Aturan kuadran smk10 TeknikSurveiDanPemetaan Iskandar

136

5 Sistem Koordinat, Proyeksi Peta, dan Aturan Kuadran

5.2. Aturan kuadran

Kebaikan Proyeksi UTM a. Proyeksi simetris selebar 6° untuk setiap zone. b. Transformasi koordinat dari zone ke zone dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk setiap zone di seluruh dunia. c. Distorsi berkisar antara - 40 cm 1.000 m dan 70 cm 1.000 m. Proyeksi TM-3 q Sistem proyeksi peta TM-3° adalah sistem proyeksi Universal Tranverse Mercator dengan ketentuan faktor skala di meridian sentral = 0,9999 dan lebar zone = 3°. Sistem proyeksi ini, sejak tahun 1997 digunakan oleh bekas Badan Pertanahan Nasional BPN sebagai sistem koordinat nasional menggunakan datum absolut DGN-95. Ketentuan sistem proyeksi peta TM-3° : a. Proyeksi: TM dengan lebar zone 3°. b. Sumbu pertama Y: Meridian sentral dari setiap zone. c. Sumbu kedua X : Ekuator. d. Satuan : Meter. e. Absis semu T : 200.000 meter + X. f. Ordinat semu U : 1.500.000 meter + Y. g. Faktor skala pada meridian sentral : 0,9999. Koordinat proyeksi peta dapat didekati dengan aturan diatas atau ditetapkan oleh surveyor secara pendekatan lokal jika belum tersedia Bencmark disekitar lokasi pengukuran. Sistem kuadran yang digunakan pada pengukuran dan pemetaan berbeda dengan sistem koordinat matematis trigonometri. Sistem kuadran matematis bertambah besar ke arah berlawanan jarum jam. Alasan dari aturan kuadran ilmu ukur tanah yang searah jarum jam adalah karena peralatan pengukuran sudut menggunakan bantuan magnet bumi yang nilainya bertambah besar searah jarum jam. Sistem kuadran koordinat geometrik berbeda dengan kuadran trigonometrik karena alat-alat Ilmu Ukur Tanah arahnya dari utara dan searah jarum jam. Untuk menentukan suatu titik terhadap titik yang lainnya dipergunakan sistem koordinat. Sistem koordinat yang dipergunakan adalah koordinat siku-siku kartesien dan koordinat polar. Menurut teori, sudut jurusan adalah sudut yang dimulai dari arah utara geografis, maka arah utara diambil sebagai suatu salib sumbu. Pada waktu kaki bergerak OP: Berhimpit dengan sb, yang positif Į = 90 Berhimpit dengan sb, yang positif Į = 180 Di unduh dari : Bukupaket.com 137

5 Sistem Koordinat, Proyeksi Peta, dan Aturan Kuadran

5.3. Sistem koordinat