71
4.3.4.3. Pengaruh struktur aktiva terhadap struktrur modal
Dari faktor struktur aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal, sehingga struktur aktiva dapat dijadikan bahan
pertimbangan guna mengambil hutang.  Sehingga penelitian ini sesuai dengan teori Krishnan 1996,  Semakin besar  struktur  aktiva perusahaan
maka akan semakin besar pula hutang yang akan digunakan untuk mendukung jalannya operasional perusahaan. Dalam penelitian Moh’d larry
dan james 1998, menunjukkan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap keputusan struktur modal yang dilakukan oleh manajer,
dan dalam Agustina 2001:32 struktur aktiva juga mempengaruhi hutang hal ini di karenakan dalam memberikan pinjaman kreditor  atau investor
lebih memperhatikan struktur aktiva suatu perusahaan yang dapat di jadikan jaminan bagi perusahaan dalam mendapatkan pinjaman,  Jadi dapat
disimpulkan dalam penelitian ini bahwa,  perusahaan yang sebagian besar modalnya terdiri dari aktiva tetap fixed assets akan mengutamakan
pemenuhan kebutuhan modal daripada modal yang permanen, yaitu berupa modal sendiri sedangkan  modal asing sifatnya adalah hanya  sebagai
pelengkap.  Sehingga perusahaan yang memiliki struktur aktiva yang tinggi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya cenderung lebih menyukai
pendanaan internal dalam bentuk modal sendiri, dan dapat di simpulkan pendanaan external sifatnya hanya sebagai pelengkap dalam arti bahwa
semakin besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan maka struktur aktiva
72
yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin kecil.  Jadi dapat disimpulkan antara  struktur aktiva  dengan struktur modal menunjukkan hubungan yang
negatife.
4.3.4.4. Pengaruh struktur kepemilikan terhadap struktur modal
Dari faktor struktur kepemilikan  mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur modal, sehingga struktur kepemilikan  tidak
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil utang.  Melalui pengendalian eksternal external control atau mekanisme motivasional.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan penelitian saidi 2004 dalam Titik Indrawati dan Suhendro 2006 mengemukakan
bahwa semakin banyak manajer dewan komisaris atau direksi perusahaan yang mempunyai saham dalam perusahaan, maka semakin tinggi hutang
perusahaan. Dan struktur kepemilikan akan mengurangi Agency problem perbedaan tujuan dan kepentingan antara pemilik dengan manajer ini
menjadi dalam menentukan strategi bisnis, stretegi operasional sampai kebijakan pendanaan perusahaan, apabila  pihak manajemen perusahaan
yang memiliki pemegang saham  mayoritas  maka agency problem akan rendah. Biaya agensi yang tinggi adalah kewajiban yang harus di keluarkan
bagi investor institusional dalam menyelesaikan agency problem tsb. Hal ini dilakukan  dan di tujukan  untuk menyelaraskan kepentingan manajemen
dengan pemegang saham dengan meningkatkan pennggunaan pendanaan melalui hutang Jensen dan Meckling 1976.
73
Jadi dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa,  semakin besar komposisi kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajer perusahaan
tidak akan berdampak pada keputusan pendanaan yang akan mengakibatkan rasio hutang yang semakin tinggi ataupun semakin rendah, dalam arti bahwa
besar  kecilnya  hutang yang dimiliki oleh perusahaan maka  tidak akan dipengaruhi oleh  struktur kepemilikan suatu perusahaan  tetapi dipengaruhi
oleh RUPS  sebagai pemegang kekuasaan penuh dalam  hal keputusan keuangan yaitu berupa  kebijakan keputusan pendanaan perusahaan.
sehingga pihak manajemen tidak mempertimbangkan variabel kepemilikan saham tersebut dalam mengambil keputusan pendanaan perusahaan.
74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :
Hasil perhitungan secara simultan diperoleh  nilai  t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
i
1. variabel  pertumbuhan aktiva  mampu meningkatkan  struktur modal
karena  Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan  aktiva yang  tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusahaan
dengan pertumbuhan  aktivanya  rendah  sehingga  dengan  tingkat pertumbuhan yang lebih cepat akan mengutamakan kebutuhan dananya
melalui hutang sehingga dapat memperbesar struktur modal. diterima. Jadi di dapat hasil hipotesis yang menyatakan.
2. variabel resiko bisnis mampu meningkatkan struktur modal karena jika
pendanaan perusahaan diperoleh melalui hutang berarti rasio hutang terhadap modal akan semakin meningkat sehingga akhirnya akan
meningkatkan resiko bisnis  yaitu berupa kemungkinan timbulnya kerugian atau bahaya itu yang dapat diperkirakan sebelumnya sehingga
bahwa semakin besar resiko bisnis, maka perusahaan akan memiliki rasio hutang yang semakin besar pula.
3. variabel  struktur aktiva mampu  menurunkan  struktur modal karena
perusahaan yang sebagian besar modalnya terdiri dari aktiva tetap fixed assets akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya