jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi, misalnya rate of return-nya lebih
rendah dari pada yang disyaratkan. Revisi tersebut bisa dilakukan secara total, yaitu dilakukan likuidasi atas portofolio yang ada,
kemungkinan dibentuk portofolio yang baru. Atau dilakukan secara terbatas, yaitu dilakukan perubahan atas proporsi komposisi dana
yangt dialokasikan dalam masing-masing efek yang membentuk portofolio tersebut.
Dari penjabaran proses investasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa proses investasi merupakan faktor yang paling penting untuk melakukan
penanaman kelebihan dananya. Proses investasi merupakan suatu hal yang sangat vital dalam mengambil keputusan kemana, seberapa besar, seberapa besar risiko
dan keuntungan, kelebihan dana yang dimilikinya untuk di investasikan. Apabila individual atau peusahaan yang kelebihan dana salah dalam proses investasi maka
pihak tersebut siap menanggung semua resiko yang menjadi keputusan dalam penanaman modalnya..
2.5 Saham
2.5.1 Pengertian Saham
Saham stock merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Salah satunya, menurut
Fakhruddin dan Sopian 2001:6 saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut.
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Dari penjabaran diatas dapat diambil kesimpulan,saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak badan usaha
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
2.5.2 Karakteristik Saham
Menurut Fakhruddin dan Sopian 2001:8 saham memiliki beberapa krakteristik, antara lain : pertama deviden dibayarkan sepanjang perusahaan
memperoleh laba, kedua memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham one share one vote, ketiga memiliki hak terakhir yunior dalam hal pembagian
kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikidasi dibubarkan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi, keempat memiliki tanggung jawab terbatas
terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya, dan kelima hak untuk
mengalihkan kepemilikan sahamnya.
2.5.3 Klasifikasi Saham
Menurut Fakhruddin dan Sopian 2001:12 klasifikasi saham dapat dibedakan atas beberapa hal :
1. Cara Peralihan Hak Jika dilihat dari cara peralihan hak, maka saham dapat
diklasifikasikan atas : 1.1
Saham Atas Unjuk bearer stock, pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindah
tangankan dari satu investor ke investor yang lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut maka
dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam rapat RUPS.
1.2 Saham Atas Nama registred stocks, merupakan saham
yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
2. Hak Tagihan dan Klaim Jika ditinjau dari segi kemampuan dalam hal klaim, maka saham
terbagi atas : 2.1
Saham Biasa common stocks, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap
pembagian deviden, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham
bisa merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.
2.2 Saham Preferen preferend stocks, merupakan saham yang
memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil
seperti yang dikehendaki investor. 3. Kinerja Saham
Jika dilihat dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorilan atas :
3.1 Blue-Chip Stocks, saham biasa dari suatu perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam
membayar deviden. 3.2
Income Stocks, saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang
lebih tinggi dan secara teratur membagikan deviden tunai. Emiten ini tidak suka menekankan laba dan tidak
mementingkan potensi pertumbuhan harga saham. 3.3
Growth Stock, saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader
industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga, yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai
leader dalam industri namun memiliki ciri seperti growh
stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
3.4 Speculative Stock, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak
bisa secara konsisten mempeoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan
yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. 3.5
Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh kondisi ekonomi makro maupun situasi secara
umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mempu memberikan deviden
yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat seperti
rokok,consumer goods.
2.5.4 Harga Saham