7
1 Pengantar Survei dan Pemetaan
1.3.1. Metode pengukuran sipat datar optis
Gambar 5. Pengukuran sipat datar optis
Metode sipat datar prinsipnya adalah Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis
di lapangan menggunakan rambu ukur. Hingga saat ini, pengukuran beda tinggi
dengan menggunakan metode sipat datar optis masih merupakan cara pengukuran
beda tinggi yang paling teliti. Sehingga ketelitian kerangka dasar vertikal KDV
dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat
datar pergi dan pulang. Maksud pengukuran tinggi adalah
menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi h diketahui antara dua titik a
dan b, sedang tinggi titik A diketahui sama dengan Ha dan titik B lebih tinggi dari titik
A, maka tinggi titik B, Hb = Ha + h yang diartikan dengan beda tinggi antara titik A
clan titik B adalah jarak antara dua bidang nivo yang melalui titik A dan B. Umumnya
bidang nivo adalah bidang yang lengkung,
tetapi bila jarak antara titik-titik A dan B dapat dianggap sebagai Bidang yang
mendatar. Untuk melakukan dan mendapatkan
pembacaan pada mistar yang dinamakan pula Baak, diperlukan suatu garis lurus,
Untuk garis lurus ini tidaklah mungkin seutas benang, meskipun dari kawat,
karena benang ini akan melengkung, jadi tidak lurus.
Bila diingat tentang hal hal yang telah di bicarakan tentang teropong, maka setelah
teropong dilengkapi dengan diafragma, pada teropong ini di dapat suatu garis lurus
ialah garis bidik. Garis bidik ini harus di buat
mendatar supaya dapat digunakan untuk menentukan beda tinggi antara dua titik,
ingatlah pula nivo pada tabung, karena pada nivo tabung dijumpai suatu garis lurus yang
dapat mendatar dengan ketelitian besar.
Di unduh dari : Bukupaket.com
8
1 Pengantar Survei dan Pemetaan
Garis lurus ini ialah tidak lain adalah garis nivo. Maka garis arah nivo yang dapat
mendatar dapat pula digunakan untuk mendatarkan garis bidik di dalam suatu
teropong, caranya; tempatkan sebuah nivo tabung diatas teropong. Supaya garis bidik
mendatar, bila garis arah nivo di datarkan dengan menempatkan gelembung di tengah-
tengah, perlulah lebih dahulu. Garis bidik di dafam teropong, dibuat sejajar
dengan garis arah nivo. Hal inilah yang menjadi syarat utama untuk semua alat ukur
penyipat datar. Dalam pengukuran Sipat Datar Optis bisa menggunakan Alat
sederhana dengan spesifikasi alat penyipat datar yang sederhana terdiri atas dua tabung
terdiri dari gelas yang berdiri dan di hubungkan dengan pipa logam. Semua ini
dipasang diatas statif. Tabung dari gelas dan pipa penghubung dari logam di isi dengan zat
cair yang berwarna. Akan tetapi ketelitian membidik kecil, sehingga alat ini tidak
digunakan orang lagi. Perbaikan dari alat ini adalah mengganti pipa logam dengan slang
dari karet dan dua tabung gelas di beri skala dalam mm.
Cara menghitung tinggi garis bidik atau benang tengah dari suatu rambu dengan
menggunakan alat ukur sifat datar waterpass. Rambu ukur berjumlah 2 buah
masing-masing di dirikan di atas dua patok yang merupakan titik ikat jalur pengukuran
alat sifat optis kemudian di letakan di tengah-tengah antara rambu belakang dan
muka .Alat sifat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu
dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan
barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang
tengah, atas dan bawah. Beda tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah
pengurangan benang tengah belakang dengan benang tengah muka.
Berikut ini adalah syarat-syarat untuk alat penyipat datar optis :
x Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu alat ukur penyipat
datar. Bila sekarang teropong di putar dengan sumbu kesatu sebagai sumbu
putar dan garis bidik di arahkan ke mistar kanan, maka sudut a antara
garis arah nivo dan sumbu kesatu pindah kearah
kanan, dan ternyata garis arah nivo dan dengan sendirinya garis bidik tidak
mendatar, sehingga garis bidik yang tidak mendatar tidaklah dapat digunakan
untuk pembacaan b dengan garis bidik yang mendatar, haruslah teropong
dipindahkan keatas, sehingga gelembung di tengah-tengah.
x Benang mendatar diagfragma harus tegak lurus pada sumbu kesatu. Pada
pengukuran titik tinggi dengan cara menyipat datar, yang dicari selalu titik
potong garis bidik yang mendatar dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
9
1 Pengantar Survei dan Pemetaan
mistar-mistar yang dipasang diatas titik- titik, sedang diketahui bahwa garis bidik
adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik potong benang atau garis
diagframa dengan titik tengah lensa objektif teropong.
x Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo. Garis bidik
adalah Garis lurus yang menghubungkan titik tengah lensa
objektif dengan titik potong dua garis diafragma, dimana pada garis bidik
pada teropong harus sejajar dengan garis arah nivo sehingga hasil dari
pengukuran adalah hasil yang teliti dan tingkat kesaIahannya sangat keciI.
Alat-alat yang biasa digunakan dalam pengukuran kerangka dasar vertikal metode
sipat datar optis adalah: x Alat
Sipat Datar
x Pita Ukur
x Rambu Ukur
x Statif x Unting – Unting
x Dll
Gambar 6 . Alat sipat datar Gambar 7. Pita ukur
Gambar 8. Rambu ukur
Gambar 9. Statif
Di unduh dari : Bukupaket.com
10
1 Pengantar Survei dan Pemetaan
A
Inklinasi i
dAB B
BT
1.3.2. Metode pengukuran barometris