Pengolahan data sifat datar kerangka dasar vertikal

103

4 Pengukuran Sipat Datar Kerangka Dasar Vertikal

Hasil yang diperoleh dari praktek pengukuran sipat datar dan pengolahan data lapangan adalah tinggi pada titik-titik patok-patok yang diukur untuk keperluan penggambaran dalam pemetaan. Perhitungan meliputi : ƒ Mengoreksi hasil ukuran ƒ Mereduksi hasil ukuran, misalnya mereduksi jarak miring menjadi jarak mendatar dan lain-lain ƒ Menghitung azimuth pengamatan matahari ƒ Menghitung koordinat dan ketinggian setiap titik. Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Menuliskan nilai BA, BT, BB, jarak belakang dan jarak muka. 2. Mencari nilai kesalahan garis bidik. 3. Menghitung BT koreksi BT k di setiap slag. 4. Menghitung beda tinggi ¨H di setiap slag dari bacaan benang tengah koreksi belakang dan muka. Beda tinggi awal suatu slag diperoleh melalui pengurangan benang tengah belakang koreksi dengan benang tengah muka koreksi. Beda tinggi setiap slag harus memenuhi syarat beda tinggi sama dengan nol jika jalur pengukur berawal dan berakhir pada titik yang sama. Penjumlahan beda tinggi awal setiap slag merupakan kesalahan acak beda tinggi yang harus dikoreksikan kepada setiap slag berdasarkan bobot tertentu. 5. Menghitung jarak ™d setiap slag dengan menjumlahkan jarak belakang dan jarak muka. 6. Menghitung total jarak ™ ™d jalur pengukuran dengan menjumlahkan semua jarak slag. 7. Menghitung bobot koreksi setiap slag dengan membagi jarak slag dengan total jarak pengukuran. Sebagai bobot koreksi kita menggunakan jarak setiap slag yang merupakan penjumlahan jarak muka dan belakang. Total bobot adalah jumlah jarak semua slag. Koreksi tinggi setiap slag dengan demikian diperoleh melalui negatif kesalahan acak beda tinggi dikalikan dengan jarak slag tersebut dan dibagi dengan total jarak seluruh slag. 8. Menghitung tinggi titik-titik pengukuran Ti dengan cara menjumlahkan tinggi titik sebelumnya dengan tinggi titik koreksi yang hasilnya akan sama dengan nol.

4.4 Pengolahan data sifat datar kerangka dasar vertikal

Di unduh dari : Bukupaket.com 104

4 Pengukuran Sipat Datar Kerangka Dasar Vertikal

9. Jika tidak sama dengan nol maka pengolahan data harus diulangi dan diidentifikasi kembali letak kesalahannya. Jika tinggi titik awal diketahui, maka tinggi titik-titik koreksif diperoleh dengan cara menjumlahkan tinggi titik awal terhadap beda tinggi koreksi slag secara berurutan. Rumus-rumus dalam pengukuran kerangka dasar vertikal : BTbk = BTb – Kgb.db BTmk = BTm – Kgb.dm ¨H = BTbk – BTmk ™d = db + dm Bobot = d d 6 6 6 ¨Hk = ¨H – ™¨H . bobot Ti = Ti awal + ¨H Dimana : BTb = Benang Tengah Belakang BTm = Benang Tengah Muka BTbk = Benang Tengah Belakang BTmk = Benang Tengah Muka ¨H = Beda Tinggi ¨Hk = Beda tinggi koreksi ™d = Total jarak per-slag ™ ™d = Total Jarak dari penjumlahan ™d dm = Jarak muka db = Jarak belakang Bobot = Koreksi slag dengan membagi jarak slag dengan total jarak pengukuran Ti = Tinggi titik-titik pengukuran. Penggambaran pemetaan dapat dilakukan dalam bentuk konvensional manual dan digital. Dengan penggambaran konvensional manual, harus terlebih dahulu menentukan luas cakupan daerah yang akan dipetakan, kemudian dibandingkan dengan luas lembaran yang tersedia. Apakah itu A0, A1, A2 dan sebagainya. Dalam hal ini untuk tugas praktikum Ilmu Ukur Tanah, direferensikan kertas yang digunakan adalah berukuran A2, A1 dan A0. Setelah diperoleh berupa perbandingan luas cakupan wilayah di lapangan dengan di ukuran kertas yang ada, kemudian tentukan skala dari peta yang akan digambarkan. Dengan penggambaran digital, skala bukan menjadi masalah tetapi yang dipentingkan adalah masalah koordinat titik-titik dan penggunaan koordinat itu untuk mengintegrasikan berbagai macam peta gambar yang akan ditetapkan. Penggambaran digital lebih menguntungkan karena pada skala berapa pun petagambar digital dapat dikeluarkan tidak bergantung pada skala serta revisi data dari peta gambar digital lebih mudah dibandingkan dengan peta gambar konvensional. Konsep yang pertama kali mendekati untuk penyajian peta

4.5 Penggambaran sipat datar kerangka dasar vertikal