21 a.
Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari. b.
Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifatsifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari. c.
Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. d.
Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
e. Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel,
gambar dan grafik diagram, mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari.
f. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan. g.
Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif. Berdasarkan paparan di atas, dapat dilihat bahwa materi bangun datar
termuat di dalam Permendiknas pada point kedua. Sehingga, dalam pembuatan standar muatan kurikulum materi ini tidak sembarangan, namun sudah diatur di
dalam peraturan-peraturan diatas. Mengajarkan materi ini kepada anak tunagrahitapun menjadi penting, agar anak dapat mengaplikasikan konsep-
konsep bangun datar dalam kehidupannya.
C. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick
1. Model Pembelajaran
Suatu kegiatan pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik agar tujuan belajar tecapai tidaklah lepas dari model maupun
strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Model pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini sangat
membantu bagi guru. Jawane Malau 2006: 3 berpendapat bahwa model
22 pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagai para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran memiliki beberapa jenis, yaitu
model pembelajaran langsung direct instruction, pembelajaran kooperatif cooperative learning, model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran
kontekstual contekstual teaching and learning. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan rancangan atau pola yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Adapun bermacam-macam model pembelajaran, pemilihan
model pembelajaran harus disesuaikan dengan hasil yang diinginkan dari proses pembelajaran tersebut.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Salah satu model pembelajaran yang sekarang semakin berkembang yaitu model pembelajaran kooperatif. Hamid Hasan dalam Etin dan Raharjo 2007:4
cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Robert E. Slavin 2005: 4 pembelajaran kooperatif merupakan
metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
Sedangkan, menurut Etin dan Raharjo 2007: 5 model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam
mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di
23 masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama
anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar. Sesuai dengan pernyataan Robert E. Slavin 2005: 4 yang menyatakan
penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan dapat mengembangkan hubungan antar kelompok.
Model pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang sederajat tapi heterogen, kemampuan, jenis
kelamin, sukuras dan satu sama lain saling membantu. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara
aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar. Selama belajar dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi
yang disajikan oleh guru, dan saling membantu satu sama lain untuk mencapai ketuntasan dalam belajar.
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe, seperti yang dipaparkan oleh Zainal Aqib 2014: 20-28 yaitu:
1 Mencari Pasangan Make a Match
2 Berpikir-Berpasangan-Berbagi Think-Pair-Share
3 Kepala Bernomor Number Head Tigether
4 Kepala Bernomor Struktur Structure Numbered Heads
5 Jigsaw
6 Dua Tinggal Dua Tamu Two Stay Two Stray
7 Student Team Achievment Division STAD
8 Team Game Tournament TGT
9 Talking stick
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran dimana peserta didik
dikelompokkan kedalam kelompok-kelompok kecil. Dalam pembentukan
24 kelompok tersebut diusahakan terdapat peserta didik yang sederajat, namun
heterogen. Hal tersebut agar semua peserta didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Tidak hanya bagi peserta didik yang normal saja, namun
pembelajaran dengan membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil juga dapat memberikan manfaat untuk anak tunagrahita ringan.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick