91
4 Pengukuran Sipat Datar Kerangka Dasar Vertikal
4.2 Peralatan, bahan, dan formulir pengukuran sipat
datar kerangka dasar vertikal
diukur ketinggiannya melalui pengukuran beda tinggi untuk pengikatan ketinggian
titik–titik lain yang lebih detail dan banyak. Tujuan pengukuran sipat datar kerangka
dasar vertikal adalah untuk memperoleh informasi tinggi yang relatif akurat di
lapangan sedemikian rupa sehingga informasi tinggi pada daerah yang tercakup
layak untuk diolah sebagai informasi yang layak kompleks.
Referensi informasi ketinggian diperoleh melalui suatu pengamatan di tepi pantai
yang dikenal dengan nama pengamatan
Pasut. Pengamatan pasut dilakukan
menggunakan alat-alat sederhana yang bekerja secara mekanis, manual dan
elektronis. Tinggi permukaan air laut direkam pada
interval waktu tertentu dengan bantuan pelampung baik dalam kondisi air laut
pasang maupun surut. Pengamatan permukaan air laut pada
interval tertentu kemudian diolah dengan bantuan ilmu statistik sehingga diperoleh
informasi mengenai tinggi muka air laut rata- rata atau sering dikenal dengan istilah Mean
Sea Level MSL. MSL ini berdimensi meter dan merupakan
referensi ketinggian bagi titik-titik lain di darat.
Gambar 67. Proses pengukuran
Rambu Belakang Rambu Muka
Arah Pengukuran
Gambar 68. Arah pengukuran
4.2.1 Peralatan yang digunakan :
1. Alat sipat datar optis Pada dasarnya alat sipat datar
terdiri dari bagian utama sebagai berikut:
a. Teropong berfungsi untuk membidik rambu menggunakan garis bidik dan
memperbesar bayangan rambu. b. Nivo tabung diletakan pada teropong
berfungsi mengatur agar garis bidik mendatar. Terdiri dari kotak gelas
yang diisi alkohol. Bagian kecil kotak tidak berisi zat cair sehingga kelihatan
ada gelembung. Nivo akan terletak
Di unduh dari : Bukupaket.com
92
4 Pengukuran Sipat Datar Kerangka Dasar Vertikal
tegak lurus pada garis tengah vertikal bidang singgung di titik tengah bidang
lengkung atas dalam nivo mendatar. c. Kiap leveling headbase plate,
terdapat sekrup-sekrup kiap umumnya
tiga buah dan nivo kotak nivo tabung yang semuanya
digunakan untuk menegakkan sumbu kesatu sumbu tegak teropong.
d. Sekrup pengunci untuk mengunci gerakan teropong kekanan kiri.
e. Lensa okuler untuk memperjelas benang.
f. Lensa objektif diafragma untuk memperjelas benda objek.
g. Sekrup penggerak halus untuk membidik sasaran.
h. Vizir untuk mencari membidik kasar objek.
i. Statif tripod berfungsi untuk menyangga ketiga bagian tersebut di
atas. 2. Rambu ukur 2 buah
Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala
pembacaan. Ukuran lebarnya r 4 cm,
panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter,
desimeter, sentimeter, dan milimeter.
Gambar 70. Rambu ukur Gambar 69. Alat sipat datar
Di unduh dari : Bukupaket.com
93
4 Pengukuran Sipat Datar Kerangka Dasar Vertikal
Gambar 73. Unting-unting Gambar 71. Cara menggunakan rambu
ukur di lapangan
3. Statif Statif merupakan tempat dudukan alat
dan untuk menstabilkan alat seperti Sipat datar. Alat ini mempunyai 3 kaki
yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran ketinggiannya. Statif saat
didirikan harus rata karena jika tidak rata dapat mengakibatkan kesalahan
saat pengukuran.
Gambar 72. Statif
4. Unting-Unting Unting-unting terbuat dari besi atau
kuningan yang berbentuk kerucut dengan ujung bawah lancip dan di
ujung atas digantungkan pada seutas tali. Unting-unting berguna untuk
memproyeksikan suatu titik pada pita ukur di permukaan tanah atau
sebaliknya.
5. Patok Patok dalam ukur tanah berfungsi
untuk memberi tanda batas jalon, dimana titik setelah diukur dan akan
diperlukan lagi pada waktu lain. Patok biasanya ditanam didalam tanah dan
yang menonjol antara 5 cm - 10 cm, dengan maksud agar tidak lepas dan
tidak mudah dicabut.
Patok terbuat dari dua macam bahan yaitu kayu dan
besi atau beton. x Patok
Kayu Patok kayu yang terbuat dari kayu,
berpenampang bujur sangkar dengan ukuran
r 50mm x 50mm, dan bagian atasnya diberi cat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
94
4 Pengukuran Sipat Datar Kerangka Dasar Vertikal
x Patok Beton
atau Besi
Patok yang terbuat dari beton atau besi biasanya merupakan patok tetap
yang akan masih dipakai diwaktu lain.
Gambar 74. Patok kayu dan beton besi
6. Pita ukur meteran Pita ukur linen bisa berlapis plastik
atau tidak, dan kadang-kadang diperkuat dengan benang serat. Pita
ini tersedia dalam ukuran panjang 10m, 15m, 20m, 25m atau 30m.
Kelebihan dari alat ini bisa digulung dan ditarik kembali, dan
kekurangannya adalah kalau ditarik akan memanjang, lekas rusak dan
mudah putus, tidak tahan air.
Gambar 75. Pita ukur
7. Payung Payung ini digunakan atau memiliki
fungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan untuk alat ukur itu sendiri.
Karena bila alat ukur sering kepanasan atau kehujanan, lambat
laun alat tersebut pasti mudah rusak seperti; jamuran, dll.
4.2.2 Bahan Yang Digunakan :