Ruang Lingkup Bidang Usaha Teori Dasar Mengenai Cahaya

beralih ke SC Johnson, Amerika Serikat. SC Johson dalam memproduksi juga mendekatkan diri pada system CC Costumer Care. Hampir 70 negara dikuasai oleh SC Johnson baik di Benua Amerika maupun Eropa. SC Johson sedang meningkatkan market share-nya di Asia termasuk Indonesia. Ada berbagai jenis produk Costumer Care telah diproduksi oleh SC Johnson dan permintaan terhadap produk Costumer Care milik SC Johnson sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya produk Johnson di pasar. Selama enam bulan, PT. Inti Kimiatama Perkasa mengalami masa transisi oleh SC Johnson sebelum akhirnya benar-benar dikendalikan oleh SC Johnson. Pada pertengahan Juni 2003 PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi dipegang oleh SC Johnson. Pada tanggal 5 Maret 2010, PT. Inti Kimiatama Perkasa berganti nama menjadi PT. SC Johnson Manufacturing Medan. Hal ini dilakukan melalui akte notaris berdasarkan persetujuan dari dewan direksi komisaris pemegang saham.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. SC Johnson Manufacturing Medan merupakan industri yang bergerak pada pembuatan anti nyamuk. Perusahaan ini hanya memproduksi obat nyamuk bakar. Namun perusahaan ini tidak memproduksi satu merek dagang saja. PT. SC Johnson Manufacturing Medan memproduksi produk obat nyamuk bakar yang bermerek Baygon, Fuyi, dan Raid dimana ketiganya berada dibawah lisensi SC. Johnson. Universitas Sumatera Utara

2.3. Organisasi dan Manajemen

2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan di PT. SC Johnson Manufacturing Medan adalah fungsional-staf. Ciri yang paling utama terlihat secara sepintas adalah kompleksitas. Dalam sistem organisasi fungsional-staf, tugas dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dapat diketahui peranannya sehingga diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar oleh setiap karyawan. Adapun struktur organisasi di PT. SC Johnson Manufacturing Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.3.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki gambaran dan batasa tugas dan tanggung jawab. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab pada PT. SC Johnson Manufacturing Medan adalah sebagai berikut: 1. Plant Manager Tugas plant manager adalah memimpin dan mengendalikan semua kegiatan produksi. 2. Executive Assistant Tugas ecexutive assistant adalah membantu plant manager dalam menyusun agenda kegiatan plant manager. Universitas Sumatera Utara Q.C Lab. Mgr QC Supervisor ISO Coord Analyst Incoming Supervisor Analyst G.C. Analyst Logistic Mgr FG PM Supervisor FG PM Staff RM Supervisor RM Staff Stock Planner Stock Controller HRD Manager HRD Coordinator Payroll Admin Genser SHE Mgr SHE GS Utilities Spv Cost Analyst Cashier Maintenance Mgr Plant Engineer Mechanic Supervisor Mechanic Staff Parts Stock Keeper Purchasing IT BPT Director Plant Manager Executive Assistant Shift Leader Line Leader Operator Production Mgr Helper Security Driver Social Building Policlinic Lean Architec Plant Data Coord Supply Planner PPIC Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. SC Johnson Manufacturing Medan Universitas Sumatera Utara V-1 3. Cost Analyst Tugas cost analyst adalah melakukan analisa terhadap seluruh variabel biaya dan memberikan masukan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan 4. Human Resource Manager Tugas human resource manager adalah menyediakan sumber daya manusia yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan, mengelola sistem penilaian karyawan, bertanggungjawab terhadap peningkatan kompetensi karyawan melalui pelatihan yang tepat. 5. Production Manager Tugas production manager adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengawasi jalannya produksi. 6. Maintenance Manager Tugas maintenance manager adalah memimpin, merencanakan, serta mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pemeliharaan, perbaikan mesin, dan mengatur semua kebutuhan peralatan. 7. Quality Control Manager Tugas quality control manager adalah merencanakan, memimpin, dan mengkoordinasikan standar kualitas produk yang dihasilkan, menentukan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, bertanggungjawab atas analisa dan keputusan untuk menerima atau menolak produk. 8. Logistic Manager Tugas logistic manager adalah melaksanakan pengawasan terhadap persediaan bahan baku maupun produk jadi, merencanakan persediaan terhadap bahan Universitas Sumatera Utara baku, menerima dan menyimpan bahan baku, dan mengatur keluarnya barang jadi yang ada di gudang, serta mengawasi dan mengatur keberadaan bahan- bahan yang ada di gudang 9. SHE General Service Manager Tugas SHE general service manager adalah merencanakan dan melaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja. 10.Plant Data Coordinator Tugas plant data coordinator adalah mengkontrol dan mengkoordinir data-data yang berkaitan dengan operasional produksi pabrik. 11.Bussiness Process Technology Specialist BPT IT Specialist Tugas BPTIT Specialist adalah menyediakan sistem teknologi informasi diperusahaan sesuai dengan kebutuhan. 12.Purchasing Supervisor Tugas purchasing supervisor adalah melakukan pembelian barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.

