Tabel 11. Hasil uji normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig. bodyimage
.131 154
.000 .961
154 .000
Kinerja .307
154 .000
.767 154
.000
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan nilai probabilitas p pada variabel body image sebesar 0,000 dan
pada variabel kinerja sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada kedua variabel bersifat tidak normal
karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 p 0,05.
b. Uji Linearitas
Uji linear bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel terhadap variabel lain dan mengetahui pola hubungan
linear Noor, 2013. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan test for linearity yang terdapat dalam SPSS for
windows versi 23. Data dapat dikatakan linear apabila kedua variabel yang diteliti memiliki signifikan kurang dari 0,05
0,05. Uji linearitas dapat dilihat pada table berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 12. Hasil Uji Linearitas
Berdasarkan hasil uji linearitas dapat dilihat bahwa variabel body image dan kinerja pada polisi wanita yang sudah
berkeluarga di Polda DIY memiliki signifikansi p = 0,000 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua
variabel bersifat linear. 2.
Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa data tidak terdistribusi
dengan normal. Hal ini berarti pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan teknik korelasi Spearman rho pada taraf signifikansi
0,05, dengan menggunakan SPSS for windows versi 23. Berikut adalah hasil uji hipotesis body image dan kinerja:
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. kinerja
bodyimage Between Groups
Combined 7166.141
26 275.621
8.439 .000
Linearity 3207.373
1 3207.373 98.206 .000
Deviation from
Linearity 3958.768
25 158.351
4.849 .000
Within Groups 4147.755 127
32.659 Total
11313.896 153
Tabel. 13 Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara body image dan kinerja pada polisi
wanita yang sudah berkeluarga di Polda DIY adalah 0,341 dengan probabilitas 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang bersifat positif dan signifikan antara variabel body image dan kinerja.
3. Analisis Tambahan
Peneliti melakukan
perhitungan secara
manual untuk
membandingkan jumlah polwan yang masuk dalam kategori tinggi pada kelompok usia yang sudah di kelompokkan oleh peneliti. Dari diagram
10
20 30
40 50
60 70
Usia 21-30 Usia 31-40
Usia 41-50 Usia 51-60
Body Image Kinerja
Correlations
bodyimage kinerja
Spearmans rho Bodyimage
Correlation Coefficient
1.000 .341
Sig. 1-tailed .
.000 N
154 154
Kinerja Correlation
Coefficient .341
1.000 Sig. 1-tailed
.000 .
N 154
154 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
tersebut dapat dilihat pada kelompok usia 21-30 jumlah polwan yang memiliki body image tinggi adalah 48 orang, sedangkan yang memiliki
kinerja tinggi adalah 61 orang. Pada kelompok usia 31-40 tahun memiliki body image body image tinggi 17 orang, sedangkan yang
memiliki kinerja tinggi adalah 30 orang. Pada kelompok usia 41-50 tahun memiliki body image tinggi adalah 27 orang, sedangkan yang
memiliki kinerja tinggi 33 orang. Sedangkan pada kelompok usia 51-60 tahun memiliki body image tinggi adalah 29 orang, dan yang memiliki
kinerja tinggi adalah 29 orang.
4. PEMBAHASAN