3. Efek toksik deltametrin
Deltametrin sangat toksik terhadap ikan, 96 jam LC
50
berkisar antara 0,4 – 2,0 µgL. deltametrin juga sangat toksik untuk invertebrata akuatik, 48 jam LC
50
untuk Daphnia magna adalah 5 µgL World Health Organization, 1990. Pada beberapa kasus yang tidak fatal terpejannya deltametrin pada
manusia karena kelalaian, efek yang ditimbulkan adalah mati rasa, gatal, perasaan geli, dan terbakar pada kulit dan vertigo adalah efek yang sering dilaporkan.
Kebanyakan efek ini hanya sementara dan menghilang setelah 5-7 hari. Tidak ada efek samping jangka panjang yang pernah dilaporkan World Health Organization,
1990. Tanda keracunan pada manusia adalah paresthesia yang paling sering
dilaporkan. Selain itu juga rasa geli, gatal, rasa terbakar, dan mati rasa setelah pemejanan pada kulit. Paresthesia dilaporkan bersifat reversible kadang hingga 48
jam. paresthesia terjadi hanya pada tempat pemejanan pada kulit. Seorang wanita berusia 25 tahun yang mengalami keracunan cukup hebat setelah menyemprotkan
deltametrin pada ladang kapas mengeluh pusing, nausea, rasa lelah, pandangan menjadi kabur, kehilangan nafsu makan, rasa terbakar dan geli pada wajah, mual,
vertigo, gangguan tidur, dan hilangnya kesadaran. Seorang pria berusia 31 tahun dengan gejala keracunan ringan setelah menyemprotkan deltametrin pada ladang
kapas mengalami pusing, nausea, rasa lelah, pandangan menjadi kabur, kehilangan nafsu makan, sensasi terbakar dan gatal pada muka dan dada National Pesticide
Information Center, 2010.
a.
Toksisitas akut: Pada tikus LD
50
oral 87 mgkg BB, LD
50
dermal 2000 mgkg BB, LC
50
inhalasi 0,6 mgL 6 jam pemejanan seluruh tubuh, aerosol, iritasi kulit: Tidak iritasi, iritasi mata: Tidak iritasi European Commision, 2002.
Toksisitas oral akut deltametrin pada tikus menunjukkan gejala seperti: muncul warna pada bulu, grooming berlebihan, pengeluaran air liur, diare,
mengantuk, menjadi lemah, dyspnea, piloerection, ptosis, kesulitan berjalan, inkordinasi gerakan, hipotonia, kematian World Health Organization, 1990.
b. Toksisitas jangka pendek: Target: Sistem saraf efek neurologi,
NOAELNOEL oral terendah: NOAEL 1 mgkg bwd uji oral selama 90 hari pada tikus, dan studi 1 tahun pada anjing, NOAELNOEL dermal terendah: NOAEL
1000 mgkg bwd berdasarkan pada uji dermal selama 21 hari pada tikus, NOAELNOEL inhalasi terendah: NOAEL 3 mgL berdasarkan pada studi pada
tikus selama 14 hari European Commision, 2002. c.
Toksisitas jangka panjang dan karsinogenisitas: Target: Sistem saraf efek neurologi, NOAEL 25 ppm atau 1 mgkg bwd 2 tahun pada tikus,
karsinogenisitas: Tidak ada potensi karsinogenik European Commision, 2002. d.
Ekotoksikologi: Vertebrata terestrial: Toksisitas akut pada mamalia: LD
50
87 mgkg BB tikus, toksisitas akut pada burung: LD
50
2250 mgkg BB Colinus virginianus
, LD
50
4640 mgkg BB Anas platyrhynchus, toksisitas oral jangka pendek pada mamalia: NOEL 2,5 mg kg bwd studi oral pada anjing selama 13
minggu European Commision, 2002.
Tabel II. Toksisitas deltametrin pada organisme akuatik European Commision, 2002
Spesies Skala
waktu Toksisitas
µg a.s.l Hasil
akhir Toksisitas akut ikan
O. mykiss 96 h
1
0,26 LC50
Toksisitas akut ikan jangka panjang
O. mykiss 28 d
1
0,032 NOEC
Bioakumulasi pada ikan
1400 28 d
1
- BCF
Toksisitas akut pada invertebrata
Deltametrin: D. magna
24 h
1
48 h
1
1,3 0,56
EC50 EC50
D. magna 24 h
2
48 h
2
0,25 0,11
EC50 EC50
Decis EC: Gammarus
fasciatus 96 h
1
96 h
1
96 h
4
0,00031 0,0032
0,043 LC50
LC50 LC50
A. aquaticus 96 h
2
0,00051 LC50
Toksisitas kronik
invertebrata Deltametrin:
D. magna
21d
1
0,0041 NOEC
Keterangan:
1
flow trough ,
2
semi static ,
4
one pulse exposure, followed by flow-through of clean water, sedimentwater system
4. Mekanisme aksi