Unsur Batin Puisi Struktur Puisi
Struktur batin puisi mengungkapkan apa yang hendak dikemukakan oleh penyair dengan perasaan dan suasana jiwanya. Unsur batin puisi terdiri atas tema,
perasaan, nada, dan amanat Waluyo, 1987: 102−106. Berikut ini akan dijelaskan
struktur batin puisi, beserta unsur-unsur yang membangun unsur tersebut.
1 Tema Sense
Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair,
sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. Tema puisi bersifat lugas, objektif, dan khusus. Penafsiran-penafsiran puisi akan memberikan tafsiran tema
yang sama bagi seluruh puisi. Tema puisi harus dihubungkan dengan penyairnya dan dengan konsep-
konsepnya yang terimajinasikan Waluyo, 1987: 106−107. Jika desakan yang kuat itu berupa hubungan antara penyair dengan Tuhan maka
puisinya bertema ketuhanan. Menurut Sudjiman 2006:79, tema adalah gagasan, ide, ataupun, pikiran
utama didalam karya sastra yang terungkap atau tidak. Djojosuroto 2005:24 mengatakan, gagasan pokok yang dikemukakn penyair dalam puisi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran begitu kuat dalam
diri penyair sehingga menjadi landasan utama pengucapannya.
2 Perasaan Feeling
Perasaan adalah rasa yang disampaikan penyair melalui puisinya. Puisi mengungkap perasaan yang beraneka ragam . Perasaan yang menjiwai puisi bisa
perasaan sedih, kecewa, terharu, benci, rindu, dll Waluyo, 1987: 134. Dalam
menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang sama, penyair yang
satu dengan perasaan yang berbeda dari penyair lainnya, sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula Waluyo, 1987: 121.
3 Nada Tone dan Suasana
Effendi via Djojosuroto, 2005:25 mengatakan, nada sering dikaitkan dengan suasana. Nada berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan dan sikap
penyair terhadap pembaca. Suasana berarti keadaan perasaan yang ditimbulkan oleh pengungkapan nada dan lingkungan yang ditangkap oleh pancaindera. Dalam
menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, atau bersikap lugas hanya
menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca ini disebut nada puisi. Dari sikap itulah terciptalah suasana puisi Waluyo, 2003: 37. Nada
dan suasana puisi saling berhubungan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.
4 Amanat Intention
Amanat adalah maksud yang hendak disampaikan, imbauan, pesan atau tujuan yang hendak disampaikan penyair. Amanat yang hendak disampaikan
penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.
Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. Amanat yang disampaikan penyair mungkin secara sadar
berada dalam pikiran penyair, namun lebih banyak penyair tidak sadar akan amanat yang diberikan Waluyo, 1987: 134.
Amanat atau pesan merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca puisi. Cara
menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal Waluyo, 2003: 40. Walaupun ditentukan berdasarkan cara
pandang pembaca, amanat tidak dapat lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair.