak tidak ada hubungan meskipun hubungan-hubungan itu telah disusun secara eksplisit didalam satu bidang studi. 2 Kelebihan model pembelajaran terpadu tipe connected Beberapa keunggulan model pembelajaran terpadu tipe connected antara lain sebagai berikut: 1 dengan pengintegrasian ide-ide interbidang studi, maka siswa mempunyai gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu, 2 siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi, 3 mengintegrasikan ide-ide dalam interbidang studi memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah Fogarty dalam Trianto, 2011. Indrawati 2009 mengatakan bahwa kelebihan model pembelajaran terpadu tipe connected adalah konsep-konsep utama saling terhubung, mengarah pada pengulangan, rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin. Hadisubroto dalam Trianto, 2011 mengatakan bahwa keunggulan model pembelajaran terpadu tipe connected. Keunggulannya adalah: 1 dengan adanya hubungan atau kaitan antar gagasan di dalam satu bidang studi, siswa-siswa mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa aspek tertentu mereka pelajari lebih mendalam, 2 konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih dapat dicerna oleh siswa, 3 kaitan-kaitan dengan sejumlah gagasan di dalam satu bidang studi memungkinkan siswa untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan mengasimilasi gagasan secara bertahap, 4 tipe connected tidak mengganggu kurikulum yang sedang berlaku. Penelitian ini mengacu pada definisi dari Fogarty sebagaimana dikutip dalam Trianto 2011 yang menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe connected adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan lainnya atau berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau berikutnya dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan. Sintaks pembelajaran yaitu meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

B. Kajian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain, Erawati ya g berjudul Pe garuh Pe erapa Aplikasi E-Learning Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif TGT Teams Game Tournament Terhadap Hasil Belajar “iswa Kelas VII “MP Negeri “i garaja . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan aplikasi e-learning berbasis model pembelajaran kooperatif TGT terhadap hasil belajar TIK siswa kelas VII SMP Negeri 2 Singaraja. Respons siswa kelas VII SMP Negeri 2 Singaraja terhadap penerapan aplikasi e-learning berbasis model pembelajaran TGT Teams Game Tournament adalah positif dengan rata-rata respons sebesar 78,72. Persentase respons siswa sebesar 18,42 yang merespons sangat positif, 71,05 merespons positif, 10,53 merespons cukup positif dan tidak ada siswa yang merespons kurang positif dan sangat kurang. Pe elitia Muhari ya g berjudul I pele e tasi Pe belajara Terpadu Tipe Webbed Jaring Laba-Laba untuk Meningkatkan Hasil Belajar Hukum Internasional pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun . Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar mengalami peningkatan dan siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar minimal atau meraih nilai 72 sebanyak 18 siswa pada siklus 1 kemudian pada siklus 2 menjadi 23 siswa. Nilai rata-rata ketuntasan pada siklus 1 adalah 79 kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 88. Penelitian Fitriani, dkk. 2012 ya g berjudul Penerapan Model Connected Bervisi Science Environment Technology Society pada Pembelajaran IPA Terpadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol yaitu masing- masing sebesar 82 dan 78. Presentase ketuntasan hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu 90, sedangkan ketuntasan belajar pada kelompok kontrol sebesar 79. Pe elitia Ali ya g berjudul Upaya Guru dala Me i gkatka Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Al- Mas’udiyah Ba du g . Hasil pe elitia e u jukka bahwa minat siswa akan tumbuh jika dari dalam diri siswa itu sendiri ada suatu tujuan yang jelas dalam belajar serta guru sebagai tenaga pengajar dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang dapat menarik minat siswa dalam belajar serta memberikan konstribusi positif kepada siswa agar tujuan pembelajaran tercapai.

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran terpadu tipe connected untuk meningkatkan konsep diri siswa dalam belajar matematika (penelitian tindakan klas di madrasah tsanawiyah pembangunan UIN Jakarta

0 9 373

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru T1 202009105 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru T1 202009105 BAB IV

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru T1 202009105 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru

0 0 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB V

0 0 1