Perbandingan Bahan Afdruk Panas dengan

D esain Gr afis K omunikasi 253 Gambar 9.5: Proses mengafdruk dengan lampu listrik digunakan untuk menyemprot tanaman hias untuk memper- tajan afdruk. Setelah semua dianggap beres, Screen dije- mur ditempat yang panas sinar matahari langsung de- ngan tidak terjangkau oleh anak-anak.

2. Penyinaran dengan Lam- pu Listrik

Teknik penyinaran ini hampir sama dengan penyinaran ma- tahari. Hanya perbedaannya pada arah Screen, tetapi semua tetap menghadap pada sinar dimana cahaya dibutuh- kan. Adapun caranya adalah sebagai berikut: Siapkan meja kaca dengan lampu neon TL. 20 Watt dua buah. Sebelumnya lampu dico- ba dahulu nyala dan tidaknya. Kalu sudah beres nyala lampu dimatikan dahulu, kemudian menyiapkan Screen yang su- dah ditempeli klise. Kemudian Screen yang ada klisenya diletakkan di atas meja kaca dengan posisi manghadap ke atas berlawanan dengan pe- nyinaran matahari. Sesudah posisi Screen ditutup dengan kain hitam, selanjutnya ditum- pangilah spon. Supaya tidak bergeser Screen tidak ber- geser dan klisenya mepet dengan Screen maka harus diberi pemberat. Baru setelah itu lampu dinyalakan. Penyinaran dengan sistem ter- sebut di atas dibutuhkan waktu kurang lebih 4-6 menit kalau memakai TL 10 Watt dua buah, menggunakan waktu 15- -25 menit. Sekiranya waktu sudah cukup, lampu dimatikan, kemudian Screen diangkat dan dicuci pencucian seperti proses penyinaran dengan matahari. Setelah dianggap lubang pada desain yang di- kehendaki dan beres lalu screen dijemur di tempat yang panas dan jauh dari jangkauan anak-anak.

c. Perbandingan Bahan Afdruk Panas dengan

Dingin Bahan afdruk memakai air pa- nas berbeda dengan bahan afdruk dengan campuran air Di unduh dari : Bukupaket.com D esain Gr afis K omunikasi 254 Gambar 9.6: Proses menyemprot, agar afdrukannya bisa lubang dingin, karena ke duanya mempunyai sifat yang berbeda pula. Walaupun di pasaran terdapat beberapa jenis merk produk bahan afdruk Sablon yang di tawarkan, namun dalam prakteknya tetap meng- gunakan pencampur air panas maupun air dingin. Jenis bahan Dalam tabel di bawah ini merupakan perbandingan diantara kedua jenis bahan tersebut, yaitu: AFDRUK DENGAN AIR PANAS AFDRUK DENGAN AIR DINGIN Bichromat Chromatine, Chrom Gelatin, Gelatin Ulano, Autosol beta, Deima Bahan dalam satu tube Bahan terdiri dari dua tube Bahan berupa serbuk Bahan berupa pasta Bahan berwarna kuning Bahan berupa biru, ungu muda dan hijau muda Bahan langsung dicampur dengan air panas Dua bahan dicampur, bila kurang encer bisa ditambah air Cara mengaduk searah dan pelan- pelan Mengaduk bebas tapi harus rata Mengaduk bahan harus di tempat yang gelap Mengaduk bahan boleh di tempat redup asal cahaya tidak langsung. Memakan banyak waktu Waktu lebih cepat Harga bahan lebih murah Harga bahan cukup mahal Bila untuk mengafdruk lebih Bila untuk afdruk lebih cepat lama Dalam mencampur harus menyediakan banyak peralatan Dalam mencampur sangat praktis Bekas afdruk sulit untuk dibersihkan Bekas afdruk mudah untuk dibersihkan Lebih irit dalam mengafdruk Lebih boros dalam mengafdruk Dalam penyinaran lebih cepat Dalam penyinaran agak lama Bahan dapat digunakan untuk mencetak berbagai jenis produk Bahan hanya untuk mencetak pada produk-produk tertentu Bisa untuk screen nomor kecil maupun besar Hanya pada nomor-nomor tertentu khusus d. Kesalahan Mengafdruk Lancar dan tidaknya, baik dan tidaknya sebuah produk cetak- an Sablon dapat juga dipe- ngaruhi oleh hasil afdruk yang dikerjakan. Dapat dikatakan bahwa hasil afdruk adalah tiang dari pada proses cetak Di unduh dari : Bukupaket.com D esain Gr afis K omunikasi 255 Sablon. Dalam mengafdruk tidak selalu membawa hasil yang memuaskan dikarenakan kesalahan pemprosesan. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain: 1 Kesalahan dengan Bahan Afdruk Panas x Kurang ratanya dalam me- ngaduk yang menimbulkan bintik-bintik atau gelembung udara kecil pada Screen yang mengakibatkan rusak lubang-lubang kecil pada Screen cetakan. x Kurang panasnya air untuk mencampur bahan afdruk yang mengakibatkan kurang lengketnya pada Screen ce- takan. x Terlalu tipisnya bahan afdruk yang diratakan pada Screen yang mengakibatkan bahan afdruk rontok pada waktu pencetakan. x Terlalu tebalnya bahan af- druk yang diratakan pada Screen sehingga sulitnya dalam pencucian atau mem- bersihkan Screen bila akan dipakai lagi. x Bahan afdruk terlalu lama tidak dipakai, sehingga bila pengafdrukan selalu rontok atau tidak menempel pada Screen cetak. x Kurang dalam penyinaran akan menimbulkan rontok- nya bahan afdruk pada waktu pencucian afdrukan. x Terlalu lama dalam penyi- naran akan mengakibatkan tertutupnya pada desain yang diharapkan Screen tidak lubang atau tertutup. x Gambar atau tulisan kurang jelas kabur yang dikare- nakan kaca dan pemberat kurang menekan antara klise dengan Screen.

2. Kesalahan dengan Bahan Afdruk Dingin