eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif inilah yang pasti akan memikul tanggung jawab perencanaan strategis.
2.11 Perencanaan Strategis Fungsional
Suatu pendekatan bagi perencanaan strategi fungsional adalah bahwa tiap bidang menetapkan rencananya sendiri terlepas dari yang lain.
Namun, pendekatan ini tidak menjamin bahwa bidang – bidang tersebut akan bekerja sama sebagai rangkaian subsistem yang terpadu. Gambar 2.3
dibawah ini menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerjasama dalam proses perencanaan strategi mereka. Panah – panah tersebut
menggambarkan arus informasi dan pengaruh. Sistem Informasi Manajemen;Raymond MacLeod,hal 39
Rencana Startegis Sumber Daya Informasi
Rencana strategis Sumber daya keuangan
Rencana strategis Sumber daya pemasaran
Rencana Startegis Sumber Daya Manufaktur
Rencana Startegis Sumber Daya Manusia
Gambar 2.3 Kumpulan Strategi Informasi
2.11.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi
Ketika jasa informasi mulai mengembangkan rencana – rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut sepenuhnya
pada tujuan strategis perusahaan, yang diistilahkan dengan kumpulan strategi organisasi organizational strategi set. Langkah kedua, yang terpisah adalah
rencana jasa informasi yang dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan.
Rencanan jasa informasi itu disebut kumpulan strategi SIM MIS strategi set,
dan terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini, yang
dinamakan transformasi kumpulan strategi strategi set transformation.
Digambarkan dalam gambar 2.4 system informasi manajemen;Raymod MacLeod,hal 41.
Kumpulan Strategi
Misi Tujuan
Strategi Atribut Strategi
Organisasi Lain
Kumpulan Strategi SIM
Tujuan Siatem Kendala sistem
Strategi rancanan sistem
Proses Perencanaan
Gambar 2.4 Transformasi Kumpulan Strategi
Tidak semua orang yang ikut dalam UEC End User Computing memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang computer. Para pemakai golongan
kemampuan computer mereka. a.
Pemakai Akhir Tingkat Menu. Sebagian pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi
dengan perangkat lunak jadi prewritten software dengan menggunakan menu – menu seperti yang ditampilkan dalam perangkat lunak berbasis
windows. b.
Pemakai Akhir Tingkat Perintah. Sebagai pemakai akhir memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih sekedar
memilih menu. Para pemakai akhir ini dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan
logika pada data. Contoh : pemakai Microsoft Exel dapat menggunakan perintah – perintah khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak
mungkin dilakukan oleh penggunaan menu. c.
Pemakai Akhir Tingkat Programer. Sebagai pemakai akhir dapat menggunakan bahasa – bahasa pemograman seperti BASIC dan C++, dan
mereka dapat mengembangkan progam – program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.
d. Personil Pendukung Fumhsional. Di sejumlah perusahaan para spesialis
informasi adalah anggota dari unit – unit fungsional, bukannya unit jasa informasi. Para personil pendukung fungsional ini adalah spesialis
informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area
pemakai tertentu dan melaporkan fungsional mereka Sistem Informasi Manajemen;Raymod Macleod,hal 43.
2.12 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Memandang informasi suatu sumber daya bukanlah hal yang baru. Yang terjadi pada decade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh
melampoi informasi itu sendiri. Manajemen sumber daya informasi Information Resoueces Management, atau IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer
pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengeloala sumber daya informasi yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.
2.12.1 Elemen – Elemen IRM Information Resources Management yang Diperlukan
a. Kesadaran bahwa kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul. Pada eksekutif perusahaan dan manajer lain yang
terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
b. Kesadaran atas jasa informasi adalah suatu bidang fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama
pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan dan pemasaran.
c. Kesadaran bahwa CIO Chief Information Officer adalah eksekutif puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan
masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan. Bukan hanya operasi jasa informasi saja. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan
dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif. d. Perhatian sumber daya informasi perusahaan ketika membuat
perencanaan strategis. Ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis. e. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat rencana
formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai
maupun jasa informasi. f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end user computing. Rencana
strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap
mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.
