Ketelitian pengukuran sipat datar

69

3 Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal

Di lapangan, sepanjang garis rencana proyek dipasang patok-patok dari kayu atau beton yang menyatakan sumbu proyek. Patok-patok ini digunakan untuk pengukuran profil memanjang. ƒ Profil melintang Profil melintang diperlukan untuk mengetahui profil lapangan pada arah tegak lurus garis rencana atau untuk mengetahui profil lapangan ke arah yang membagi sudut sama besar antara dua garis rencana yang berpotongan. Apabila profil melintang yang dibuat mempunyai jarak pendek r 120 m, maka pengukurannya dapat dilakukan dengan cara tinggi garis bidik. Apabila panjang, dilakukan seperti profil memanjang. 7. Sipat datar luas Untuk merencanakan bangunan- bangunan, ada kalanya ingin diketahui keadaan tinggi rendahnya permukaan tanah. Oleh sebab itu dilakukan pengukuran sipat datar luas dengan mengukur sebanyak mungkin titik detail. Kerapatan dan letak titik detail diatur sesuai dengan kebutuhannya. Apabila makin rapat titik detail pengukurannya maka akan mendaptkan gambaran permukaan tanah yang lebih baik. Bentuk permukaan tanah akan dilukiskan oleh garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama. Garis ini dinamakan kontur. Pada jenis pengukuran sipat datar ini yang paling diperlukan adalah penggambaran profil dari suatu daerah pemetaan yang dilakukan dengan mengambil ketinggian dari titik-titik detail di daerah tersebut dan dinyatakan sebagai wakil daripada ketinggiannya, sehingga dengan melakukan interpolasi diantara ketinggian yang ada, maka dapat ditarik garis-garis konturnya di atas peta daerah pengukuran tersebut. Cara pengukurannya adalah dengan cara tinggi garis bidik. Agar pekerjaan pengukuran berjalan lancar maka pilihlah tempat alat ukur sedemikian rupa, hingga dari tempat ini dapat dibidik sebanyak mungkin titik-titik di sekitarnya.

3.2.2 Ketelitian pengukuran sipat datar

Dalam pengukuran sipat datar akan pasti mengalami kesalahan-kesalahan yang pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam kesalahan yang sifatnya sistimatis Systematic errors dan kesalahan yang sifatnya kebetulan accidental errors. Kesalahan-kesalahan yang tergolong sistematis adalah kesalahan-kesalahan yang telah diketahui penyebabnya dan dapat diformulasikan ke dalarn rumus matematika maupun fisika tertentu. Di unduh dari : Bukupaket.com 70

3 Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal

Misalnya, kesalahan - kesalahan yang terdapat pada alat ukur yang digunakan antara lain kesalahan garis bidik, kesalahan garis nol skala rambu; kesalahan karena faktor alam antara lain refraksi udara dan kelengkungan bumi. Kesalahan - kesalahan yang tergolong kebetulan adalah kesalahan-kesalahan yang tidak dapat dihindarkan dan pengaruhnya tidak dapat ditentukan, akan tetapi orde besarnya biasanya kecil-kecil saja serta kemungkinan positif dan negatifnya sama besar. Misalnya, kesalahan menaksir bacaan pada skala rambu, menaksir letak gelembung nivo di tengah. Karena kesalahan sistimatik bersifat menumpuk akumulasi, maka hasil pengukuran harus dibebaskan dari kesalahan sistematis tersebut. Cara yang dapat ditempuh yaitu dengan memberikan koreksi terhadap hasilnya atau dengan cara- cara pengukuran tertentu. Misalnya, untuk menghilangkan pengaruh kesalahan garis bidik, refraksi udara dan kelengkungan bumi, alat sipat datar harus ditempatkan tepat di tengah antara dua rambu jarak ke rambu belakang dan ke rambu muka harus dibuat sama besar. Dengan demikian hasil pengukuran hanya dipengaruhi kesalahan yang sifatnya kebetulan. Untuk mengetahui apakah pengukuran harus diulangi atau tidak dan untuk mengetahui baik tidaknya pengukuran sipat datar memanjang, maka ditentukan batas harga kesalahan terbesar yang masih dapat diterima yang dinamakan toleransi pengukuran. Angka toleransi dihitung dengan rumus: T = r K D Dimana : T = toleransi dalam satuan milimeter K = konstanta yang menunjukan tingkat ketelitian pengukuran dalam satuan milimeter D = Jarak antara dua titik yang diukur dalam satuan kilometer

3.2.3 Syarat-syarat alat sipat datar