terjadi reaksi hipersensitivitas pada pemakaian 38 secara topikal Barel, Paye, Maibach, 2001.
Oleh karena itu, gelling agent dan humectant merupakan bagian yang perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi dan memiliki peranan penting
terkait dengan sifat fisik dan stabilitas sediaan. Desain faktorial merupakan desain yang dapat digunakan untuk mendeterminasi efek-efek faktor secara simultan dan
interaksi antar efek tersebut Voigt, 1984. Dengan menggunakan persamaan desain faktorial untuk optimasi campuran dua bahan, dapat dibuat contour plot
suatu respon tertentu yang berguna dalam memilih komposisi campuran yang optimum. Selanjutnya dengan ANOVA dapat diketahui faktor dan interaksi yang
berpengaruh secara bermakna sehingga dapat dirancang suatu formula yang menghasilkan emulgel dengan karakteristik yang baik.
Faktor keamanan juga menjadi pertimbangan dalam pembuatan sediaan topikal. Evaluasi untuk memastikan keamanan sediaan antara lain dapat dilakukan
dengan menguji pH sediaan untuk memastikan bahwa sediaan tersebut berada pada range pH kulit. Evaluasi lain untuk memastikan keamanan penggunaan
adalah uji iritasi primer, yakni uji yang dilakukan untuk menginvestigasi kemungkinan terjadinya iritasi di tempat kontak pada sentuhan pertama.
1. Permasalahan
Adakah pengaruh dari Carbopol
®
940 dan propilen glikol terhadap sifat fisik dan stabilitas emulgel, dan jika ditemukan pengaruhnya serta
diperoleh data parametrik, manakah faktor yang dominan memberikan pengaruh?
Apakah kemudian diperoleh persamaan desain faktorial yang valid untuk mencari area optimum komposisi Carbopol
®
940 dan propilen glikol dalam superimposed contour plot yang menghasilkan emulgel minyak daun
cengkeh dengan kriteria yang dikehendaki?
2. Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian yang relevan antara lain pernah dilakukan oleh Kusuma 2010 yang meneliti daya
antibakteri minyak cengkeh terhadap bakteri S. epidermidis yang merupakan bakteri penyebab jerawat; Suryarini 2011 yang melakukan penelitian
tentang pengaruh Tween 80 dan Span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel antiacne minyak cengkeh; serta Thakur,
Bharti, Mahant, dan Rao 2012 yang menyimpulkan dalam penelitiannya tentang emulgel benzoil peroksida bahwa emulgel merupakan sistem
penghantaran obat topikal yang lebih baik karena memiliki keuntungan dari kedua sistem yakni emulsi dan gel. Emulgel dapat digunakan untuk obat
dengan kelarutan air yang buruk, yang kemudian dimuat dalam basis gel hidrofilik.
Dalam penelitian Kusuma 2010 disebutkan bahwa minyak cengkeh dengan konsentrasi 15 dapat menghambat pertumbuhan bakteri S.
epidermidis . Selanjutnya, pada penelitian Suryarini 2011, diperoleh bahwa
Tween 80 merupakan faktor yang paling signifikan dalam menentukan respon viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas emulgel. Namun penelitian
tentang optimasi formula emulgel minyak daun cengkeh sebagai penghilang bau kaki dengan Carbopol
®
940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian
a.
Manfaat teoretis. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang
pengembangan formulasi sediaan topikal yang berasal dari bahan alam serta kontribusi terhadap perkembangan sediaan emulgel dari bahan
alam minyak daun cengkeh.
b. Manfaat praktis. Melalui penelitian ini dapat dihasilkan sediaan
emulgel minyak daun cengkeh sebagai penghilang bau kaki dengan komposisi Carbopol
®
940 dan propilen glikol yang optimal, sehingga diperoleh sediaan yang memiliki sifat fisik yang baik dan dapat
diterima oleh masyarakat.
B. Tujuan Penelitian