dalam puisi menggunakan tema kemiskinan, nada puisi tersebut adalah secara lugas menyampaikan kepada pembaca, bahwa kemiskinan kini semakin lama
semakin berat. Amanat yang hendak diunggkapkan adalah jangan berpasrah pada keadaan, tetapi teruslah berjuang.
Berdasarkan ketiga acuan tersebut, diharapkan dapat membantu penulis dalam melakukan penelitian dengan judul “Analisis Unsur Fisik dan Unsur Batin
Puisi Seonggok Jagung Karya WS Rendra dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra di SMA
”.
1.1 Landasa Teori
1.1.1 Pengertian Puisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poites, yang berarti, pembentuk dan pembuat. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata
tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan Situmorang,
1980:10. Menurut Waluyo 1987:25, puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif yang disusun
dengan pengungkapan semua kekuatan bahasa dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batin.
Menurut Reeves, puisi adalah sebuiah karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak
digunakan makna kias dan makna lambang majas. Menurut Slamet Muljana, puisi merupakan bentuk kesusasteraan yang menggunakan pengulangan suara
sebagai ciri khasnya. Herbert Spencer menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk
pengucapan gagasan
yang bersifat
emosional dengan
mempertimbangkan efek keindahan. Selanjutnya Thomas C menyatakan
bahwa puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal Waluyo, 1987:22-23.
Berbeda lagi dengan Pradopo 2009:7 yang mengatakan bahwa puisi itu
mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan. Puisi itu merupakan rekaman dan interprestasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam
wujud yang paling berkesan. Dari pendapat para sastrawan di atas, jelas penyair adalah orang yang
menciptakan suatu karya, yang dituangkan dalam bentuk suatu bahasa berdasarkan pengalaman. Oleh karena itu, puisi merupakan ekspresi dari
pengalaman imajinasi manusia, yang dirasakan begitu indah dan terungkap dari dalam diri penyair.
Samuel Taylor Coleridge via Pradopo 1990: 6, mengemukakan puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata
yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat hubungannya. Menurut
Slametmuljana via Waluyo, 1987: 23, puisi merupakan bentuk kesusasteraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Pengulangan kata itu
menghasilkan rima, ritma, dan musikalitas. Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa puisi
adalah hasil ekspresi pikiran penyair. Ekspresi pikiran tersebut dapat membangkitkan perasaan yang bersifat emosional dalam susunan yang berirama
yang menghasilkan keindahan.