Komponen Pembangun SIM Sistem Informasi Manajemen

2. Komponen model Proses Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Komponen output keluaran Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Komponen teknologi Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Komponen hardware Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi. 6. Komponen software Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. 7. Komponen basis data Basis data database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS Database Management System. 8. Komponen control Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen. Komponen-komponen tersebut meliputi: a. Perangkat keras  Komputer CPU, Memory.  Pesawat Telepon.  Peralatan penyimpan data Decoder. b. Perangkat lunak  Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data.  Program aplikasi. c. DataBase  File-file tempat penyimpanan data dan informasi.  Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan. d. Prosedur pengoperasian  Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan.  Instruksi penyiapan data sebagai input.  Instruksi operasional. e. Personalia pengoperasian  Operator.  Programmer.  Analisa system.  Personalia penyiapan data.  Koordinator operasional SIM dan pengembangannya. Dengan kemampuannya yang memudahkan pengaksesan informasi, komputer menjadi sangat berguna bagi siapa saja, tidak terbatas pada manajer atau staf dalam suatu organisasi, tetapi juga bagi para pelanggan yang ikut menikmati hasilnya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika perusahaan-perusahaan bisnis masa kini melibatkan komponen perilaku dan teknologi yang berinteraksi di dalam lingkungan sosioteknologi O’Brien,1996. Kapasitas sebagai pola pikir membangun sistem yang bertolak dari komponen organisasi, komponen sosial, komponen sistem informasi dan komponen teknologi sehingga membangun organisasi yang disebut juga sistem sosio-teknologi.

2.10 Perencanaan Strategis

Menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi dari manajemen antara lain : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan, dan pengendalian. Fungsi – fungsi ini dilaksanakan dalam urutan yang telah ditentukan, dengan sebagai dasar semua aktivitas selanjutnya. Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan startegis karena mengidentifikasi tujuan – tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi – strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan strategis pada menajemen tingkat atas merupakan alasan Robert Antony menamakan tingkat itu tingkat perencanaan strategis. Ketika perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif inilah yang pasti akan memikul tanggung jawab perencanaan strategis.

2.11 Perencanaan Strategis Fungsional