36 3.
Tuti Mulyani Skripsi, 2012 melakukan studi tentang “Penggunaan Alat Peraga Abakus untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar
Siswa Materi Perkalian Kelas II SD Negeri Brondong Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 20112012”, diperoleh
kesimpulan bahwa abakus dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang perkalian dari setiap siklus yang telah dilakukan. Peningkatan
hasil belajarnya cukup baik.
4. Harjono Skripsi, 2013 melakukan studi tentang “Peningkatan
Motivasi dan Hasil Belajar Matematika dengan Media Abakus pada Siswa Kelas III SDN 02 Karang Karangpandan Karanganyar Tahun
20122013 ”, diperoleh kesimpulan bahwa media abakus dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan. Hasil belajar mengalami peningkatan
yang sangat baik di tiap siklus yang telah dilakukan.
H. Kerangka Pikir
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses dan juga hasil belajar siswa yanga
mana mereka masih dalam usia SD yang berada pada tahapan operasional konkret. Sampai sekarang ini, masih ada beberapa guru SD masih belum
menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pelajarannya. Padahal alat peraga tersebut berguna untuk memperjelas materi abstrak yang
disampaikan guru agar dapat diterima baik oleh siswanya.
37 Alat peraga erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat peraga yang tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Guru perlu mengusahakan alat peraga yang tepat supaya dapat mengajar
dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.
Alat peraga tidak lagi kita pandang sebagai alat bantu belaka bagi guru untuk mengajar, tetapi lebih sebagai alat penyalur pesan dari pemberi
pesan guru ke penerima pesan siswa. Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru tetapi yang lebih penting lagi dapat pula
digunakan oleh siswa. Abakus Rusia merupakan salah satu alat peraga matematika yang
dapat digunakan untuk menjelaskan konsep atau pengertian nilai tempat suatu bilangan, penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian.
Dengan penggunaan abakus Rusia dapat memudahkan guru dalam menjelaskan konsep perkalian dan pembagian bilangan asli kepada
siswanya. Dan juga dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam proses belajar, membantu siswa dalam memudahkan memahami konsep yang
sedang diajarkan. Diharapkan dengan penggunaan abakus ini, konsep perkalian dan pembagian dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh
anak didik sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat sesuai dengan harapan.
38 Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan
sebagai berikut:
Gambar 12.
Bagan Kerangka Pikir
I. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan abakus secara berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan asli
siswa kelas II SD Negeri Nogopuro.
KONDISI AWAL
Guru: Belum memanfaatkan
alat peraga
dalam pemb. matematika
Siswa: Hasil belajar operasi
hitung bilangan asli rendah
TINDAKAN
Memanfaatkan abakus dalam pemb.
operasi hitung bila- ngan asli
Siklus I: Memanfaatkan
abakus secara
ke- lompok besar tiap
kelompok terdiri dari 4 anak dalam pemb.
matematika
Siklus II: Memanfaatkan
abakus secara
ke- lompok kecil tiap
kelompok terdiri dari 2 anak dalam pemb.
matematika Diharapkan
dengan penggunaan
abakus dapat meningkatkan
hasil belajar operasi hitung bilangan asli
siswa kelas II SD Negeri Nogopuro
KONDISI AKHIR
dst.
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Nogopuro, Gowok Catur Tunggal, Depok, Sleman, pada semester genap tahun
pelajaran 20132014.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas II.a SD Negeri Nogopuro. Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar operasi
hitung bilangan asli dengan abakus.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Classroom Action Research CAR atau lebih dikenal dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Suharsimi Arikunto, dkk. 2009:3 menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu percermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan ini dilakukan dengan arahan guru yang dilakukan siswa.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kelas yang
bertujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk