Gerakan Dasar Mesin Cuci

pencucian yang kedua adalah gerakan mencuci dengan air ditambah dengan cairan kimia 1. Gerakan mencuci ialah gerakan berputarnya ruang pencucian secara bolak- balik CW dan CCW dengan putaran tertentu dan dalam periode tertentu. Proses pra pencucian diakhiri dengan gerakan pemerasan dengan tujuan untuk mengurangi kandungan air dan cairan kimia yang tertinggal di cucian. b. Pencucian utama main wash Pencucian utama atau main wash adalah sebuah proses mencuci yang sesungguhnya. Dalam prosesnya, air dan cairan kimia 2 dimasukkan ke dalam ruang pencucian, kemudian dilanjutkan dengan gerakan mencuci. Proses main wash diakhiri dengan gerakan pemerasan. Siklus proses main wash dilakukan 2 kali, sehingga terdapat main wash pertama dan main wash kedua. c. Pembilasan rinse Pembilasan atau rinse adalah proses melepaskan kotoran dan sisa cairan kimia dari cucian. Proses yang dilakukan dalam rinse diawali dengan masuknya air ke dalam ruang pencucian, kemudian dilanjutkan dengan berputarnya ruang pencucian secara bolak-balik CW dan CCW dengan putaran tertentu dan dalam periode tertentu. Proses rinse diakhiri dengan gerakan pemerasan. Siklus proses rinse dilakukan 2 kali, sehingga terdapat proses rinse pertama dan rinse kedua. d. Pembilasan akhir final rinse Pembilasan akhir atau final rinse adalah proses membilas cucian dengan cairan kimia yang berfungsi sebagai pelembut kain. Proses yang dilakukan adalah masuknya air dan cairan kimia 3, kemudian ruang pencucian berputar beberapa saat agar cairan kimia 3 dapat tercampur dengan baik ke dalam cucian. e. Pemerasan extract Pemerasan atau extract adalah proses memeras cucian agar terjadi pelepasan air dari kain. Prosesnya diawali dengan berputarnya ruang pencucian dengan putaran tertentu selama beberapa saat agar beban kain tersebar merata di sekeliling ruang pencucian. Kemudian gerakan dilanjutkan dengan berputarnya ruang pencucian pada putaran dan periode tertentu sampai dengan kadar air di dalam cucian berkurang. f. Drain pembuangan air. Drain atau pembuangan air adalah proses mengeluarkan air dari ruang cuci. Seluruh jenis proses kecuali proses extract pemerasan selalu diakhiri dengan proses drain pembuangan air. Proses ini disertai dengan gerakan berputarnya ruang pencucian. Pada kolom water level Tabel 3.1, yang dimaksud dengan optional ialah pilihan level ketinggian air yang disesuaikan dengan banyaknya kain yang akan dicuci. Jika kain yang akan dicuci dalam jumlah sedikit, maka operator dapat menggunakan level 1. Jika kain yang akan dicuci dalam jumlah sedang, maka operator dapat menggunakan level 2. Jika kain yang akan dicuci dalam jumlah besar, maka operator menggunakan level 3. Sedangkan pada kolom durasi, yang dimaksud dengan optional ialah durasi pada proses terkait dimungkinkan untuk diatur sesuai dengan kebutuhan. Bagian-bagian yang dimungkinkan untuk dilakukan pengaturan ini nantinya disebut sebagai parameter proses. Parameter proses ini akan disimpan ke dalam 5 lima program yang disediakan.

3.3. Urutan Mencuci

Gambar 3.2 menerangkan urutan langkah-langkah proses mencuci. Setelah pengguna memilah jenis kain, maka langkah berikutnya adalah memilih nomor program yang akan dijalankan. Dengan demikian parameter cuci pada program yang akan dijalankan sudah disetel sesuai dengan karakteristik kain yang akan dicuci. Langkah berikutnya adalah menimbang kain yang akan dicuci. Banyaknya kain yang akan dicuci akan memberikan pilihan kepada pengguna tentang besarnya volume air yang diperlukan selama proses pencucian. MULAI Timbang bobot kain Berat ≤ 7kg ? Berat ˃ 7kg dan Berat ≤ 14kg ? Berat ˃ 14kg dan Berat ≤ 20kg ? Masukkan data berat cucian, level air menunjukkan L1 Pilah jenis kain Masukkan nomor program Y T T Y Y Masukkan kain ke ruang cuci Kunci pintu, pastikan indikator pengunci menyala Mulai mencuci dengan sentuh “START” di layar HMI Proses cuci selesai, buzzer berbunyi, indikator pengunci mati Buka pintu Keluarkan kain SELESAI T Proses cuci Display : time remaining, nomor program, berat kain. Masukkan data berat cucian, level air menunjukkan L2 Masukkan data berat cucian, level air menunjukkan L3 Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Mencuci Oleh Operator

3.4. Rancangan Rangkaian Daya pada PLC dan HMI

Rangkaian membutuhkan Power Supply untuk mengaktifkan sistem. Tegangan masukan yang dibutuhkan adalah 220 VAC. PLC dan HMI membutuhkan tegangan 24 VDC, dan inverter menggunakan tegangan sumber 220 VAC. Gambar 3.3. Rangkaian Daya PLC dan HMI

3.5. Rancangan HMI

3.5.1. Perangkat keras HMI

HMI yang digunakan dalam sistem ini adalah OMRON NB5Q-TW00B. Power supply 24 VDC. PC dihubungkan ke HMI dengan menggunakan USB slave terminal. HMI dihubungkan ke PLC dengan menggunakan kabel RS232 9 pin. Dari HMI kabel dihubungkan melalui terminal COM2 dan kemudian pada PLC dihubungkan ke terminal RS422. Gambar 3.4. HMI OMRON NB5Q-TW00B INVERTER