Dinamika Body Image dan Kinerja pada Polisi Wanita

D. Dinamika Body Image dan Kinerja pada Polisi Wanita

Menurut Cash dan Pruzinky 2002 body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang berupa penilaian positif atau negatif. Seseorang yang memiliki body image positif, akan merasa bahwa tubuh dan penampilannya cantik dan menarik, walaupun pada kenyataannya tubuh dan penampilannya kurang menarik, namun bila seseorang memiliki body image yang negatif, akan merasa penampilannya kurang menarik dan percaya diri Bell dan Rushfort, 2008. Semakin menarik atau efektif kepercayaan diri terhadap tubuh maka semakin positif harga diri yang dimiliki, karena body image positif yang dimiliki seseorang mampu meningkatkan nilai diri, kepercayaan diri serta mempertegas jati diri pada orang lain maupun dirinya sendiri Henggaryadi Fakhrurrozi, 2008. Melalui penjelasan diatas body image berkaitan dengan kepercayaan diri. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rombe 2014, diperoleh bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara body image dengan kepercayaan diri pada remaja putri yang bersekolah di SMA Negeri Samarinda, hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai r = 0.830 dan sig = 0.000. hal ini berarti bahwa apabila body image yang dimiliki oleh remaja putri positif maka akan menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi dan apabila body image yang dimiliki oleh remaja putri negative maka kepercayaan diri yang timbul akan rendah. Menurut Lauster dalam Saputro Suseno, 2010 mengatakan bahwa kepercayaan diri ialah suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak cemas dalam bertindak, merasa bebas, tidak malu dan mampu bertanggung jawab atas yang diperbuat. Kepercayaan diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja. Menurut Mahmudi 2005: 21 kinerja merupakan suatu konstruk multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor personal individu. Didalam faktor personal individu, meliputi pengetahuan, ketrampilan skill,kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu. Dari penjelasan diatas kepercayaan diri menjadi bagian di dalam faktor personal individu yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Terkait hubungan antara kepercayaan diri dan kinerja, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Parjiyana, Susanto Nusyirman 2015 dengan judul pengaruh kepuasan kerja dan kepercayaan diri terhadap kinerja perawat RSJD Dr. RM. Soedjarwadi provinsi jawa tengah. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai r = 0,940 dan p = 0,000 p0,05 yang artinya ada hubungan antara kepercayaan diri dengan kinerja perawat si Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwadi Klaten Provinsi Jawa Tengah. Menurut Esson dalam Tewal Tewal, 2014 mendefinisikan kinerja job performance sebagai perilaku-perilaku yang seseorang pegawai tunjukan yang sesuai dengan uraian pekerjaannya dan persyaratan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI persyaratan kerja, yang melengkapi kearah sukses organisasi keseluruhan. Menurut Mangkunegara dalam Handayani, 2005 kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Prawirosentono dalam Tampubolon, 2007 menambahkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Seorang wanita pada umumnya mempunyai kepedulian yang lebih besar dibandingkan kaum pria terhadap penampilan fisik Husna, 2013. Minat terhadap penampilan sangat kuat pada wanita dewasa pada umumnya Husna, 2013. Pekerjaan sebagai polwan erat kaitannya dengan interaksi langsung kepada masyarakat. Seperti yang sudah di jelaskan dalam UU Kepolisian pasal 13 poin c yaitu memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja polwan tersebut, mereka mendapat tunjangan khusus untuk menjaga penampilan Beritasatu.com, 2014. Dengan menjaga penampilan atau membuat penampilan menjadi lebih baik akan membuat individu terlihat menarik, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri individu, sehingga membuat individu akan lebih mudah dalam berinteraksi dengan orang lain Indriana Afradhila, 2014. Dari beberapa uraian tersebut dapat dilihat bahwa kepercayaan diri pada seorang polisi wanita sangat penting karena tugas sebagai polisi wanita erat kaitannya dengan interaksi langsung kepada masyarakat. Dengan kepercayaan diri seseorang akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang lain, sebaliknya apabila seseorang tidak percaya diri tentunya akan menyulitkan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal ini tentunya akan menunjang kinerja anggota polisi wanita menjadi lebih baik.

E. Hipotesis Penelitian