Sensor Level DASAR TEORI

2.7. Chemical Dispenser

Chemical dispenser menggunakan merek Knight tipe One Shot OS-100 LS. Dispenser jenis ini menggunakan pengendali mikroprosesor, dan sangat tepat untuk penggunaan injeksi bahan kimia pada mesin cuci. Fitur kendali yang tersedia diantaranya pump timer, delay timer, dan lock out time. Sinyal input pemicu kerja pompa adalah 14 – 240 VAC. [7]. Gambar 2.13. Chemical Dispenser Knight One Shot OS-100 LS

2.8. Relay

Relay pengendali elektromekanis EMR = electromechanical relay adalah sebuah saklar magnetis yang dapat dikendalikan dengan permberian energi elektromagnetis. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu: 1. Koil : lilitan dari relay 2. Common : bagian yang tersambung dengan Normally Close dalam keadaan normal. 3. Kontak : terdiri dari Normally Close dan Normally Open. NC Normally Closed merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal relay tidak diberi tegangan terhubung dengan common. Sedangkan NO Normally Open merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal relay tidak diberi tegangan tidak terhubung dengan common. [8]. Gambar 2.14. Relay 12 V

2.9. Kontaktor

Kontaktor magnet adalah suatu alat yang sangat sering dipakai di industri. Industri- industri besar pasti sangat bergantung pada alat ini. Melalui alat inilah, kita dengan mudah dapat mengendalikan beban yang berat seperti motor 3 phasa. Pada dasarnya, prinsip kerja magnetic contactor ini sama dengan sebuah relay, yaitu menghubung dan memutuskan aliran listrik. Demikian juga dengan aktuator, alat ini menggunakan suatu coil kumparan yang bila dialiri listrik kumparan tersebut memunculkan medan magnet. Medan magnet inilah yang dapat mengendalikan kontak-kontak yang ada pada magnetic contactor. Hal yang membuat kontaktor magnet berbeda dengan relay adalah, kontaktor magnet mempunyai kontak NO utama, yaitu kontak yang dibuat khusus untuk mengendalikan sebuah motor 3 phase. [8]. Gambar 2.15. Kontaktor

2.10. Pemanas Elektrik

Elemen pemanas merupakan piranti yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Prinsip kerja elemen panas adalah arus listrik yang mengalir pada elemen menjumpai resistansinya, sehingga menghasilkan panas pada elemen. Sebagian besar elemen pemanas menggunakan bahan nichrome 8020 80 nikel, 20 kromium dalam bentuk kawat, pita, atau strip. 8020 nichrome merupakan bahan yang baik, karena memiliki ketahanan yang relatif tinggi dan membentuk lapisan kromium oksida ketika dipanaskan untuk pertama kalinya, sehingga bahan di bawah kawat tidak akan teroksidasi untuk mencegah kawat terputus atau terbakar. [9]. Perhitungan daya elemen pemanas menggunakan prinsip hukum ohm. P = V . I 2.5 P = Daya VA V = Tegangan Volt I = Arus ampere Gambar 2.16. Pemanas Elektrik

2.11. Solenoid Valve Katup Solenoid

Solenoid valve adalah katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC melalui kumparan solenoida. Katup solenoid sering digunakan dalam sistem fluida. Mempunyai lubang inlet dan outlet. Lubang inlet berfungsi sebagai jalur masuk fluida, sedangkan lubang outlet berfungsi sebagai keluarnya fluida. Terdapat 2 jenis, normally open dan normally close. Solenoid valve akan bekerja bila kumparancoil mendapatkan tegangan arus listrik yang sesuai dengan tegangan kerja kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 1224VDC. Saat diberi tegangan, pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan solenoida. [10]. Gambar 2.17. Solenoid Valve