Garengpung Dundubia manifera TINJAUAN PUSTAKA

Masa hidup Garengpung dipengaruhi oleh pergantian musim. Di Indonesia, Garengpung akan berbunyi nyaring pada akhir musim penghujan yakni saat serangga masuk ke musim kawin. Garengpung memiliki fase metamorfosa lama, selama 17 tahun ia hidup sebagai larva, kemudian dalam 3 hari menjadi serangga dewasa dan memasuki fase reproduksi. Setelah melakukan perkawinan, Garengpung akan mati. Di dunia ada sekitar 3.000 spesies Garengpung dan dikelompokkan menjadi 2 familia yakni Tettigarctidae dan Cicadidae. Garengpung menyebar di semua benua kecuali Antartika. Garengpung dengan genus Dundubia, Platylomia dan Orientopsaltria banyak ditemukan pada wilayah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Bentuk badan Garengpung menyerupai lalat besar. Biasanya Garengpung mengeluarkan suara di pagi menjelang siang. Suara tersebut dihasilkan dari menggesekkan kedua sayapnya. Garengpung dianggap sebagai penanda datangnya musim kemarau dikarenakan hanya muncul ketika musim hujan telah berakhir dan musim kemarau yakni sekitar bulan April dan Mei Trubus, 2010. Garengpung memiliki klasifikasi sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Hemiptera Family : Cicadidea Genus : Dundubia Spesies : Dundubia manifera Gambar 2.6 Garengpung Dundubia manifera Sumber : Kurniawan, 2014 Menurut Endang 2012 sebelum dewasa, Garengpung hidup di dalam tanah dan menghisap nutrisi dari akar pepohonan sebagai sumber makanan. Ketika dewasa, Garengpung hidup dengan hinggap di batang pohon. Garengpung jantan mengeluarkan suara guna menarik lawan jenisnya. Setelah melakukan proses fertilisasi, betina akan bertelur di celah daun. Jumlahnya mencapai ratusan telur. Kemudian telur akan menetas dan garengpung muda akan masuk kembali ke dalam tanah. Garengpung memiliki panjang tubuh sekitar 4 cm dan selebar ibu jari orang dewasa. Suara Garengpung menghasilkan gelombang suara yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber suara teknologi sonic bloom. Suara yang dihasilkan Garengpung menghasilkan gelombang yang mampu mengganggu turgiditas sel sehingga sel menyerap banyak air dan menyebabkan stomata membesar dan terbukanya celah stomata lebih maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang mengaplikasikan suara Garengpung sebagai perlakuannya, berikut beberapa contoh penelitian : 1. Peningkatan Laju Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Kentang Solanum tuberosum L. Melalui Spesifikasi Variabel Fisis Gelombang Akustik Pada Pemupukan Daun Melalui Perlakuan Variasi Peak Frekuensi oleh Kadarisman, dkk 2011. Hasil penelitian yakni pertumbuhan dan produktivitas tanaman kentang yang paling bagus adalah perlakuan dengan menggunakan peak frekuensi audio 3000 Hz. 100 tanaman kentang yang ditanam rata-rata tinggi tanaman 51,15 cm, diameter batang 1,23 cm dan rata-rata tiap tanaman dapat memproduksi 0,87 kg dibandingkan dengan tanaman kontrol yang hanya memiliki ketinggian 44,38 cm, diameter batang 0,99 cm serta produksi kentang rata-rata 0,32 kg tiap tanaman. Tanaman dengan pemaparan suara memiliki kelajuan pertumbuhan yang lebih cepat, morfologinya lebih kuat. 2. Gelombang Bunyi Frekuensi 6000-9600 Hz Untuk Meningkatkan Produktivitas Sawi Bakso Brassica rapa var. parachinensis L. oleh Aditya, dkk 2013 Sama dengan percobaan yang telah dibahas sebelumnya, pada penelitian ini menggunakan suara Garengpung. Perlakuan pada tanaman dilakukan dengan memberi musik selama 2 jam setiap hari dengan kebisingan 7 dB – 73 dB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil panen dengan perlakuan memiliki pertumbuhan yang lebih baik dengan berat 97,69 gram, panjang daun 148,3±0,23 mm, dan lebar daun 111,2±0,15 mm. sedangkan sawi bakso tanpa perlakuan memiliki berat 59,98 gram, panjang daun 110,7±0,14 mm dan lebar daun 84,2±.0,12 mm. 3. Penerapan Teknologi Sonic Bloom dan Pupuk Organik Untuk Peningkatan Produksi Bawang Merah oleh Yulianto. Menghasilkan produk bawang yang lebih unggul dibandingkan tanaman yang tidak diberi pemaparan suara. Produktivitas yang lebih baik ini mampu meningkatkan keuntungan bagi petani. 4. Teknologi ini juga dapat diaplikasikan pada pohon Jati mas oleh Juli Astono dkk 2012 dengan judul penelitian Peningkatan Ketahanan Pangan Petani Lahan Tandus Melalui Fortifikasi Tanaman Keras dan Holikultura Dengan Pemanfaatan Frekuensi Alamiah Belalang Kecek Sebagai Stimulator Pertumbuhan dan Peningkatan Produksi Panen. Dari penelitian yang dilakukan, didapati hasil yakni pemaparan suara belalang dengan frekuensi 3000 Hz mampu mempercepat dan meningkatkan hasil produksi panen.

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc.)Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Ginjal Dan Gambaran Histopatologis Tubulus Proksimal Ginjal Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 62 105

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74