SKEMA HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN IMPULSE BUYING HIPOTESIS

E. SKEMA HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN IMPULSE BUYING

Wanita Bekerja Body image Body image Positif Negatif Memiliki Penampilan Tubuh Memiliki Penampilan Tubuh Kurang Menarik, Merasa Puas dan Percaya Menarik, Tidak Merasa Puas dan diri Tidak Percaya Diri Tidak memiliki keinginan Memiliki keinginan memperbaiki penampilan fisik memperbaiki penampilan fisik Memiliki tingkat kecenderungan Memiliki tingkat kecenderungan Impulse buying yang rendah Impulse buying yang tinggi Gambar 1. Skema Dinamika Hubungan Antara Body Image Dengan Kecenderungan Impulse buying Pada Wanita Bekerja

F. HIPOTESIS

Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara body image dengan kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja. Sehingga semakin tinggi body image, maka kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah body image, maka semakin tinggi kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana hubungan variasi antar variabel. Menurut Azwar 2012, penelitian kuantitatif merupakan pendekatan analisis dengan menggunakan data-data numerik yang diolah menggunakan metode statistik. Penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk mencari suatu informasi mengenai taraf hubungan antar variabel Azwar, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara body image dan kecenderungan impulse buying pada wanita dewasa awal yang bekerja.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Bebas X : Body image 2. Variabel Tergantung Y : Kecenderungan impulse buying pada wanita bekerja.

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Body image

Body image adalah gambaran dan penilaian positif dan negatif individu terhadap penampilan tubuh atau fisik secara keseluruhan. Body image terdiri dari 10 dimensi yaitu evaluasi penampilan appearance