2.3.3. Jam Kerja

Ketentuan jam kerja pada PT. SC Johnson Manufacturing Medan terbagi atas: a. Karyawan Bagian Kantor Hari kerja karyawan bagian kantor adalah hari Senin sampai Jumat yang terdiri dari satu shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut: Pukul 08.00 – 12.00 Kerja Aktif Universitas Sumatera Utara Pukul 12.00 – 13.00 Istirahat Pukul 13.00 – 17.00 Kerja Aktif b. Karyawan Bagian Pabrik Hari Kerja karyawan pabrik adalah hari Senin sampai Minggu yang terdiri dari tiga shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut: Shift Pertama Pukul 07.00 – 11.00 Kerja Aktif Pukul 11.00 – 12.00 Istirahat Pukul 12.00 – 15.00 Kerja Aktif Shift Kedua Pukul 15.00 – 19.00 Kerja Aktif Pukul 19.00 – 20.00 Istirahat Pukul 20.00 – 23.00 Kerja Aktif Shift Ketiga Pukul 23.00 – 03.00 Kerja Aktif Pukul 03.00 – 04.00 Istirahat Pukul 04.00 – 07.00 Kerja Aktif Adapun blok diagram proses produksi pembuatan obat nyamuk bakar pada PT. SC Johnson Manufacturing Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gudang Bahan Baku Bagian Formulasi Bagian Mixing Bagian Stamping Bagian Drying Bagian Wrapping Bagian Packaging Penyimpanan bahan baku seperti tepung dan bahan kimia Penentuan komposisi pencampuran bahan baku sesuai dengan jenis anti nyamuk yang akan diproduksi Proses pencampuran semua bahan baku dan bahan tambahan dilakukan sesuai dengan komposisi Pencetakan coil obat nyamuk bakar Pemanasan untuk menurunkan kadar air didalam coil, dilakukan uji kualitas Pembungkusan coil kedalam plastik film Pengemasan kedalam kotak kemasan yang disebut folding box kemudian kedalam master box Gudang Produk Penyimpanan produk Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Produksi Universitas Sumatera Utara BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Teori Dasar Mengenai Cahaya

1 Cahaya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang terbang ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu, yang nilainya dapat dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum elektromagnetisnya. Cahaya dipancarkan dari suatu benda dengan fenomena sebagai berikut:

1. Pijar padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila dipanaskan

sampai suhu 1000K. Intensitas meningkat dan penampakan menjadi semakin putih jika suhu naik. 2. Muatan listrik: jika arus listrik dilewatkan melalui gas maka atom dan molekul memancarkan radiasi dimana spektrumnya merupakan karakteristik dari elemen yang ada. 3. Electro luminescence: Cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan melalui padatan tertentu seperti semikonduktor atau bahan yang mengandung fosfor.

4. Photoluminescence: Radiasi pada salah satu panjang gelombang diserap,

biasanya oleh suatu padatan, dan dipancarkan kembali pada berbagai panjang gelombang. Cahaya nampak, seperti yang dapat dilihat pada spektrum elektromagnetik, diberikan dalam Gambar 3.1, menyatakan gelombang yang sempit diantara cahaya 1 Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org Universitas Sumatera Utara ultraviolet UV dan energy inframerah panas. Gelombang cahaya tersebut mampu merangsang retina mata, yang menghasilkan sensasi penglihatan yang disebut pandangan. Oleh karena itu, penglihatan memerlukan mata yang berfungsi dan cahaya yang nampak. Sumber: Biro Efisiensi Energi, 2005 Gambar 3.1. Radiasi yang Tampak

3.2. Konsep Dasar Pencahayaan