2.12.2 Model IRM
Kondisi – kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Seperti digambarkan dalam gambar dibawah.
Alenia – alenia bernomor dibawah ini menjelaskan nomor – nomor pada model tersebut. Contoh model IRM :
Lingkungan Perusahaan
Pengaruh Lingkungan
Eksekutif Perusahaan
CIO Eksekutif lain
Jasa Informasi
Keuangan Sumber Daya
Manusia Produksi
Pemasaran
Sumber Daya Komputer Pusat
Sumber Daya Komputer Tersebar
Para pemakai yang terlibat Dalam end user computing
Pemakai Rencana strategis sumber daya informasi
Gambar 2.5 Contoh IRM secara umum
2.13 E-Commerce Perusahaan
E-commerce merupakan suatu cara yang dapat mengakomodir alur
informasi pemasaran secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and
deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading perdagangan. Proses
dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu : 1. Merencanakan proyek – proyek sistem, terdiri dari :
a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan. b. Mengidentifikasi proyek – proyek sistem.
c. Menetapkan sasaran proyek – proyek sistem. d. Menetapkan kendala proyek – proyek sistem.
e. Menentukan proyek – proyek sistem prioritas. f. Membuat laporan perencanaan sistem.
g. Meminta persetujuan manajemen. 2. Mempersiapkan proyek – proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari :
a. Menunjuk team analis. b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem.
3. Mendefinisikan proyek – proyek sistem dikembangkan, terdiri dari : a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem.
b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan :
- Memahami operasi dari sistem yang lama. - Menentukan kebutuhan – kebutuhan pemakai sistem secara garis besar
untuk dapat mencapai sasaran sistem. - Menentukan permasalahan – permasalahan yang terjadi sehingga sistem
yang lama belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
4. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui faktor kelayakan, yaitu suatu sistem harus layak dan memenuhi kriteria berikut :
- Kelayakan teknik TechnicalFeasibility menunjukkan apakah sistem yang diusulakan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan
menggunakan tenologi yang ada atau dibutuhkan teknologi baru. - Kelayakan ekonomi Economic Feasibility menunjukkan apakah dana
yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang diusulkan.
- Kelayakan hukum Legal Feasibility menunjukkan apakah ada konflik
antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi untuk menunaikan kewajiban.
- Kelayakan operasional
Operational Feasibility menunjukkan apakah prosedur dan ketrampilan personil yang ada cukup untuk
mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan ketrampilan tambahan akan diperlukan.
- Kelayakan jadwal Schedule Feasibility berarti bahwa sistem.
- Yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang diterima.
5. Membuat usulan proyek sistem. 6. Meminta persetujuan manajemen.
2.14 Analisis Sistem
Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk
memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan.
Analisis sistem system analisis dapat didefinisikan sebagai berikut : Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan
adalah : 1.
Mengidentifikasi masalah identify Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis
sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Menentukan titik keputusan dimana letak
penyebab masalahnya dapat lebih terarah. 2.
Memahami kerja dari sistem yang ada understand Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari
secara terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian.
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang
ada sebelum mencoba menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan sistem tersebut.
3. Menganalisis sistem analize
Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang berjalan, kemudian melakukan analis sistem secara keseluruhan
serta permasalahan yang terjadi untuk menentukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan
menjawab pertanyaan seperti : apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa yang mengerjakannya, dimana dikerjakannya.
Untuk menganalisis kelemahan sistem dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti : mengapa dikerjakan, perlukah
dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik. 4.
Laporan hasil analisis report Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan
keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai
dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.
2.15 Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam suatu bagan yang menunjukkan prosedur – prosedur dari sistem tersebut. Alat
yang digunakan untuk merancang sistem ada bermacam – macam, diataranya adalah DFD Data Flow Diagram dan bagan alir Flow Chart.