15
Ketiga, faktor situasi. Situasi merupakan faktor yang turut berperan
dalam pertumbuhan persepsi seseorang. Sebagai contoh, kehadiran seseorang dengan pakaian renang di pantai tidak akan mengherankan karena orang
berpersepsi bahwa orang berada di pantai untuk berenang. Akan tetapi jika ia mengenakan pakaian renang di tempat yang tidak ada hubungannya dengan
olah raga renang, tentu akan menarik perhatian karena kehadirannya itu bukanlah hal yang lumrah.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor persepsi berdasarkan hubungan individu dengan sasarannya ada tiga, yaitu faktor
pribadi atau karakteristik orang yang melakukan persepsi, faktor sasaran persepsi, dan faktor situasi.
B. Komunikasi Interpersonal
1. Pengertian Komunikasi
Hovland dalam Muhammad, 2002 : 4, mendefinisikan komunikasi sebagai: “proses dengan mana seorang individu komunikator
mengoperkan stimuli biasanya dengan menggunakan lambang-lambang bahasa untuk mengubah tingkah laku individu komunikan yang lain”.
Dari definisi tersebut, komunikasi bukan sekedar penyampaian pesan, melainkan mempunyai tujuan mengubah tingkah laku orang lain.
Kincaid dan Schramm 1977: 6 lebih menekankan adanya proses berbagai informasi dalam komunikasi. Proses yang azasi dalam
komunikasi adalah penggunaan bersama. Pengertian ini lebih tepat untuk melukiskan suatu proses komunikasi dari pada kata-kata : mengirim atau
16
menerima. Komunikasi adalah proses saling berbagi atau menggunakan informasi secara bersama, dan pertalian antara peserta dalam proses
komunikasi. Menurut Citrobroto 1982: 2 komunikasi adalah penyampaian
pengertian dari seorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang- lambang. Sedangkan Wursanto 1982: 31, mendefinisikan komunikasi
sebagai proses kegiatan pengoperan atau penyampaian informasiberitapesan yang mengandung arti dari satu pihak ke pihak lain
dalam usaha mendapatkan saling pengertian. Selanjutnya menurut Hartini 1999: 30, komunikasi adalah penggunaan bahasa dan lambang-lambang,
penyampaian informasi dan sebagai alat untuk mempengaruhi perilaku. Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan
kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?”.
Dari rumursan Lasswell tersebut terlihat bahwa dalam proses komunikasi dikenal ada lima unsur atau komponen, yaitu:
a Sumber source b Komunikator encoder
c Pernyataanmedia pesan message d Komunikan decoder
e Tujuan destination Susanto, 1988: 31. Fungsi komunikasi menurut Susanto 1988: 42, secara umum
dapat dikelompokkan atas empat yaitu: a memberi penerangan informasi
17
b pendidikan c mempengaruhi
d mengisi waktu senggang menghibur Apa yang diungkapkan Susanto di atas menunjukkan bahwa
komunikator sangat berperan dalam komunikasi. Pandangan ini tidak sepenuhnya benar karena suatu komunikasi dapat berjalan lancar dan
serasi bila ada kepentingan bersama antara komunikator dengan komunikan. Suatu komunikasi tidak akan efektif apabila kepentingan
bersama tidak ada. Akhirnya orang melihat bahwa antara komunikator dan komunikan terdapat suatu hubungan sosial dan dalam hubungan inilah
proses komunikasi berlangsung. Agar pesan yang disampaikan seorang komunikator dapat
ditanggapi oleh komunikan sebagaimana yang dikehendaki oleh komunikator, maka pesan yang disampaikan tersebut harus memenuhi
beberapa persyaratan Effendy, 1986:39, yaitu: a Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga
dapat menarik perhatian komunikan. b Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
c Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
18
d Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada
saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Apapun pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator akan
ditanggapi oleh komunikan sesuai dengan situasi dan kondisinya, atau apa yang dipersepsikannya mengenai pesan tersebut. Hal ini karena seorang
komunikan biasanya menyadari bahwa apapun keputusan yang akan diambilnya akan disesuaikan dengan tujuannya dan bersangkutan dengan
kepentingan pribadinya. Tubbs 1996:210, menyatakan bahwa pada dasarnya setiap orang punya kecenderungan memilih komunikasi yang
akan menegaskan pendapat, sikap, dan nilai-nilainya sendiri. Setiap orang akan cenderung menyukai dan mencari orang-orang kepercayaan, yang
sikap dan nilai-nilainya serupa dengan yang dianutnya dan menghindari orang-orang yang dipandang berbeda dengannya dalam hal-hal tersebut.
Setiap orang akan mempunyai pilihan sendiri atas majalah atau surat kabar yang akan dibaca, acara radio yang akan didengar, acara TV yang mau
ditonton dan sebagainya. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah proses pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dan si penerima untuk mengubah tingkah laku. Pengirim pesan
dapat berupa individu, kelompok ataupun organisasi. Demikian pun penerima dapat berupa seorang anggota, kepala bagian, kelompok orang
dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan. Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui tahap-tahap
19
tertentu secara terus-menerus, berubah-ubah dan tidak ada henti-hentinya. Selain itu proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena
antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain.
2. Komunikasi Interpersonal