Persepsi Konsumen Terhadap Efisiensi Komunikasi Interpersonal Sales Promotion Girl

30 memiliki pengetahuan yang baik mengenai produk, dan berprofesi dalam bidang pemasaran atau promosi suatu produk.

D. Persepsi Konsumen Terhadap Efisiensi Komunikasi Interpersonal Sales Promotion Girl

Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan Rakhmat, 2005 : 118. Jika komunikasi yang berlangsung dilakukan secara efektif maka akan proses komunikasi yang berlangsung tersebut bisa efisien, di mana tujuan yang dikehendaki oleh komunikator maupun komunikan dalam proses komunikasi tersebut bisa tercapai. Kompetensi komunikasi interpersonal SPG dapat dilihat dari efisiensinya dalam melakukan komunikasi interpersonal. Pengertian dasar kompetensi competency yaitu kemampuan atau kecakapan. Lynn dan Nixon 1985: 86 menyatakan “competencies may range from recall and understanding of facts and concepts, to advanced motor skill, to teaching behaviors and professional values”. Artinya, kompetensi atau kemampuan terdiri dari pengalaman dan pemahaman tentang fakta dan konsep, peningkatan keahlian, juga mengajarkan perilaku dan sikap. Aspek efisiensi komunikasi interpersonal ada lima yaitu: keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesamaan; sedangkan aspek persepsi terdiri dari kognitif, afektif, dan konatif behavioral. Jika masing-masing aspek dalam efisiensi komunikasi interpersonal maupun dalam persepsi bisa sejalan, maka komunikasi interpersonal akan berlangsung secara efisien. 31 Komunikasi yang efisien ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Untuk penerimaan informasipesan dalam komunikasi interpersonal tahap awal adalah persepsi, karena persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi sensory stimuli. Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Persepsi seseorang bisa berupa persepsi positif maupun persepsi negatif. Dari beberapa pengertian di atas, SPG dianggap mempunyai kompetensi jika menguasai aspek-aspek dalam efisiensi komunikasi interpersonal. Penguasaan SPG terhadap aspek-aspek efisiensi komunikasi interpersonal tersebut dapat diukur melalui persepsi seseorang yang melakukan komunikasi interpersonal dengan SPG. Jika SPG menguasai keterampilan komunikasi interpersonal, maka orang konsumen yang diajak berkomunikasi akan memberikan persepsi yang positif. Skema Penelitian SPG Aspek Efisiensi Komunikasi Interpersonal Keterbukaan Kepositifan Empati Kesamaan Dukungan Persepsi Negatif Persepsi Positif Persepsi Konsumen 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu: persepsi konsumen terhadap efisiensi komunikasi interpersonal Sales Promotion Girl rokok Marlboro di Ambarukmo Plaza Yogyakarta.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah Ambarumo Plaza Yogyakarta.

C. Definisi Operasional

Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan komunikasi dengan SPG rokok Marlboro di Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Subjek diminta untuk memberikan persepsinya terhadap efisiensi komunikasi interpersonal SPG rokok Marlboro. Alat yang digunakan untuk mengukur persepsi subjek adalah skala Likert dari item-item yang berkaitan dengan persepsi dan aspek-aspek efisiensi komunikasi interpersonal. Agar pengukuran bisa fokus ke permasalahan, maka diberikan batasan-batasan pengertian tentang persepsi dan efisiensi komunikasi interpersonal SPG rokok Marlboro. Persepsi diukur dengan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan konatif behavioral. Aspek yang harus diperhatikan untuk mengukur efisiensi komunikasi interpersonal SPG rokok Marlboro antara lain: a keterbukaan, yaitu keinginan terbuka bagi setiap orang yang berinteraksi dengan orang lain; b