4  Uji Autokorelasi
Autokorelasi  adalah  keadaan  dimana  terjadinya  korelasi antara  residual  pada  satu  dan  pengamatan  lain  pada  model
regresi. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya  korelasi  yang  terjadi  antara  residual  pada  satu
pengamatan  dengan  pengamatan  lain  pada  model  regresi. Prasyarat  yang  harus  terpenuhi  adalah  tidak  adanya
autokorelasi pada
model regresi.
Metode pengujian
menggunakan  uji  Durbin-Watson  DW  Priyatno,  2012:  63. Cara  mengujinya  adalah  dengan  membandingkan  nilai  DW
tersebut  adalah  dl,  du,  4 –  dl,  dan  4  –  du.  Kriteria  untuk
penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: a  Apabila  dU    DW    4-dU  maka  tidak  terjadi
autokorelasi. b  Apabila  DW    dL  atau  DW    4-dL  maka  terjadi
autokorelasi. c  Apabila  dL    DW    dU  atau  4-dU    DW    4-dL
maka tidak ada keputusan yang pasti.
c.  Analisis Koefisien Determinasi R
2
Analisis R
2
R Square atau koefisien determinasi digunakan untuk  mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh
variabel  independen  secara  bersama-sama  terhadap  variabel dependen  Priyatno,  2012:  55.  Semakin  besar  R
2
Adjusted  R
Square maka  semakin  besar  pengaruh  variabel  independen
terhadap variabel dependen.
d.  Uji F
Uji  ini  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  independent variable
X
1
, X
2
... Xn secara bersama-sama berpengaruh terhadap dependent variable
Y. Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui apakah earning before interest and taxes EBIT, arus
kas  dari  aktivitas  operasi  AKO,  arus  kas  dari  aktivitas  investasi AKI,  dan  arus  kas  dari  aktivitas  pendanaan  AKP  berpengaruh
secara bersama-sama terhadap harga saham. Pembuktian dilakukan dengan  cara  membandingkan  nilai  F  kritis  F
tabel
dengan  nilai F
hitung
yang terdapat pada tabel analysis of variance.
Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut: 1  Merumuskan hipotesis
a  H :    Tidak  ada  pengaruh  secara  bersama-sama  dari
EBIT,  AKO,  AKI,  dan  AKP  terhadap  harga  saham BUMN di Bursa Efek Indonesia.
b  Ha:    Ada  pengaruh  secara  bersama-sama  dari  laba EBIT,  AKO,  AKI,  dan  AKP  terhadap  harga  saham
BUMN di Bursa Efek Indonesia. 2  Menentukan
tingkat  signifikansi  α  sebesar  0,05  dengan tingkat
kepercayaan sebesar
95 atau
dengan menggunakan pembandingan antara F
hitung
dan F
tabel.
3  Menentukan F
hitung
dengan rumus :
Keterangan : R
2
= koefisien determinasi k
= jumlah variable independen n
= jumlah sampel F
= uji hipotesis 4  Menentukan kriteria pengujian sebagai berikut:
a  Ha  ditolak  jika  : nilai  probabilitas    α  0,05  atau
F
hitung
≤ F
tabel
b  Ha  diterima  jika  :  nilai  probabilitas ≤ α 0,05 atau
F
hitung
F
tabel
5  Menarik  kesimpulan  dengan  cara  membandingkan  hasil dari  nilai  probabilitas  untuk  variabel-variabel  independen
dengan  tingkat  signifikansi  α,  kemudian  menentukan apakah
Ha ditolak
atau diterima
atau dengan
membandingkan  F
hitung
dan  F
tabel
.  Apabila  Ha  diterima berarti  EBIT,  AKO,  AKI,  dan  AKP  memiliki  pengaruh
secara  bersama-sama  terhadap  harga  saham  BUMN  di Bursa Efek Indonesia.