Kebersihan Lingkungan Landasan Teori

33 Sanksi administratif diatur dalam Perda kota Surabaya No. 17 Tahun 2003 pasal 10, yaitu : Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2 ayat 5, Pasal 4 ayat 1, Pasal 5 dan Pasal 6, Kepala Daerah berwenang memberikan peringatan-peringatan dan atau membongkar sarana usaha atau mengeluarkan barang dagangan yang dipergunakan untuk usaha PKL dari fasilitas umum yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah lokasi PKL.

2.2.11. Kebersihan Lingkungan

Kebersihan menurut Entjang 1997:100, adalah bersih dan tidak kotor. Yang dimaksud dengan suatu keadaan yang bersih, tidak kotor yakni tidak hanya secara fisik saja, tetapi juga mencakup kesehatan atau sanitasi dalam arti keadaan yang bersih dan terbebas dari pencemaran terhadap lingkungan fisik seperti polusi udara, polusi tanah dan polusi air. Kebersihan tidak hanya dirasakan dan dilihat secara fisik belaka, namun mencakup kebersihan dalam arti kesehatan. Terhindarnya sampah serta akibat yang ditimbulkannya seperti bau busuk, pemandangan yang kurang baik, tempat bersarang berbagai serangga dan binatang lain yang menyebabkan penyakit. Menurut Marbun 1994:107-108, dalam melakukan aktivitasnya PKL juga dapat menyebabkan permasalahan kebersihan lingkungan. Selain kebersihan lingkungan yaitu masalah sampah yang biasanya muncul, PKL juga membawa akibat bagi pencemaran lingkungan yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 1. Bau busuk yang mengganggu warga kota yang berada di dekat pembuangan sampah. 2. Mempercepat atau sumber penularan penyakit 3. Tersumbatnya got-got dan aliran sungai yang pada musim penghujan memperbesar bahaya banjir 4. Merusak keindahan kota Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35

2.3. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori diatas, penelitian ini merupakan satu macam variabel atau variabel mandiri yaitu kebijakan penataan pedagang kaki lima di kawasan viaduk gubeng Surabaya. Hal ini dapat dilihat pada susunan suatu model alur kerangka sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka Berpikir Sumber : Teori yang diolah Perda Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota S b Impelentasi Perda Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kota Waktu berdagang Jenis barang Alat peraga Jumlah PKL Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.